Hal paling sering ditanyakan juga untuk masuk ke Seri PUEBI kali ini adalah Kata Sapaan.
Kapan besar, kapan kecil, mana yang masuk Kata Sapaan, mana yang bukan.
Akhirnya setelah mengumpulkan segala tekad dan niat, inilah
Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel
Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita harus tahu dulu pengertian Kata Sapaan.
Kata Sapaan adalah kata yang dipakai untuk menegur atau menyapa orang lain. Bisa merupakan orang yang diajak berbicara atau sebagai pengganti nama orang ketiga yang sedang dibicarakan.
💓 Cara Menggunakan Kata Sapaan :
Memakai Huruf besar.
💓 Ciri Kata Sapaan :
1. Dipakai sebagai pengganti cara menyapa seseorang.
2. Menggunakan huruf kapital.
3. Berlaku untuk sapaan secara langsung maupun tak langsung melalui media telepon, dll
Yang sering membuat bingung dalam
Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel
adalah ketika kita tidak tahu apakah sebuah kata termasuk kata sapaan atau bukan.
Shirei sendiri menguji sebuah kalimat adalah Kata Sapaan atau bukan berdasarkan ciri-ciri berikut:
1. Jika menggunakan -nya di akhir katanya, artinya BUKAN Kata Sapaan.
Contoh : Delan panik saat maminya menelepon. (Fake Love – Aku, Suamiku, dan Gunpla-nya)
2. Jika dipakai sebagai kata ganti orang yang disapa, artinya termasuk Kata Sapaan.
Contoh : “Lo udah tahu, Net?” Ray menatap Netta penuh keterkejutan. (Eyenomaly)
3. Jika dipakai sebagai kata ganti diri, maka termasuk Kata Sapaan.
Contoh : “Jadi, Kakak akan selalu melindungimu. Kau mengerti?” Alf membelai pipi Neysha penuh kasih. (Deliverance – Dimensional Fugitive)
4. Jika dipakai sebagai kata ganti panggilan orang lain maka termasuk Kata Sapaan.
Contoh : “Menurut Pimpinan, kita harus segera menghabisi pemuda itu.” (Deliverance – Dimensional Fugitive)
5. Jika dipakai mengiringi nama, maka termasuk Kata Sapaan juga.
Contoh : Sudah delapan tahun Pak Ahmad menghilang (Menjadi Babu Suamiku)
💓💓💓
Masalah yang sering timbul :
🌺 Tiba-tiba Ibu bertanya, “Kapan Bapak pulang?”
🌺Sudah dua hari banyak camat datang ke hotel itu.
Kok bisa tahu mana yang besar mana yang kecil?
Balik ke ciri-ciri di atas :
Kalau dipakai sebagai SAPAAN, maka KAPITAL.
Bapak dipakai untuk memanggil suami. Berarti kapital.
Sedangkan camat itu menjelaskan jabatan bukan memanggil seseorang, jadi kecil.
Apa masih bingung?
Contoh lain lagi :
“Sudah tiga bulan Nenek sakit sampai ibuku pun sedih.” Aku menarik napas pedih.
Nenek = cara si Aku memanggil ibu dsri ibunya. Jadi, kapital.
Sedangkan Ibuku, menjelaskan tentang seseorang, bukan menyapanya.
Jadi, kebayang kan Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel ini?
Kalau masih bingung, silakan drop komen aja, yaaa. Makasiiii
Kak mau nanya nih, mohon di-reply ya!
“Pergi dari rumahku, Keparat!”
Nah, kalimat di atas itu udah benar atau masih salah, ya?