Di salah satu grup Wattpad di Facebook suering buanget ada yang tanya, “Kak suara efek orang nelen liur gimana?”, “Kak suara efek cowok jatuh ke lantai gimana?”, “Kak, suara efek kertas diremas gimana?”, “Kak, efek suara pintu kebuka gimana?”
Shirei spechless membacanya. Bukan apa-apa, udah suering banget dibahas soal ini, tapi kayaknya pada nggak berkenan membaca reply Shirei di sana. Jadi, Tips Menulis Novel Gratis ini sekalian Shirei pindahin dari Wattpad Tips ke Blog Shireishou aja, ya!
So, kali ini kita akan bahas tentang :
Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel
ono.ma.to.pe /onomatopé/n Ling kata tiruan bunyi, misalnya “kokok” merupakan tiruan bunyi ayam, “cicit” merupakan tiruan bunyi tikus
Di Instagram Shireishou banyak yang minta ini dilanjutkan di wattpad [di Instagram nggak muat]. Jadi, silakan membaca.
Seberapa sering dan perlu Onomatope dalam cerita?
Dee Lestari dalam blog-nya menulis :
[su_quote]”We’re writers, but don’t write’em all down. Trust our readers’ ability to imagine things. And give them some inspiring convincing description, bukan sekadar deskripsi harfiah karena malas mikir. A person laughs, okay, but we don’t need to write “hahahaha”. A person’s heartbeat is racing, okay, but we don’t need to read the “dag-dig dug”. A person walks through a dark alley, fine, but we don’t need to read the “sret-sret-sret”. A phone rings, please, save the “KRING! KRING!” for a toddler’s storybook.”[/su_quote]
Apa itu berarti onomatope dilarang? Enggak juga. Buanyak onomatope yang masuk KBBI. Namun, memang tidak sebanyak onomatope di dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris.
Menurut Shirei, Onomatope terkadang perlu, tapi tidak perlu mendominasi.
Khususnya untuk genre action dan thriller yang kayaknya bakal sering terjebak onomatope. Namun, daripada terjebak mikirin ganti suara memukul, efek kaca pecah, rentetan senjata, dll kenapa nggak dideskripsikan aja dengan narasi?
Misal :
Suara ledakan terdengar di kejauhan. Dentumannya menggetarkan rentetan kaca yang terpasang di sepanjang koridor sekolah.
Sekali lagi, boleh aja dipake, tapi jangan setiap saat.
Contoh lain :
DOR! DOR!
Ryan tengah ditembaki oleh lawannya tanpa ampun. Penduduk bersembunyi dan menutup rapat-rapat pintu serta jendela mereka. Ryan berlindung di balik tembok salah satu gudang tua tanpa penghuni. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama. Tiba-tiba …
PRANG!
Kaca yang pecah di belakangnya, mau tak mau membuat Ryan berkelit dan merunduk di antara tong-tong besi.
GLONTANG!!
Salah satu tong terguling saat Ryan berlindung di baliknya. Membuat celah terbuka bagi musuh untuk menembaknya.
DEZIING!
Suara peluru terdengar tepat saat darah segar muncrat dari lengan kiri Vash.
CROT!
—————–
Annoying? Mayaaaan. ahahahaha
Itu makanya, Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel yang tidak boleh dipakai sembarangan.
Bandingkan dengan ini :
Suara tembakan beruntun terdengar memenuhi kota. Penduduk bersembunyi dan menutup rapat-rapat pintu serta jendela mereka. Ryan berlindung di balik tembok salah satu gudang tua tanpa penghuni. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama.
Peluru yang dimuntahkan ke arahnya mengenai kaca. Menghamburkan kepingan-kepingan tajam ke arahnya.
Ryan berguling dan menunduk ke arah jajaran tong besi di sebelah kanan. Tanpa sengaja kakinya menendang tong dan membuatnya berguling. Bunyi gaduh yang ditimbulkan membuat para penembak melihat celah.
Gadis itu kehilangan tempat berlindung. Sebuah peluru langsung menembus kengan kirinya. Mengalirkan darah kental kemerahan yang memberikan sensasi nyeri luar biasa.
—————-
Kerasa bedannya? [Maaf, bikin sampel agak buru-buru]
Shirei masih pake onomatope kok. Di One Step masih mendominasi. wkwkwk. Di Voice in Dream berkurang drastis karena novelnya tentang suara dubbing. Jadi dominan penjelasan tentang suara. Di Fake Love nyaris nggak ada kecuali beberapa adegan action.
Lemahnya onomatope juga terletak pada TIDAK ADANYA STANDAR BAKU antarsuara. Misal Cetar itu bisa pecut, bisa petir, bisa Syahrini (eh).
Semoga membantu.
Klo ada request materi lain, silakan drop komen
Btw, kalau Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel ada di KBBI, berikut Shirei copas dari http://www.rinurbad.com/daftar-tiruan-bunyionomatope/
Enjoy … kaget kan banyak istilah baru? hihi
Suara makhluk hidup
[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]
Kucing mengeong |
Burung mencericip/berkicau |
Anjing menggonggong/mendengking |
Serigala melolong |
Sapi melenguh |
Katak menguak |
Kambing mengembik |
Merpati berdekut |
Ayam jantan berkokok |
Ayam betina berkotek |
Anak ayam menciap |
Macan mengaum |
Tikus mencicit |
Kuda meringkik |
Tidur mendengkur |
Berjalan terhuyung-huyung. |
[/su_spoiler]
Suara benda mati
[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]
Meriam berdentam |
Angin berkesiur/mendesau |
Papan/kayu berderak |
Bel/lonceng berdentang |
Sendok berdenting |
Air bergemericik |
Pintu berderit |
Gigi gemeletuk (kedinginan) |
Telepon berdering |
Peluru berdesing |
Daun bergemeresik |
Jantung berdegup |
Uang logam bergemerincing |
Petir menggelegar |
Kuda berderap. |
Darah berdesir/menggelenyar. |
Selendang berkibar. |
[/su_spoiler]
Berdasarkan aktivitas
[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]
Minum: gluk, gluk, gluk |
Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak |
Jatuh ke dalam air: Byur, jebur, plung (jika yang jatuh adalah benda) |
Menggunting: kres, kres, kres |
Meninju: Buk, dhuak |
Menyobek kertas: srek, srek |
Meledak: bum! |
Jatuh dengan keras: gedebuk! Gedebum! |
Barang pecah: Prang! |
Kaleng tertendang: Klontang! |
Menembak: Dor! |
Menyeruput: Srup, srup. |
Mengayun tongkat: Syuut, syuut. |
Menumpuk barang: Bruk, bruk. |
Batuk: Uhuk, uhuk. |
Bersin: Hatsyi! Hatsyi! |
Kunci diputar: Klik. |
Menusuk dengan pisau: Jleb. |
Perut keroncongan: Kruk, kruk. |
Kain dirobek: Breet, breeet. |
Menggigit makanan renyah: Kriuuk. |
Jam dinding kuno: Tik tok. |
Pohon bambu tertiup angin: Keriang keriut |
Ketukan di pintu: Tok tok tok. |
Sepatu hak tinggi di lantai: Tuk tuk tuk. |
Air menetes: Tes tes tes. |
[/su_spoiler]
Dari KBBI
[su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”]
Minum: gluk, gluk, gluk |
bang n tiruan bunyi spt bunyi – barang jatuh, meletup, dsb |
bap n tiruan bunyi barang jatuh di tanah lembut dsb; debap |
celebuk n tiruan bunyi spt batu dsb yg jatuh ke air |
celepik n tiruan bunyi spt barang kecil (cecak, kertas, dsb) jatuh di lantai |
celepuk n tiruan bunyi spt celepik tetapi lebih nyaring |
celung n tiruan bunyi spt bunyi angklung dsb |
ceter /cetér/ n tiruan bunyi cemeti (cambuk dsb) yg dicambukkan |
cit n tiruan bunyi spt bunyi tikus atau anak burung |
ciut n tiruan bunyi spt bunyi pohon ditempuh angin, pintu terbuka, dsb; berciut-ciut (menciut-ciut) v berbunyi “ciut, ciut” |
debak n bunyi spt bunyi orang meninju; debuk; |
debak-debuk v berulang-ulang berbunyi “bak-buk” (spt bunyi barang-barang berat berjatuhan, orang meninju berulang-ulang, dsb) |
debam n tiruan bunyi spt bunyi benda berat jatuh ke lantai |
debap n tiruan bunyi spt bunyi barang jatuh dsb |
debar n, berdebar (berdebar-debar) v bergerak-gerak atau berdenyut-denyut keras atau lebih kencang |
decup n tiruan bunyi spt bunyi ikan menangkap kelekatu; berdecup(-decup) v berbunyi spt bunyi ikan menangkap kelekatu |
decur n tiruan bunyi spt bunyi air memancar (memancur dsb); medecur v 1 berbunyi spt bunyi air memancar; 2 memancar; memancur; bercucuran |
decut n tiruan bunyi spt bunyi bayi menyusu; berdecut(-decut) v berbunyi seperti bunyi bayi menyusu |
gar n tiruan bunyi spt bunyi guruh dsb; degar |
gelebuk n tiruan bunyi spt, barang jatuh |
gerdam n tiruan bunyi spt bunyi barang yg berat dan besar yg jatuh |
gerentang n tiruan bunyi berdentam-dentam (berdentang-dentang) |
koak (koak-koak) n tiruan bunyi spt bunyi burung gagak; |
letang n tiruan bunyi spt bunyi besi dipalu |
letik n tiruan bunyi spt bunyi gelas retak kena air panas; meletik v berbunyi |
mung n tiruan bunyi canang |
ning n tiruan bunyi sbg bunyi lonceng kecil |
nung n tiruan bunyi spt bunyi kenung |
auk n tiruan bunyi anjing menyalak |
aung n tiruan bunyi raungan serigala |
bak [4] n tiruan bunyi tamparan (pukulan dsb); debak |
bam [2] n bunyi yg berat dan lembut pd gendang |
bang [3] n tiruan bunyi barang jatuh, meletup, dsb |
ba·ngar [2] n riuh, gemuruh; bunyi ramai; ingar bingar |
bang·bung [1] n bunyi tambur dsb |
bap n tiruan bunyi barang jatuh di tanah lembut dsb; debap |
be·la·sut v, mem·be·la·sut v 1 berbunyi spt mendengus (tt kucing, lembu, kerbau, dsb) |
be·ngung a berbunyi berdenging dl telinga (spt waktu sakit demam) |
ber·tih berdetusan tidak henti-hentinya (bunyi senapan dsb) |
bus [2] n tiruan bunyi angin berembus |
cang [1] n tiruan bunyi yg nyaring dan melengking |
ca·pak [2] n tiruan bunyi kecap (sewaktu makan atau mengecap sesuatu) |
ce·bur n tiruan bunyi benda besar yg jatuh ke dl air |
cek·lek /ceklék/ n cak tiruan bunyi alat potret pd saat dipakai untuk memotret |
cek·res n tiruan bunyi spt gunting memotong kertas |
ce·le·buk n tiruan bunyi batu dsb yg jatuh ke air |
ce·le·pik [1] n tiruan bunyi barang kecil (cecak, kertas, dsb) yg jatuh di lantai |
ce·le·puk [1] n tiruan bunyi barang kecil jatuh di lantai dng keras |
ce·lung [2] n tiruan bunyi angklung dsb |
cem·pung n tiruan bunyi barang jatuh ke air; men·cem·pung v 1 berbunyi ‘pung, pung’ spt benda jatuh ke air; 2 terjun ke air; mencemplung; mencebur; |
ceng·king n bunyi yg keras dan nyaring (spt bunyi anjing dipukul); lengking |
ce·pak [1] n tiruan bunyi orang mengunyah makanan; kecap; |
ce·ra·cap kl n bunyi spt canang kecil atau angklung kayu |
ce·rau n tiruan bunyi air hujan yg deras |
ce·ri·cip n bunyi gersik yg terus-menerus |
ce·tar n, ce·tar-ce·ter /cetar-cetér/ n tiruan bunyi cambuk yg dipukulkan |
ci·ak [1] n tiruan bunyi spt bunyi anak burung; — ciap berbagai-bagai bunyi spt bunyi anak burung (anak ayam dsb); — miak ciap-ciap; |
ci·ap n tiruan bunyi anak ayam dsb |
ci·cik [1] v, men·ci·cik v 1 mendesis atau mendesing (spt bunyi air mendidih) |
cing n tiruan bunyi (uang) logam jatuh di batu; dencing |
ci·ut [2] n tiruan bunyi pohon ditempuh angin, pintu terbuka, dsb; |
cup [1] n tiruan bunyi barang yg dicelupkan dsb |
cur n tiruan bunyi air memancur dsb |
cus [1] n tiruan bunyi api disiram air dsb |
dag-dig-dug 1 n tiruan bunyi dr debaran jantung; 2 a berdebar-debar (tt jantung) krn sangat ketakutan |
dar [2] n tiruan bunyi sesuatu yg meledak; — dor tiruan bunyi tembakan yg beruntun |
das n 1 tiruan bunyi tembakan senapan; 2 bunyi tembakan (tiap kali keluar dr senapan) |
de·bak n tiruan bunyi orang meninju; debuk; |
de·bak-de·buk v berulang-ulang berbunyi “bak-buk” (tiruan bunyi barang berat berjatuhan, meninju berulang-ulang, dsb) |
de·bik [1] n tiruan bunyi orang menepuk; |
de·buk n tiruan bunyi orang meninju, barang jatuh, dsb; |
ber·de·buk v berbunyi “buk” |
de·cit n tiruan bunyi anak burung, tikus; |
de·cup n tiruan bunyi ikan menangkap kelekatu; |
de·cut n tiruan bunyi bayi menyusu; |
de·gar n tiruan bunyi petir, meriam, kayu dipukul, pintu didobrak, dsb |
de·gum n tiruan bunyi tembakan meriam; |
de·kus n, ber·de·kus v mengeluarkan bunyi yg mengembus-embus (tt kucing, harimau, dsb); mendengus; |
de·ngut n tiruan bunyi gema memanjang spt bunyi burung puyuh, gung, dsb; |
den·tung n tiruan bunyi guruh; |
de·nyit n tiruan bunyi tikus atau bunyi besi bergesekan; |
de·pap n tiruan bunyi telempap yg dipukulkan ke meja |
de·pus n tiruan bunyi embusan angin |
de·ram n tiruan bunyi besar dan kuat spt bunyi aum harimau (guruh, gendang besar, dsb); |
de·rau n 1 tiruan bunyi gemuruh hujan dibawa angin |
de·ris n tiruan bunyi rumput kering diinjak, kain digunting, dsb; |
de·rit n tiruan bunyi lantai bambu diinjak, engsel yg tidak berminyak, dsb; |
der·sik n desir (bunyi angin dsb) |
de·ruk n tiruan bunyi derak, tetapi lebih besar; |
de·rus n tiruan bunyi barang bergeser dsb; |
de·sar n tiruan bunyi tikar diseret, bunyi api disiram dng air, dsb; |
de·sih n tiruan bunyi berbisik, bernapas, dsb |
de·sik n tiruan bunyi daun-daunan kecil beradu krn tertiup angin; |
de·sit n bunyi spt orang mengisap (menyedot) melalui celah gigi |
de·suk n tiruan bunyi kertas diremas-remas |
de·sup n tiruan bunyi benda yg jatuh terbenam dl lumpur |
de·tap n tiruan bunyi air hujan jatuh di atas genting; |
de·tar n tiruan bunyi jagung dibakar yg bulirnya meletus krn terlalu panas dsb; |
de·ting n tiruan bunyi kawat kecapi atau gitar dipetik |
de·tus n tiruan bunyi letusan senapan, petasan, dsb; |
gab·ruk n tiruan bunyi barang keras yg berbenturan; |
ga·ok n 1 tiruan bunyi burung gagak; 2 burung gagak; |
ge·jos n tiruan bunyi mendesir, spt bara yg disiram dng air; |
ge·la·gar [1], ber·ge·la·gar v bergemuruh; berdentum; menggelegar |
ge·le·bap n tiruan bunyi setumpuk kertas jatuh |
ge·le·gak, ber·ge·le·gak v 1 berbual-bual dan berbunyi (spt air mendidih pd waktu direbus) |
ge·lem·prang n tiruan bunyi piring seng dsb jatuh; |
ge·lo·bok, meng·ge·lo·bok v berbunyi spt air yg diisikan ke dl botol |
gem·brang-gem·breng /gembrang-gembréng/ n tiruan bunyi suara kaleng dsb dipukul |
ge·me·le·tak v berbunyi “kertak, kertak” spt bunyi gigi yg beradu; gemeretak |
ge·me·le·tap v berbunyi “tap, tap” spt bunyi kaki orang berlari |
ge·mer·cak v berbunyi spt bunyi air yg mengalir dr pancuran menimpa batu dsb |
ge·mer·cik v berbunyi spt bunyi air yg jatuh menimpa genangan air dsb |
ge·me·ren·cang v berdencang-dencang spt bunyi pedang yg beradu |
ge·me·re·sak v berbunyi “kersak-kersak” spt kertas dikoyak-koyak |
ge·me·ru·suk v berbunyi “kerusuk, kerusuk” spt bunyi daun-daun kering ditiup angin |
gep·rak n tiruan bunyi galah dipukulkan ke kelompok dahan dan daun dng keras; |
ge·ran·tang [1] n 1 bunyi (suara) ramai tidak keruan |
ge·re·cak, meng·ge·re·cak-ge·re·cak v berbunyi spt air menggelegak |
ge·reng-ge·reng n 1 erangan (krn sakit); 2 suara anjing (harimau, kucing, dsb) jika hendak menerkam |
ge·ri·ak, ge·ri·ak-ge·ri·uk [2] n suara gaduh dl perut; bunyi keroncong dl perut |
ge·rit [1] n bunyi benda keras (pena dsb) digariskan dsb |
ge·rob·yak jw n tiruan bunyi bilik bambu dsb roboh; |
ge·ro·cok n tiruan bunyi air mengucur dr pancuran; |
ge·ro·dak n tiruan bunyi batu yg dilemparkan ke dl bak truk; |
ge·rut n tiruan bunyi kayu dipatar dsb |
ge·tak-ge·tuk n tiruan bunyi suara ketukan berulang-ulang secara teratur |
gun·tak n tiruan bunyi “kelotak-kelotak” spt bunyi biji di dl buah yg telah kering yg dikocak |
je·lu·ak n tiruan bunyi serdawa spt ketika hendak muntah; |
ke·ci·ut n 1 tiruan bunyi desing peluru yg ditembakkan; 2 tiruan bunyi ban mobil yg sangat keras bergeser dng aspal (msl ketika mobil sedang berjalan cepat lalu direm mendadak) |
ke·cu·mik n mulut yg bergerak-gerak tanpa mengeluarkan suara; |
ke·li·ning n tiruan bunyi giring-giring sepeda dsb |
ke·rih [1] n tiruan bunyi kera berteriak; |
ker·cap-ker·cip n tiruan bunyi orang mengecap makanan |
klak·klik n suara ‘klik’ berkali-kali, spt suara kamera yg ditekan berkali-kali |
ke·re·ket /kerékét/ n tiruan bunyi balai-balai diinjak-injak; |
ke·ren·cang n tiruan bunyi rantai bersentuhan |
ke·ri·ang-ke·ri·ut n tiruan bunyi “kiat-kiut”, spt bunyi pohon bambu bergesek ditiup angin |
ke·rik [1] n tiruan bunyi “rik”, “rik” (tt bunyi gesekan sayap jangkrik, barang yg dikerik, dsb); |
ke·ri·tik [1] n, ber·ke·ri·tik-ke·ri·tik v berbunyi spt rambut terbakar |
ker·kak n bunyi tulang dikerkah |
ker·nyau n bunyi spt yg timbul waktu mengunyah mentimun |
ker·nyut [2] n bunyi spt gigi bergesekan |
ke·ro·cok n 1 bunyi “cok, cok”, spt bunyi air dl botol yg dikocok; |
ke·sup n bunyi spt bunyi isapan; |
ke·tip·lak n tiruan bunyi orang berjalan memakai bakiak (sandal dr kayu): |
ki·ang-ki·ut n bunyi “kiut, kiut”, spt bunyi pintu yg dibuka dan ditutup |
la·rau, me·la·rau [2] v menangis keras-keras dng suara serak |
la·ung n suara yg kuat (nyaring) yg diteriakkan (untuk memanggil atau menyeru) |
le·gap [1] n tiruan bunyi debaran jantung (papan dipukul dsb); degap |
le·nung n tiruan bunyi canang, piano, atau lonceng |
le·tik [1] n tiruan bunyi gelas retak kena air panas; |
si·po·ngang n pantulan bunyi atau suara; gaung; gema; kumandang |
te·re·tet /terétét/ n tiruan bunyi trompet (senapan mesin dsb) |
[/su_spoiler]
Wah.. Awal-awal nulis sering banget terjebak onomatope. Tapi makin ke sini udah makin smooth. Asek. Sekarang saya malah hampir gak pernah pakai onomatope.haahha
mantab jiwaaaa
Whoaahhh… ternyata gitu. Tapi jujur aja kalau kebanyakan onomatope di ceritanya jadi engga karuan 😅
apalagi pas suara yg kita bayangin ga sesuai sama tulisan yaa hehehe
Apiiik mbak Shi 😄
matur suwuun
Suara air terjun
Terima kasih Shirei untuk pembahasannya.
sama-sama
Kalau suara efek kedinginan gimana???
Aku ga make onomatope sering2. btw ini phillia siapa? namanya mirip temenku tp bukan. hehehe
Brrr brrrr
Azheeeq ketemu Mak Shirei lagi dimari 😀
Waah kok bisa Nemu wkakak
Kak mau tanya dong bunyi suara orang melompat di rumah kayu gimana ya kak
sangat membantu…pas nyari contoh bunyi pintu digeser….muncul lah artikel ini, dan setelah membacanya mataku terbuka
lol lebay
contoh nya bagus banget malah…… saya jdi tau sekurang apa saya dalam menjelaskan sebuah cerita dalam bentuk kata2 yg sangat minim, berasa kurang eksplore bahasa sendiri……..
makasih buat kamu yg udh bagi ilmunya, semoga makin sukses kedepannya 🙂
MasyaAllah, makasih banyak. Senang kalau bisa membantu
“Hiks…hiks…” entah kenapa ganggu banget pas baca cerita ada itunya.
Wis, manfaat banget penjelasannya, tks ya (Mbak/Mak/Bu) Shirei, bahkan bikin saya tersentak sadar bahwa suara kain dirobek itu Breet, Breeeet, dan bukan/kurang pas kalau Sreett spt yg saya tulis di buku cerita sains, wah.