Hal yang sering ditanyakan dan salah dalam menulis novel adalah cara penulis kata hubung. Di Tips menulis novel gratis kali ini, Shirei mau membahas soal Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI.
Kalau mau simple, inilah jenis kata hubung menurut PUEBI yang dirangkum oleh ahlinya bahasa Indonesia, Pak Ivan Lanin.
1. Kata Hubung Setara / Koordinatif
Ada dua kalimat setara, lalu diberi kata hubung. Harus diingat bahwa kata hubung koordinatif TIDAK BOLEH ditaruh di depan.
Contoh :
🌞 Saya pergi dan dia pulang.
🌞 Kau pilih aku atau dia?
🌞 Meski aku mencintaimu, tapi kau tidak.
🌞 Aku akan mengilang, sedangkan rasa ini akan tetap ada.
[Why contohnya nganu semua?] Ahahaha
2. Kata Hubung Bertingkat / Subordinatif
Kalau mau menghubungan kalimat bertingkat, kata hubung subordinatiflah jawabannya. Dia menghubungkan dua kalimat yang saling berkelanjutan. BOLEH ditaruh di awal kalimat.
Konjungsi bertingkat / subordinatif meliputi:
Hubungan | Konjungsi |
---|---|
Pengandaian | seandainya, sekiranya, andaikan |
Syarat | bila, asalkan, kalau, jika |
Waktu | sebelum, sesudah, sejak, setelah, sementara, ketika, sehingga, sambil, selama |
Tujuan | supaya, agar |
Cara | dengan |
Penjelasan | bahwa |
Pemiripan | seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, |
Sebab | oleh karena, karena, sebab |
Konsesif | sekalipun, meskipun, biarpun, walaupun |
Contoh :
🌞 Seandainya waktu bisa diputar, aku tak akan pergi.
🌞 Aku akan di sini asalkan kau setia.
🌞 Sesudah hari itu, aku akan membuang duka.
🌞 Aku akan belajar melupakanmu agar hatiku tak lagi membeku.
🌞 Sekalipun aku tahu kau berbohong, aku tetap berharap kau akan menyesal.
[ya Tuhan, kenapa contoh-contohku hari ini begini kabeh?]
3. Kata Hubung Berpasangan / Korelatif
Ini kata hubung yang terdiri dari dua kata yang berfungssi menggabungkan dua fakta dalam satu kalimat.
- Baik … maupun …
- Jangankan … pun …
- Bukan hanya … melainkan …
- Entah … entah …
- Sedemikian rupa … sehingga …
- Tidak hanya … tetapi (juga) …
Contoh :
🌞 Baik aku maupun dia merasa berduka.
🌞 Bukan hanya kematian melainkan perpisahan mampu menorehkan luka.
3. Kata Hubung Antarkalimat
Suatu kalimat dapat dihubungkan dengan kalimat yang lain dengan menggunakan konjungsi antar kalimat. Konjungsi antarkalimat meliputi:
No. | Konjungsi | Makna |
---|---|---|
1. | dengan demikian, akibatnya | konsekuensi atau akibat |
2. | sebaliknya, berbeda dengan | kebalikan |
3. | kemudian, selanjutnya, setelah itu | keadaan setelahnya |
4. | sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya | keadaan sebenarnya |
5. | malahan, bahkan, tak hanya itu | keadaan sebelumnya |
6. | akan tetapi, sayangnya, namun | mempertentangkan keadaan sebelumnya |
7. | biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian | kesediaan |
Contoh :
🌞 Dia memang sering meledekmu. Sebenarnya, dia menyukaimu.
4. Konjungsi Antar Paragraf
Analog dengan dua jenis konjungsi di atas, konjungsi antar paragraf berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi suatu paragraf yang koheren dan sistematis. Konjungsi yang sering digunakan adalah terlebih lagi … , disamping … , oleh karena itu … , berdasarkan … , jadi … .
Contoh:
Rindu adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Rindu tidak pernah manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi, sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.
Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Rindu yang bisa diselamatkan. Beruntung Rindu dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.
Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong. Akan tetapi posisi ayah dan ibu Rindu yang terjepit menjadi susah untuk dievakuasi.
Konjungsi Berdasarkan Fungsi
Jika dilihat dari fungsi konjungsi, maka konjungsi dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah jenis jenis konjungsi berdasarkan fungsi:
No. | Konjungsi | Contoh |
---|---|---|
1. | aditif | dan, serta, lagipula |
2. | pertentangan | tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, namun |
3. | disjungtif | maupun, baik … baik … , entah … entah … , atau … atau … |
4. | waktu | setara : sebelumnya, setelahnya; bertingkat :ketika, bila, sampai, demi, sementara, semenjak, tatkala, seraya |
5. | final | supaya, agar, untuk |
6. | sebab | karena, sebab, karena itu, sebab itu |
7. | akibat | sehingga, akibatnya, sampai |
8. | syarat | asalkan, jika, apabila, kalau, jikalau |
9. | tak bersyarat | walaupun, biarpun, meskipun |
10. | perbandingan | seperti, bagai, bagaikan, ibarat, umpama, seakan-akan, sebagaimana |
11. | korelatif | tidak hanya…tetapi juga, sedemikian rupa sehingga, semakin…semakin, baik…maupun |
12. | penegas | yakni, apalagi, misalnya, yaitu, akhirnya |
13. | penjelas | bahwa |
14. | pembenaran | walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun |
15. | urutan | lalu, kemudian, mula-mula, pertama |
16. | pembatasan | kecuali, asalkan, selain |
17. | penanda | terutama, umpama, paling utama |
18. | situasi | padahal, sedangkan, sambil |
Semoga Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI ini membantu, ya!
[disadur dari github IvanLanin dan dosenbahasa]
Sangat berguna untuk menambah pengetahuan,terutama untuk anak-anak sekolah,good post
makasiih
Pagi2 aku udah mampir mbaca ini, bermanfaat sekali kak. Aku masih suka nggunain kata ‘dan’ di awal kalimat sih hehe
aku pun masih kadang pake. namun, lbih sering pake ‘yang’ wakakakak kacau aku
Ketika ada catatan kenapa contohnya anu semua tiba-tiba perutku terasa ada sesuatu, geli. 😅
wakakak yg nulis contoh pun merinding
Saran dari saya,setiap kalimat maupun contoh seharusnya diberikan artikel penguat maupun referensi sehingga banyak adik-adik diluar sana yang bisa terbantu dengan kata-kata yang mungkin kurang jelas,mungkin itu saja masukan dari saya
sebenernya ini web untuk remajaa ke atas. Khusus yg dipakai untuk kepenulisan novel. Namun, makasih masukannya
Pagi-pagi euy langsung belajar kebahasaan, pas banget, buat adik didik yang aku ajarin mapel sekolah
siaap. ganbatteee
Ahh bermanfaat sekali kak. Materinya bagus banget ini.
Asiiik, bisa disimpan buat panduan nulis. Kali aja lupa, tinggal nyontek…ehehe
Wah banyak sekali ya kata konjungsi ini, saya baru memakainya sedikit dan banyak salahnya hehe, makasih ya mba shirei
Saya tak pernah terpikir untuk menulis topik bahasan gini. Berat, ha ha. Cenderung lebih suka mengulas fenomena berbahasa atau keterangan suatu kata.
Bahasan kayak gini harus lebih sering ada karena penulis ‘kan mesti bertanggung jawab dengan tulisannya, entah dia penulis atau cuma orang yang suka nulis. Tiada bedanya! Jangan sampai menyesatkan pembaca.
Oh ya, sekadar tambahan koreksi, maaf, ada kata yang salah di-nya, mesti disatukan untuk di samping dan diminta. Kebalik, tuh, masa disamping dan di minta. He he. Semangat, Teh.