Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel

Mentoring teori kepenulisan, Asistensi Sinopsis lengkap, Edit Naskah, dan Mentoring Menulis Privat 2024-2025

Untuk info langsung WHATSAPP 0812-12-707-424 atau klik DI SINI

Dapatkan Informasi Postingan Terbaru Follow Tips Menulis Novel Gratis on WordPress.com

Di salah satu grup Wattpad di Facebook suering buanget ada yang tanya, “Kak suara efek orang nelen liur gimana?”, “Kak suara efek cowok jatuh ke lantai gimana?”, “Kak, suara efek kertas diremas gimana?”, “Kak, efek suara pintu kebuka gimana?”

Shirei spechless membacanya. Bukan apa-apa, udah suering banget dibahas soal ini, tapi kayaknya pada nggak berkenan membaca reply Shirei di sana. Jadi, Tips Menulis Novel Gratis ini sekalian Shirei pindahin dari Wattpad Tips ke Blog Shireishou aja, ya!

So, kali ini kita akan bahas tentang :

Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel

Tips Menggunakan Onomatope (Efek Suara)
Tips Menggunakan Onomatope (Efek Suara)

ono.ma.to.pe /onomatopé/n Ling kata tiruan bunyi, misalnya “kokok” merupakan tiruan bunyi ayam, “cicit” merupakan tiruan bunyi tikus

Di Instagram Shireishou banyak yang minta ini dilanjutkan di wattpad [di Instagram nggak muat]. Jadi, silakan membaca.

Seberapa sering dan perlu Onomatope dalam cerita?

Dee Lestari dalam blog-nya menulis :

[su_quote]”We’re writers, but don’t write’em all down. Trust our readers’ ability to imagine things. And give them some inspiring convincing description, bukan sekadar deskripsi harfiah karena malas mikir.  A person laughs, okay, but we don’t need to write “hahahaha”.  A person’s heartbeat is racing, okay, but we don’t need to read the “dag-dig dug”.  A person walks through a dark alley, fine, but we don’t need to read the “sret-sret-sret”.  A phone rings, please, save the “KRING! KRING!” for a toddler’s storybook.”[/su_quote]

Apa itu berarti onomatope dilarang? Enggak juga. Buanyak onomatope yang masuk KBBI. Namun, memang tidak sebanyak onomatope di dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris.

Menurut Shirei, Onomatope terkadang perlu, tapi tidak perlu mendominasi.

Khususnya untuk genre action dan thriller yang kayaknya bakal sering terjebak onomatope. Namun, daripada terjebak mikirin ganti suara memukul, efek kaca pecah, rentetan senjata, dll kenapa nggak dideskripsikan aja dengan narasi?

Misal :

Suara ledakan terdengar di kejauhan. Dentumannya menggetarkan rentetan kaca yang terpasang di sepanjang koridor sekolah.

Sekali lagi, boleh aja dipake, tapi jangan setiap saat.

Contoh lain :

DOR! DOR!

Ryan tengah ditembaki oleh lawannya tanpa ampun. Penduduk bersembunyi dan menutup rapat-rapat pintu serta jendela mereka. Ryan berlindung di balik tembok salah satu gudang tua tanpa penghuni. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama. Tiba-tiba …

PRANG!

Kaca yang pecah di belakangnya, mau tak mau membuat Ryan berkelit dan merunduk di antara tong-tong besi.

GLONTANG!!

Salah satu tong terguling saat Ryan berlindung di baliknya. Membuat celah terbuka bagi musuh untuk menembaknya.

DEZIING!

Suara peluru terdengar tepat saat darah segar muncrat dari lengan kiri Vash.

CROT!

—————–

Annoying? Mayaaaan. ahahahaha

Itu makanya, Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel yang tidak boleh dipakai sembarangan.

Bandingkan dengan ini :

Suara tembakan beruntun terdengar memenuhi kota. Penduduk bersembunyi dan menutup rapat-rapat pintu serta jendela mereka. Ryan berlindung di balik tembok salah satu gudang tua tanpa penghuni. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama.

Peluru yang dimuntahkan ke arahnya mengenai kaca. Menghamburkan kepingan-kepingan tajam ke arahnya.

Ryan berguling dan menunduk ke arah jajaran tong besi di sebelah kanan. Tanpa sengaja kakinya menendang tong dan membuatnya berguling. Bunyi gaduh yang ditimbulkan membuat para penembak melihat celah.

Gadis itu kehilangan tempat berlindung. Sebuah peluru langsung menembus kengan kirinya. Mengalirkan darah kental kemerahan yang memberikan sensasi nyeri luar biasa.

—————-

Kerasa bedannya? [Maaf, bikin sampel agak buru-buru]

Shirei masih pake onomatope kok. Di One Step masih mendominasi. wkwkwk. Di Voice in Dream berkurang drastis karena novelnya tentang suara dubbing. Jadi dominan penjelasan tentang suara. Di Fake Love nyaris nggak ada kecuali beberapa adegan action.

Lemahnya onomatope juga terletak pada TIDAK ADANYA STANDAR BAKU antarsuara. Misal Cetar itu bisa pecut, bisa petir, bisa Syahrini (eh).

BACA JUGA :  Cara Mengatasi Writer's Block

Semoga membantu.

Klo ada request materi lain, silakan drop komen

Btw, kalau Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel ada di KBBI, berikut Shirei copas dari http://www.rinurbad.com/daftar-tiruan-bunyionomatope/

Enjoy … kaget kan banyak istilah baru? hihi

Suara makhluk hidup

[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]

Kucing mengeong
Burung mencericip/berkicau
Anjing menggonggong/mendengking
Serigala melolong
Sapi melenguh
Katak menguak
Kambing mengembik
Merpati berdekut
Ayam jantan berkokok
Ayam betina berkotek
Anak ayam menciap
Macan mengaum
Tikus mencicit
Kuda meringkik
Tidur mendengkur
Berjalan terhuyung-huyung.

[/su_spoiler]

Suara benda mati

[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]

Meriam berdentam
Angin berkesiur/mendesau
Papan/kayu berderak
Bel/lonceng berdentang
Sendok berdenting
Air bergemericik
Pintu berderit
Gigi gemeletuk (kedinginan)
Telepon berdering
Peluru berdesing
Daun bergemeresik
Jantung berdegup
Uang logam bergemerincing
Petir menggelegar
Kuda berderap.
Darah berdesir/menggelenyar.
Selendang berkibar.

[/su_spoiler]

Berdasarkan aktivitas

[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]

Minum: gluk, gluk, gluk
Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak
Jatuh ke dalam air: Byur, jebur, plung (jika yang jatuh adalah benda)
Menggunting: kres, kres, kres
Meninju: Buk, dhuak
Menyobek kertas: srek, srek
Meledak: bum!
Jatuh dengan keras: gedebuk! Gedebum!
Barang pecah: Prang!
Kaleng tertendang: Klontang!
Menembak: Dor!
Menyeruput: Srup, srup.
Mengayun tongkat: Syuut, syuut.
Menumpuk barang: Bruk, bruk.
Batuk: Uhuk, uhuk.
Bersin: Hatsyi! Hatsyi!
Kunci diputar: Klik.
Menusuk dengan pisau: Jleb.
Perut keroncongan: Kruk, kruk.
Kain dirobek: Breet, breeet.
Menggigit makanan renyah: Kriuuk.
Jam dinding kuno: Tik tok.
Pohon bambu tertiup angin: Keriang keriut
Ketukan di pintu: Tok tok tok.
Sepatu hak tinggi di lantai: Tuk tuk tuk.
Air menetes: Tes tes tes.

[/su_spoiler]

Dari KBBI

[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]

Minum: gluk, gluk, gluk
bang n tiruan bunyi spt bunyi – barang jatuh, meletup, dsb
bap n tiruan bunyi barang jatuh di tanah lembut dsb; debap
celebuk n tiruan bunyi spt batu dsb yg jatuh ke air
celepik n tiruan bunyi spt barang kecil (cecak, kertas, dsb) jatuh di lantai
celepuk n tiruan bunyi spt celepik tetapi lebih nyaring
celung n tiruan bunyi spt bunyi angklung dsb
ceter /cetér/ n tiruan bunyi cemeti (cambuk dsb) yg dicambukkan
cit n tiruan bunyi spt bunyi tikus atau anak burung
ciut n tiruan bunyi spt bunyi pohon ditempuh angin, pintu terbuka, dsb;
berciut-ciut (menciut-ciut) v berbunyi “ciut, ciut”
debak n bunyi spt bunyi orang meninju; debuk;
debak-debuk v berulang-ulang berbunyi “bak-buk” (spt bunyi barang-barang berat berjatuhan, orang meninju berulang-ulang, dsb)
debam n tiruan bunyi spt bunyi benda berat jatuh ke lantai
debap n tiruan bunyi spt bunyi barang jatuh dsb
debar n, berdebar (berdebar-debar) v
bergerak-gerak atau berdenyut-denyut keras atau lebih kencang
decup n tiruan bunyi spt bunyi ikan menangkap kelekatu;
berdecup(-decup) v berbunyi spt bunyi ikan menangkap kelekatu
decur n tiruan bunyi spt bunyi air memancar (memancur dsb);
medecur v 1 berbunyi spt bunyi air memancar; 2 memancar; memancur; bercucuran
decut n tiruan bunyi spt bunyi bayi menyusu;
berdecut(-decut) v berbunyi seperti bunyi bayi menyusu
gar n tiruan bunyi spt bunyi guruh dsb; degar
gelebuk n tiruan bunyi spt, barang jatuh
gerdam n tiruan bunyi spt bunyi barang yg berat dan besar yg jatuh
gerentang n tiruan bunyi berdentam-dentam (berdentang-dentang)
koak (koak-koak) n tiruan bunyi spt bunyi burung gagak;
letang n tiruan bunyi spt bunyi besi dipalu
letik n tiruan bunyi spt bunyi gelas retak kena air panas;
meletik v berbunyi
mung n tiruan bunyi canang
ning n tiruan bunyi sbg bunyi lonceng kecil
nung n tiruan bunyi spt bunyi kenung
auk n tiruan bunyi anjing menyalak
aung n tiruan bunyi raungan serigala
bak [4] n tiruan bunyi tamparan (pukulan dsb); debak
bam [2] n bunyi yg berat dan lembut pd gendang
bang [3] n tiruan bunyi barang jatuh, meletup, dsb
ba·ngar [2] n riuh, gemuruh; bunyi ramai; ingar bingar
bang·bung [1] n bunyi tambur dsb
bap n tiruan bunyi barang jatuh di tanah lembut dsb; debap
be·la·sut v, mem·be·la·sut v 1 berbunyi spt mendengus (tt kucing, lembu, kerbau, dsb)
be·ngung a berbunyi berdenging dl telinga (spt waktu sakit demam)
ber·tih berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb)
bus [2] n tiruan bunyi angin berembus
cang [1] n tiruan bunyi yg nyaring dan melengking
ca·pak [2] n tiruan bunyi kecap (sewaktu makan atau mengecap sesuatu)
ce·bur n tiruan bunyi benda besar yg jatuh ke dl air
cek·lek /ceklék/ n cak tiruan bunyi alat potret pd saat dipakai untuk memotret
cek·res n tiruan bunyi spt gunting memotong kertas
ce·le·buk n tiruan bunyi batu dsb yg jatuh ke air
ce·le·pik [1] n tiruan bunyi barang kecil (cecak, kertas, dsb) yg jatuh di lantai
ce·le·puk [1] n tiruan bunyi barang kecil jatuh di lantai dng keras
ce·lung [2] n tiruan bunyi angklung dsb
cem·pung n tiruan bunyi barang jatuh ke air; men·cem·pung v 1 berbunyi ‘pung, pung’ spt benda jatuh ke air; 2 terjun ke air; mencemplung; mencebur;
ceng·king n bunyi yg keras dan nyaring (spt bunyi anjing dipukul); lengking
ce·pak [1] n tiruan bunyi orang mengunyah makanan; kecap;
ce·ra·cap kl n bunyi spt canang kecil atau angklung kayu
ce·rau n tiruan bunyi air hujan yg deras
ce·ri·cip n bunyi gersik yg terus-menerus
ce·tar n, ce·tar-ce·ter /cetar-cetér/ n tiruan bunyi cambuk yg dipukulkan
ci·ak [1] n tiruan bunyi spt bunyi anak burung;
— ciap berbagai-bagai bunyi spt bunyi anak burung (anak ayam dsb);
— miak ciap-ciap;
ci·ap n tiruan bunyi anak ayam dsb
ci·cik [1] v, men·ci·cik v 1 mendesis atau mendesing (spt bunyi air mendidih)
cing n tiruan bunyi (uang) logam jatuh di batu; dencing
ci·ut [2] n tiruan bunyi pohon ditempuh angin, pintu terbuka, dsb;
cup [1] n tiruan bunyi barang yg dicelupkan dsb
cur n tiruan bunyi air memancur dsb
cus [1] n tiruan bunyi api disiram air dsb
dag-dig-dug 1 n tiruan bunyi dr debaran jantung; 2 a berdebar-debar (tt jantung) krn sangat ketakutan
dar [2] n tiruan bunyi sesuatu yg meledak;
— dor tiruan bunyi tembakan yg beruntun
das n 1 tiruan bunyi tembakan senapan; 2 bunyi tembakan (tiap kali keluar dr senapan)
de·bak n tiruan bunyi orang meninju; debuk;
de·bak-de·buk v berulang-ulang berbunyi “bak-buk” (tiruan bunyi barang berat berjatuhan, meninju berulang-ulang, dsb)
de·bik [1] n tiruan bunyi orang menepuk;
de·buk n tiruan bunyi orang meninju, barang jatuh, dsb;
ber·de·buk v berbunyi “buk”
de·cit n tiruan bunyi anak burung, tikus;
de·cup n tiruan bunyi ikan menangkap kelekatu;
de·cut n tiruan bunyi bayi menyusu;
de·gar n tiruan bunyi petir, meriam, kayu dipukul, pintu didobrak, dsb
de·gum n tiruan bunyi tembakan meriam;
de·kus n, ber·de·kus v mengeluarkan bunyi yg mengembus-embus (tt kucing, harimau, dsb); mendengus;
de·ngut n tiruan bunyi gema memanjang spt bunyi burung puyuh, gung, dsb;
den·tung n tiruan bunyi guruh;
de·nyit n tiruan bunyi tikus atau bunyi besi bergesekan;
de·pap n tiruan bunyi telempap yg dipukulkan ke meja
de·pus n tiruan bunyi embusan angin
de·ram n tiruan bunyi besar dan kuat spt bunyi aum harimau (guruh, gendang besar, dsb);
de·rau n 1 tiruan bunyi gemuruh hujan dibawa angin
de·ris n tiruan bunyi rumput kering diinjak, kain digunting, dsb;
de·rit n tiruan bunyi lantai bambu diinjak, engsel yg tidak berminyak, dsb;
der·sik n desir (bunyi angin dsb)
de·ruk n tiruan bunyi derak, tetapi lebih besar;
de·rus n tiruan bunyi barang bergeser dsb;
de·sar n tiruan bunyi tikar diseret, bunyi api disiram dng air, dsb;
de·sih n tiruan bunyi berbisik, bernapas, dsb
de·sik n tiruan bunyi daun-daunan kecil beradu krn tertiup angin;
de·sit n bunyi spt orang mengisap (menyedot) melalui celah gigi
de·suk n tiruan bunyi kertas diremas-remas
de·sup n tiruan bunyi benda yg jatuh terbenam dl lumpur
de·tap n tiruan bunyi air hujan jatuh di atas genting;
de·tar n tiruan bunyi jagung dibakar yg bulirnya meletus krn terlalu panas dsb;
de·ting n tiruan bunyi kawat kecapi atau gitar dipetik
de·tus n tiruan bunyi letusan senapan, petasan, dsb;
gab·ruk n tiruan bunyi barang keras yg berbenturan;
ga·ok n 1 tiruan bunyi burung gagak; 2 burung gagak;
ge·jos n tiruan bunyi mendesir, spt bara yg disiram dng air;
ge·la·gar [1], ber·ge·la·gar v bergemuruh; berdentum; menggelegar
ge·le·bap n tiruan bunyi setumpuk kertas jatuh
ge·le·gak, ber·ge·le·gak v 1 berbual-bual dan berbunyi (spt air mendidih pd waktu direbus)
ge·lem·prang n tiruan bunyi piring seng dsb jatuh;
ge·lo·bok, meng·ge·lo·bok v berbunyi spt air yg diisikan ke dl botol
gem·brang-gem·breng /gembrang-gembréng/ n tiruan bunyi suara kaleng dsb dipukul
ge·me·le·tak v berbunyi “kertak, kertak” spt bunyi gigi yg beradu; gemeretak
ge·me·le·tap v berbunyi “tap, tap” spt bunyi kaki orang berlari
ge·mer·cak v berbunyi spt bunyi air yg mengalir dr pancuran menimpa batu dsb
ge·mer·cik v berbunyi spt bunyi air yg jatuh menimpa genangan air dsb
ge·me·ren·cang v berdencang-dencang spt bunyi pedang yg beradu
ge·me·re·sak v berbunyi “kersak-kersak” spt kertas dikoyak-koyak
ge·me·ru·suk v berbunyi “kerusuk, kerusuk” spt bunyi daun-daun kering ditiup angin
gep·rak n tiruan bunyi galah dipukulkan ke kelompok dahan dan daun dng keras;
ge·ran·tang [1] n 1 bunyi (suara) ramai tidak keruan
ge·re·cak, meng·ge·re·cak-ge·re·cak v berbunyi spt air menggelegak
ge·reng-ge·reng n 1 erangan (krn sakit); 2 suara anjing (harimau, kucing, dsb) jika hendak menerkam
ge·ri·ak, ge·ri·ak-ge·ri·uk [2] n suara gaduh dl perut; bunyi keroncong dl perut
ge·rit [1] n bunyi benda keras (pena dsb) digariskan dsb
ge·rob·yak jw n tiruan bunyi bilik bambu dsb roboh;
ge·ro·cok n tiruan bunyi air mengucur dr pancuran;
ge·ro·dak n tiruan bunyi batu yg dilemparkan ke dl bak truk;
ge·rut n tiruan bunyi kayu dipatar dsb
ge·tak-ge·tuk n tiruan bunyi suara ketukan berulang-ulang secara teratur
gun·tak n tiruan bunyi “kelotak-kelotak” spt bunyi biji di dl buah yg telah kering yg dikocak
je·lu·ak n tiruan bunyi serdawa spt ketika hendak muntah;
ke·ci·ut n 1 tiruan bunyi desing peluru yg ditembakkan; 2 tiruan bunyi ban mobil yg sangat keras bergeser dng aspal (msl ketika mobil sedang berjalan cepat lalu direm mendadak)
ke·cu·mik n mulut yg bergerak-gerak tanpa mengeluarkan suara;
ke·li·ning n tiruan bunyi giring-giring sepeda dsb
ke·rih [1] n tiruan bunyi kera berteriak;
ker·cap-ker·cip n tiruan bunyi orang mengecap makanan
klak·klik n suara ‘klik’ berkali-kali, spt suara kamera yg ditekan berkali-kali
ke·re·ket /kerékét/ n tiruan bunyi balai-balai diinjak-injak;
ke·ren·cang n tiruan bunyi rantai bersentuhan
ke·ri·ang-ke·ri·ut n tiruan bunyi “kiat-kiut”, spt bunyi pohon bambu bergesek ditiup angin
ke·rik [1] n tiruan bunyi “rik”, “rik” (tt bunyi gesekan sayap jangkrik, barang yg dikerik, dsb);
ke·ri·tik [1] n, ber·ke·ri·tik-ke·ri·tik v berbunyi spt rambut terbakar
ker·kak n bunyi tulang dikerkah
ker·nyau n bunyi spt yg timbul waktu mengunyah mentimun
ker·nyut [2] n bunyi spt gigi bergesekan
ke·ro·cok n 1 bunyi “cok, cok”, spt bunyi air dl botol yg dikocok;
ke·sup n bunyi spt bunyi isapan;
ke·tip·lak n tiruan bunyi orang berjalan memakai bakiak (sandal dr kayu):
ki·ang-ki·ut n bunyi “kiut, kiut”, spt bunyi pintu yg dibuka dan ditutup
la·rau, me·la·rau [2] v menangis keras-keras dng suara serak
la·ung n suara yg kuat (nyaring) yg diteriakkan (untuk memanggil atau menyeru)
le·gap [1] n tiruan bunyi debaran jantung (papan dipukul dsb); degap
le·nung n tiruan bunyi canang, piano, atau lonceng
le·tik [1] n tiruan bunyi gelas retak kena air panas;
si·po·ngang n pantulan bunyi atau suara; gaung; gema; kumandang
te·re·tet /terétét/ n tiruan bunyi trompet (senapan mesin dsb)
BACA JUGA :  Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya

[/su_spoiler]

Semoga materi Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel ini membantu, ya!

19 thoughts on “Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel”

  1. Wah.. Awal-awal nulis sering banget terjebak onomatope. Tapi makin ke sini udah makin smooth. Asek. Sekarang saya malah hampir gak pernah pakai onomatope.haahha

    Reply
  2. Whoaahhh… ternyata gitu. Tapi jujur aja kalau kebanyakan onomatope di ceritanya jadi engga karuan ?

    Reply
  3. sangat membantu…pas nyari contoh bunyi pintu digeser….muncul lah artikel ini, dan setelah membacanya mataku terbuka
    lol lebay

    contoh nya bagus banget malah…… saya jdi tau sekurang apa saya dalam menjelaskan sebuah cerita dalam bentuk kata2 yg sangat minim, berasa kurang eksplore bahasa sendiri……..

    makasih buat kamu yg udh bagi ilmunya, semoga makin sukses kedepannya 🙂

    Reply
  4. Wis, manfaat banget penjelasannya, tks ya (Mbak/Mak/Bu) Shirei, bahkan bikin saya tersentak sadar bahwa suara kain dirobek itu Breet, Breeeet, dan bukan/kurang pas kalau Sreett spt yg saya tulis di buku cerita sains, wah.

    Reply

Leave a Comment

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.