Haloo! Lama tak jumpa, Teman-teman! Shirei nggak sadar kalau situs ini down sejak 26 September dan baru ON kemarin lusa.
Jadi, ini adalah postingan penyemangat biar Shirei nggak mengabaikan blog ini lagi. Cieee…..
Shirei membawa rekomendasi buku cakep banget khususnya jika kita sedang dalam proses mendidik anak. Entah kita adalah orang tua, guru, atau siapa pun yang ingin membuat permainan yang positif.
Judul : MENDIDIK ANAK DENGAN GAME ISLAMI – Metode Seru Belajar Islam untuk Anak Usia Dini
Penulis : Abu Raihan & Ummu Raihan
Editor : Gazzamedia
Terbitan : 2020
298 halaman
ISBN 978-602-8735-27-8
Shirei punya buku ini udah lama sebenernya. Awal tahun 2023 beli di Shopee, dengan harga nggak sampai lima puluh ribu rupiah. Gara-gara ada challenge di grup Robusta dari kak Diday Tea, akhirnya baca kebut semalam. Ahahaha
Buku ini diawali oleh opening dari Ustad Yusuf Utsman Baisa, Lc
Beliau menjelaskan soal tiga tahapan pendidikan.
Dari 0-7 tahun, 8-14 tahun, dan saat mereka sudah baligh. Dijelaskan juga pentingnya tahapan ini agar kita tidak salah dalam mendidik anak. Karena anak di usia tertentu tidak akan cocok jika diterapkan metode tertentu.
Contoh : anak 0-7 tahun fokusnya hanya bermain saja. Ditegaskan atau diberi hukuman hanya akan membuat mereka bertanya-tanya. Membuat mereka BERMAIN adalah cara untuk BELAJAR. Jadi, menyelipkan pelajaran di permainan yang seru adalah langkah yang efektif.
Sebagai Ibu yang punya tiga anak cowok yang aktifnya Masyaallah, Shirei banyak berpikir gimana menanamkan akidah pada mereka. Kalau anak mendengar kata belajar, rata-rata anak-anak udah mau kabur duluan, kan? Kayak mereka mengalami gempa bumi gitu, lho. Run as fast as they can!
Pokoknya, belajar bagi anak-anak umumnya dirasakan sebagai sesuatu yang berat untuk dijalankan.
Karena itu, di buku ini, kedua penulis mengajak kita untuk mengajari anak-anak tentang akidah, ilmu tentang Islam, bahkan sampai bahasa Arab dengan cara yang menyenangkan.
Misal, kita ingin menjelaskan Rukun iman, maka di buku ini diajarkan cara-caranya. Dari mulai targetnya apa, persiapannya apa, dan bagaimana cara melakukannya. Ada juga game untuk kalimat Thayyibah, rukun Islam, Tauhid, Qodo dan Qodar, bahkan untuk Menghafal Al Quran usia dini, lho!
Tidak hanya langsung dijelaskan cara bermainnya, tapi di buku ini, kedua pengarang menjelaskan tentang pentingnya agar ilmu tersebut diajarkan ke anak-anak. Juga penjelasan singkat tentang apa yang akan didapat selama bermain. Seperti pengertian ibadah, thaharah, salat, shaum, zakat, haji, dll.
Tak lupa juga penanaman adab dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah kita harus memiliki adab sebelum ilmu?
Ada adab kepada orang tua, adab menuntut ilmu, adab makan minum, dll. Semua disampaikan dalm bentuk permainan yang seru.
bahan-bahan permainannya pun mudah di dapat di rumah. Seperti kertas, spidol, kardus, bola, dan apa pun yang biasanya ada di rumah. Jadi tidak menghabiskan banyak biaya untuk membuatnya. Bahkan ada yang tidak memakai biaya sama sekali.
Ada juga permainan untuk hafalan Al Quran dan hadist dengan game-game seperti urutkan ayatnya, peta harta karun, mengapung dan tenggelam, jejak petualang, dll. Seru ya judul-judul gamenya?
Tak lupa, buku ini pun mengajarkan bahasa Arab sederhana. Bukankah bahasa Arab adalah jembatan untuk bisa memahami Al Quran lebih lanjut? Dipenuhi kosakata yang sehari-hari dipakai agar anak-anak lebih mudah menghafal dan tidak bosan.
Shirei pribadi sangat senang dengan adanya buku ini. Shirei sudah mencatat beberapa permainan yang sekiranya belum anak-anak bisa dan akan coba praktikkan mulai hari ini. Khususnya pada si Bungsu [empat tahun] yang setiap mau diajarin ini itu ngeles banget.
Akhir kata, seperti orang-orang yang membuat review di belakang buku, Shirei merekomendasikan buku ini buat teman-teman yang ingin mendidik anak lebih baik lagi. Jujur, Shirei masih jauh banget untuk menjadi ibu yang baik. Namun, bukankah kita harus tetap terus belajar agar kelak di hari pertanggungjawaban, kita tidak menyesal?
Semoga review buku ini adalah awal yang baik untuk kebangkitan situs Shirei yang hidup segan mati tak mau ini. Aamiin…..
Semangat wahai para pendidik! Semoga Allah mudahkan jalan kita semua. Aamiin.
