Ada beberapa permintaan dari pembaca social media Shirei dan juga pembaca blog Tips Menulis Novel Gratis ini tentang gimana sih kalau ingin menjadikan kejadian sehari-hari yang dialami untuk menjadi novel? Apalagi akhir-akhir ini kisah dengan embel-embel “Diangkat dari kisah nyata” laris manis di pasaran.
Misal, kita dalam hidup ini InsyaAllah pernah mengalami aneka perjalanan menarik, bukan? Nah, bagaimana caranya agar bisa menulis kisah nyata tersebut agar menjadi novel yang juga seru dirasakan oleh orang lain.
Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata
Ada beberapa rambu-rambu sebelum kita menulis dari kisah nyata. Lebih tepatnya, dalam urusan etika, ya.
Mari kita cek ya!
1. Jika kisah ini dari pengalaman sendiri
Apakah ini akan membuka aib orang lain? Apakah antagonis di cerita kita itu sudah bertobat? Jangan sampai ketika orang tahu kalau kisah ini adalah kisah si Penulis, lalu menghubung-hubungkan dengan kenalan-kenalan si Penulis. Padahal si Antagonis telah bertobat.
Hasan Al Basri berkata,
“Para sahabat dan tabi’in memiliki konsep, barang siapa yang mencela saudaranya, karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allāh, maka si pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut.”
[ HR. Ibnu Abid Dunya dalam kitab Ash-Shamt]
Sumber: https://muslim.or.id/
Shirei sangat menyarankan kalau itu kisah diri sendiri, sebisa mungkin disamarkan agar tidak ketahuan kalau itu punya sendiri, atau gunakan nama pena yang benar-benar beda agar orang tidak menyadari itu kisah kita.
2. Kalau ini kisah dari orang lain
Adab yang baik adalah meminta izin terlebih dahulu apakah kisahnya boleh dijadikan novel. Karena tidak semua orang suka kisahnya dijadikan cerita apalagi diviralkan.
3. Kalau kisah nyata ini dari berita atau gosip di sosial media
Tetap sebaiknya minta izin terlebih dulu. Jangan sampai di akhirat kita kesandung masalah pas hissab gara-gara orang yang mengalami kejadian tidak rida.
“Lha? Ribet dong ya kalau kudu nyamar atau izin dulu? Maunya langsung nulis aja, nih!”
Itu kalau kamu mau menulis dengan jelas di novel kamu bahwa INI ADALAH KISAH NYATA!
Jadi, apa pun yang akan kamu tulis dalam novel adalah KENYATAAN.
Shirei harus mengingatkan Hadist ini :
Shirei penganut, “Tidak mengapa menulis Fiksi selama DIJELASKAN kalau itu FIKSI.” Karena ada yang berpendapat jika menulis Fiksi itu haram mutlak. Shirei nggak ingin debat, ya.
Yang jelas, dengan kondisi seperti ini, jangan sampai kita menyelipkan tulisan INI KISAH NYATA padahal kisah yang kita tulis adalah fiksi.
Jadi di Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata ini, Shirei berlepas diri kalau masih ada yang nekat menulis kisah fiksi, tapi diaku-aku kisah nyata demi viral. Karena masuknya berdusta banget.
Setelah mengingat beberapa Adab di atas, kita mulai ke
Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata
- Tidak semua kejadian bisa dimasukkan
Meski ada banyak hal yang ingin kita ceritakan, tapi tidak perlu kita masukkan. Pilih mana yang bisa dijadikan cerita mana yang harus dibuang.
2. Semua hal harus ada alasannya
Meski di dunia nyata kita nggak tahu alasan antagonis menyerang kita, kenapa dia gedeg banget sama kita, kenapa dia memfitnah kita, kita harus tahu alasannya.
Nah, di sinilah Shirei agak menghindari menulis DIANGKAT DARI KISAH NYATA. Shirei lebih suka menulis FIKSI YANG TERINPISRASI DARI KISAH NYATA.
Karena kalau sampai kita salah menduga alasannya apa, jatuhnya fitnah. Ngeri, kan?
3. Kadang perlu bumbu lagi
Tidak semua hidup kita cukup menarik jadi novel. Kadang kita perlu bumbu. Maka, dari kisah nyata ini, kita bisa tambahkan bumbu-bumbu pemanis atau pedas agar tulisan lebih seru.
Misal tadinya tidak ada kasus anak yang kritis akibat kena pukul anaknya antagonis, tapi kita bisa tambahkan.
Sekali lagi, kalau sudah ada bumbu, maka TIDAK BOLEH ditulis DIANGKAT DARI KISAH NYATA.
4. Pastikan tidak ada plot hole
Jangan sampai ada bumbu-bumbu kebanyakan, malah jadi plot hole. Untuk mencegah terjadinya Plot Hole, bisa ikut MENTORING MENULIS NOVEL PREMIUM Shireishou.
5. Pilih Ending yang sesuai dengan keinginan
Misal, kisah hidup kita pahit banget. Enggak indah kalau dijadikan novel. Maka, kita bisa mengubah akhirnya supaya jadi lebih indah.
Contoh, ada kisah teman yang bercerai. Dia belum mendapatkan kebahagiaan. Maka, kita bisa membuatkan akhir bahagia untuknya.
—-
Apa masih ada yang ingin ditanyakan?
Pingback: Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik - Tips Menulis Novel Gratis