Kisah Shirei

20190916 144927 0000

Dampak Orang Tua yang Selalu Merasa Benar

Pernah melihat ada orang dewasa saat nyetir tidak sengaja menabrak seseorang, lalu bukannya minta maaf, malah ngegas duluan? Atau pernahkah melihat orang tua tanpa sengaja menjatuhkan barang di supermarket, lalu yang disalahin anaknya karena “ribut” di belakangnya? Atau pernah lihat ada penulis yang dikasih kritik malah defensif dan malah playing victim? Adik Shirei punya pengalaman pahit duluuu sekali. Saat itu, dia masih kelas 3 SD dan mengoreksi gurunya karena salah menjumlah (Harusnya dijumlah ternyata dikurang). Adik langsung dijewer dan dikatakan tidak tahu sopan santun karena sudah berani mengoreksi guru mentang-mentang pintar. Padahal, adik benar. Hanya mungkin karena gengsi disalahkan di depan banyak orang, membuat gurunya marah besar. Akibatnya selama satu tahun, adik mogok sekolah. Setiap pukul enam pagi selalu mengaku pusing, sakit kepala, pokoknya histeris ga mau sekolah. Kebayang Shirei yang masih SMP kelas 1 harus membujuk dan menariknya untuk mau berangkat. Namun, nihil. Bayangkan hanya karena seorang guru yang sudah dewasa tidak mau mengakui kesalahannya, imbasnya sampai ke murid yang nggak mau sekolah satu tahun full! Alhamdulillah, Masya Allah dia tetap juara satu meski cuma masuk saat ujian. Begitulah, banyak orang dewasa yang kerap kali menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. Merasa bahwa kesalahan adalah sebuah aib. Akibatnya, sebelum disalahkan, mending ngegas duluan. Kok bisa sih begitu? Shirei pernah baca hal itu disebabkan oleh didikan saat kecil di mana orang tua mereka tidak pernah mau meminta maaf jika salah. Aturan keluarga : 1. Orang Tua selalu benar. 2. Jika orang tua salah, lihat poin pertama. Dampak Orang Tua yang Selalu Merasa Benar Dengan terus-menerus disalahkan, maka anak akan cenderung tumbuh sebagai orang yang menganggap kesalahan adalah suatu AIB yang TIDAK BOLEH TERJADI. APA PUN CARANYA, harus dihindari! Termasuk melimpahkan kesalahan pada orang lain. Dari mulai belajar berbohong agar kesalahan nggak ketahuan, mulai memfitnah saudara atau temannya atas kesalahannya, hingga akhirnya terbiasa menyalahkan orang lain bahkan membentak yang tidak bersalah. Sedih, kan? Padahal, kita bukan Tuhan yang sempurna tanpa cela. Kita cuma manusia biasa yang punya segunung kesalahan bahkan termasuk pada anak-anak kita. Kesalahan BISA TERJADI pada siapa pun! Termasuk kita. Mungkin kita adalah orang tua yang lebih banyak makan asam garam. Namun, di sisi lain, kita juga manusia yang nggak luput dari kesalahan. Karena itu, hapus gengsi! Siapa pun kita, MINTA MAAFLAH JIKA MEMANG SALAH, khususnya pada anak-anak kita. Agar mereka bisa belajar bahwa SALAH ITU WAJAR. BUKANLAH AIB untuk mengakui kesalahan lalu belajar untuk tidak mengulanginya. Selain itu, anak juga akan tumbuh sebagai sosok yang tidak takut mencoba. Karena mereka akan merasa kesalahan bukan sesuatu yang menyebabkan dunia kiamat. Mereka hanya harus berusaha lebih baik lagi dan belajar dari kesalahan yang diperbuat. Karena, Dampak Orang Tua yang Selalu Merasa Benar itu banyak sekali jeleknya. Nah, Shirei mau sharing sedikit tentang cara meminta maaf pada anak agar Dampak Orang Tua yang Selalu Merasa Benar tidak lagi ada. 1. Akui Dulu Kita Salah. Akui dulu bahwa kita telah salah membentak anak kita meski mereka tidak bersalah. Tidak apa sesekali kita lepas kendali. Stres kerjaan, hormon, lelah, akhirnya bikin kita ingin meledak. Namun, yang tidak boleh adalah mengamuk ke anak-anak kita. Betapa pun lelahnya kita, mereka tidak layak dijadikan samsak pelampiasan amarah. 2. Datangi Anak dengan Tenang Kasih diri ini waktu untuk menenangkan diri. Jangan sampai kita belum tenang, lalu masuk menemui anak, lalu anak masih marah, kita kesulut lagi. Walah! Atur napas, istighfar, relaksasi, dan tenangkan diri. Kalau sudah, baru temui anak. 3. Minta Maaf Atas Perbuatan dan Jelaskan Alasannya Jelaskan kita meminta maaf atas apa. Misal “Mama minta maaf udah teriak ke Kakak. Mama banyak pikiran. Seharusnya Mama nggak marah-marah.” Jangan ditambahin pembenaran atas tindakan marah-marahnya. Misal, “Soalnya kamu nakal! Disuruh tidur siang nggak mau.” Yha sama aja ini mah nyari-nyari kesalahan. 4. Tegaskan Kalau Kita Marah Bukan Karena Perbuatan Mereka. Biarkan mereka mengekspresikan kekecewaan atas sikap kita tadi. Dengarkan baik-baik, lalu tegaskan bahwa tadi kita marah bukan karena mereka bersikap buruk. Melainkan kita yang tidak bisa menjaga amarah. Dengan begitu, anak akan merasa tetap dicintai. 5. Jelaskan Rencana Kita Menghindari Kejadian Tadi Terulang Kembali. Setelah meminta maaf, jelaskan rencana kita agar kita tidak mengulanginya lagi. Misal, saat sangat stres, kita minta izin untuk menenangkan diri di kamar. Mohon agar kita tidak diganggu sementara. Kita juga berjanji untuk tidak langsung marah jika sedang stres dan lebih baik tidur atau beristirahat. 6. Tanyakan Apa Mereka Mau Memaafkan “Apa Kakak mau maafin Mama?” Biasanya 99% mereka akan bilang YA! Karena anak-anak itu sangat pemaaf. 7. Rekonsiliasi Berpelukan, mengucap kembali permjntaan maaf dan berjanji tidak akan mengulang, akan membuat anak sadar, bahwa mereka dicintai. Bahwa berbuat kesalahan itu wajar selama mau memperbaiki diri. ———– Kesimpulannya : 1. Tidak perlu takut menjadi orang tua yang TIDAK SEMPURNA. Karena ketidaksempurnaan orang tuanya justru membuat anak belajar untuk tidak takut salah, tidak takut meminta maaf, dan tidak takut berusaha memperbaiki diri. 2. Anak Tidak Akan Merendahkan Kita Hanya Karena Kita Meminta Maaf Mereka tahu siapa yang lebih berkuasa, kok. Justru mereka akan semakin respect saat tahu bahwa ada orang yang lebih berkuasa, tapi mau mengakui kesalahannya. 3. Sikap Berani Meminta Maaf Mengajarkan Anak untuk Bertanggung Jawab. Dengan menyadari kesalahan dan meminta maaf, akan membuat anak leboh bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Mereka adalah peniru yang sempurna. Mereka akan belajar untuk juga bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri dan berjuang memperbaikinya seperti yang kita lakukan. 💜💜💜💜 Demikianlah sedikit sharing tentang Dampak Orang Tua yang Selalu Merasa Benar Semoga bisa memetik hikmahnya.   Ditulis untuk OWOW Kami Kepenulisan-IIP DEPOK

Dampak Orang Tua yang Selalu Merasa Benar Read More »

facebook down

Facebook dan Instagram Down 14 Maret 2019

Sejak pagi, sudah banyak orang sibuk bertanya apa Facebook mereka mengalami galat. Nggak hanya Facebook, ternyata sejak semalam, Instagram juga tidak bisa merefresh Feed. Shirei pribadi lebih banyak main di Facebook khususnya Facebook page untuk mensharing tutorial-tutorial singkat yang lebih mudah dibuat daripada versi blog. Soalnya tutorial menulis novel gratis di facebook tidak membutuhkan gambar cantik dan jumlah kata yang banyak. Makanya Shirei suka. Ahahaha Apa daya, pagi ini saat mau posting, tiba-tiba galat menyerang. Shirei nggak bisa unggah foto, mengakses facebook. Parahnya, Shirei lagi ngadain SALE stationery di FB. Wakakaka Belom rekapan, Facebook malah down. Piye dong? Apa ini pertanda diminta update blog lagi? [plak] Masalah berikutnya adalah, Shirei lagi mau ngadain GA di Instagram Wkaakakkaa Namun, apa daya, Instagram down juga. Yah, namanya juga satu kepemilikan. Meski jutaan server mereka tersebar di belahan dunia, kalau lagi galat, kompak juga, ya? Curiga karena satu pemilik, Whatsapp juga kena imbas. Meski #FacebookDown dan #InstagramDown sudah menjadi trending topik di Twitter, tapi #WhatsappDown belum Namun, kenyataannya, ada galat yang tetap tercipta. Ohok. Shirei nggak bisa ngirim gambar dan video. Baik dengan versi gawai maupun whatsapp web. Lalu kepikiran. Jika ketiga raksasa sistem komunikasi daring ini LUMPUH SELAMANYA, di mana kita akan berkomunikasi? Shirei yang terbiasa ber-haha-hihi di Facebook dan Whatsapp langsung merasa kehilangan. Ahahaha Kalau begini, terpikirkan ada baiknya memang kita harus punya ‘rumah sendiri’. Tidak ada yang abadi di dunia. Sebut saja Friendster, MySpace, Path, dll. Facebook pun mungkin akan menemukan ajalnya kelak. Entahlah. Setidaknya, jika ada masa down seperti sekarang, kita punya tempat berlabuh. Hasyah. Banyak teman Shirei yang beralih ke Twitter. Sementara Shirei nggak ngerti cara pake twitter. Mungkin otak nggak secepat bagaimana Tweet bermunculan setiap detiknya. Ahahaha. Twitter Shirei intinya cuma buat sharing yang ada dari sosial media yang lain. Bingung mau nulis apa pendek-pendek gitu. Dulu Shirei punya website pakai nama asli, yang sudah dimusnahkan. Namun, karena sekarang Shirei lebih dikenal dengan Shireishou daripada nama asli, jadi ubah nama domain dan hapus domain yang lama. Cuma, untuk membuat website dan konsisten menulis minimal 500 kata sekali pos itu sungguh berat, Esmeralda. Shirei sendiri pas hamil lima minggu aja, badan drop jadinya nggak mood nulis sama sekali. Walhasil, blog jadi terbengkalai. Di grup Blogwalking Shirei, banyak yang ngebahas soal skor website yang Shirei nggak paham. DA, PA, entahlah. Ahahaha Shirei dari dulu nulis ya nulis. SEO ya seadanya. Sejak buanyak blog dan web sampah bermunculan yang isinya nggak ada, cuma muter-muterin judul aja biar dapat semua macem keyword, Shirei jadi illlfeel. Shirei jadinya nggak terlalu pusingin SEO. Tetap dipakai, tapi bukan hal paling diperhatikan. Nulis semampunya, berbagi sebanyaknya, maka trafik akan datang dengan sendirinya. Karena sejatinya narablog itu menulis untuk manusia, bukan mesin pencari. Ada beberapa hal yang bisa Shirei dapat dari peristiwa sosial media yang down ini. Jangan mengandalkan lahan orang untuk berdagang.  Saat down seperti ini, kita akan kesulitan untuk dicapai oleh pembeli. yah, Shirei sih nggak dagang. Cuma kemaren SALE stationery dikit. Cuma, beloman rekapan udah error facebook. Wakakakak 2. Jangan hanya memiliki satu platform sosial media Kalau Fb down ada IG, IG down ada Twitter. Kalau semua down? Setidaknya punya blog yang bisa untuk tetap berhubungan. 3. Mari ngeblog lagi! Oke, yang terakhir maksa, tapi ini seolah tanda dari Allah buat Shirei untuk rajin ngeblog lagi setelah hiatus sekian lama. Yah, mau down sementara ataupun selamanya, Shirei berharap yang terbaik. Untuk sekarang, biar Shirei main blogger kembali. Kalau teman-teman ‘kabur’ ke mana? Sampai jumpaaaa….

Facebook dan Instagram Down 14 Maret 2019 Read More »

NHW Mengapa Ingin Menjadi Penulis

NHW Mengapa Ingin Menjadi Penulis

Bismillah. Kali ini Shirei mau mengerjakan tugas lain dari Komunitas Ibu Profesional. Uhuk…. Dalam materi “ADAB MENUNTUT ILMU” ada empat soal tugas. Shirei akan mencoba menjawab semua sekaligus dalam satu postingan blog, ya. Ini bakalan puanjaaaaaaaaaang. Soalnya semi-semi curhat. Ahahaha Sebelum mulai, Shirei mau minta maaf karena baru update blog lagi, karena kemarin-kemarin sibuk banget sama tenggat novel. Udah ditungguin editor. Ahahaha Yak, Bismillah…. NHW Mengapa Ingin Menjadi Penulis Apa yang akan teman-teman lakukan jika punya lebih dari dua kesukaan dan semua seimbang sukanya? Shirei punya BANYAK : 1. Blogging 2. Nulis 3. Ilustrasi 4. Komik 5. Nyanyi 6. Nari 7. Cosplay 8. Craft 9. Dubbing 10. Jualan 11. Gim daring (eh) Lalu kacaunya, semua dikerjain. Hahahah Zaman SD-SMP, jumlah pialaku dengan adik seimbang. Bedanya, adik isinya lomba bidang studi, aku seni semua. Ya nari, ya kaligrafi, ya melukis, ya baca puisi, dll. Semakin gede, hobinya bukannya ngurang malah nambah, tapi keseriusannya malah berkurang. Blogging ya sekadar bikin tutorial. Nulis cuma sekadar fanfic-fanfic dan cermin di tabloid. Ilustrasi ya sekadar unggah di DeviantArt Komik ya sekadar bisa terbit aja Nyanyi ya sekadar fansong dan smule Cosplay ya sekadar have fun Craft ya sekadar ngisi waktu luang Hasilnya? NOTHING! Semua serba setengah-setengah. Temen-temen Shirei yang fokus pada satu bidang udah bisa nerbitin komik bejibun, novel, keliling dunia, ahli IM, dll. Shirei baru mulai bisnis dikit, nyerah. Kena senggol ortu karena keduanya nggak suka, langsung tutup. Kerja di kantor pun, dua tahun pindah TUJUH kantor. Ahahaha Bubar kan? Semakin nambah umur, semakin mikir. Kok gini-gini aja? Akhirnya pas kuliah, Shirei mutusin untuk fokus ke komik, cosplay, dan blog. Sempat nulis kelebihan dan kekurangan masing-masing hobi dan masa depannya. Namun, dari sepuluh itu, tiga yang nggak bisa Shirei singkirin. Lho? Kok nulisnya nggak ada? Wkakakakak Di situlah masalahnya. Shirei keukeuh yakin bahwa SHIREI SUKA GAMBAR di atas menulis. Orang tua udah berkali-kali bilang kalau Shirei NGGAK BAKAT GAMBAR. Cuma karena GIGIH, jadinya bisa. Shirei alhamdulillah memang sempat terbit dua kali komik di Elex. Namun, itu SUSAH PAYAH! Rasanya semua energi dikerahkan ke sana. Namun, Shirei rasanya baik-baik dan bahagia aja dengan itu semua. Dari 2005-2011 masih fokus melukis dan cosplay. Ada tetap rasa kangen. Masih suka nyanyi, nulis fanfic, cover dance, fandub, dll. Lalu paksu bilang, “Kenapa nggak salat istiharah? Tanya Allah, baiknya buatmu apa.” Jreeeeeng ….. Orang banyak bilang, kerjalah sesuai passion agar hasilnya bisa berlipat-lipat! Kalau buat Shirei, bisa bekerja sesuai passion itu HEBAT! Namun, nggak bisa pun, nggak apa-apa. Karena nggak semua orang cukup beruntung menemukan passion-nya apalagi bisa bekerja di bidang itu. Lalu, kenapa Shirei ngeyel cari passsion apa? karena Shirei punya prinsip hidup, “Manusia hidup bukan karena hidup itu menyenangkan, melainkan untuk terus memberi arti tentang keberadaannya pada orang lain.” Jadi, gimana supaya aku bisa bermanfaat lebih banyak. Balik ke galau antara Cosplay, Gambar, dan Blogging. Passion itu umumnya HOBI yang bisa menghasilkan uang dan tetap menyenangkan meski aral merintang menghadang. Lalu tahun 2009, semua Shirei BREAKDOWN MANFAAT DAN DUIT YANG DIHASILKAN. 💖 Cosplay : Shirei nggak bisa jahit. Nggak jago bikin props. Cosplay buatku jelas untuk ngabisin duit. Akhirnya mikir gimana cosplay bisa jadi duit? Lahirlah Kriyative Cosplay Shop biar bermanfaat membantu cosplayer cari barang. weheheheh Namun, nggak bertahan lama, karena ortu langsung mengultimatum suruh tutup. Oke fine….Shirei tetap kadang-kadang cosplay diem-diem. ahaha Btw, itu dua-duanya fotoku, yang memotret paksu [Kioku] 💖 Gambar: Apa Shirei bisa ngehasilin duit? Bikin komik sebiji aja tiga tahun baru kelar. Jelas wassalam lah ini. Suka, tapi nggak mampu. Namun, Shirei tetap rajin gambar di DeviantArt waktu itu dan buka ccommission art. Tujuannya biar membantu orang memenuhi asupannya dan juga kalau komik menebarkan nilai-nilai kebaikan. 💖 Blogging : Ini paling menghasilkan. Sebulan bisa $400-$600 waktu itu dari 8 web yang berbeda. Namun, high maintenance dan orang tua tetap nggak sreg. Panjang kalau dijelasin alasannya. ahahaha Akhirnya dari 8 blog disisa 3. Di atas adalah salah satu screenshot kenang-kenangan jumlah view selama seminggu blog-blog Shirei. Ahahaha Blogging yang kubuat tentang aneka tutorial. Jadi, yha tujuannya untuk memberi edukasi di internet. 💮 💮 💮 Begitulah cara Shirei mem-breakdown mana kesukaan yang penting, mana yang bisa disingkirkan. Setiap orang punya PRIORITAS masing-masing. Coba ditelaah, dimana letak prioritasnya. Akhirnya setelah jalan 2009-2012, tiba saat Shirei menemukan sesuatu HAL YANG LEBIH KUAT dari sekadar breakdown tujuan…. 💌 2011, Shirei mulai salat Istikhoroh memohonkan apa pilihan terbaik buat Shirei [Shirei nggak minta di antara tiga itu, tapi hanya request pekerjaan YANG TERBAIK buat Shirei dunia dan akherat] “Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al Qashash: 68-70) Buat yang belum tahu salat Istikhoroh bisa ke :https://rumaysho.com/881-panduan-shalat-istikhoroh.html Hasilnya : 🎯 Tiba-tiba, Shirei dapat jodoh padahal Shirei nggak minta jodoh. Paksu ternyata meski semi-semi otaku, nggak rela istrinya ngeganteng. 🤣 Ini foto pertama kali kami ketemu di event cosplay setelah dia datang ke rumah ortu bawa ibunya [kami ketemu lewat biro jodoh online]. Jadi kenalan, ketemuan, nikah. WAKAKAKA [slap] 🎯Wig dan kostum yang dipinjam teman, dicuri maling yang membobol mobilnya. 😅 🎯Satu set box make up, dicuri pas di Event 2011. 😂 🎯Shirei hamil 2012 lalu mengalami PPD [Post pantrum Disorder] tahun 2013. 😖 🎯 Tahun 2013 Kena CTS [Carpal Tunnel Syndrome] sampai ENAM BULAN nggak bisa pakai tangan kanan, dan bertahun kemudian masih suka nyeri kalau pegang pulpen. Gambar? Wassalam. Ahahaah 😨 Dari bisa gambar kayaak gini, sampe nggak bisa pegang pulpen. Ahahaha 🎯 Keguguran tahun 2015 sampe mengalami Mild Depression dan sempat terapi dan didiagnosa juga mengalami Anxiety Disorder. Eaaaaaa….. 😥 🎯Tahun 2015 akhir, ID Amazon Shirei yang masih menyimpan 80$ di-ban tanpa alasan. Ahahaha Otomatis dengan pikiran carut marut, nulis blog nggak kepikiran lagi. Cosplay? Boro-boro. Gambar masih diusahakan meski buatku itu effort sekali. Lalu kenapa justru semua keinginan Shirei kayak diruntuhkan sekaligus dalam empat tahun? Setelah 2011-2014 Shirei

NHW Mengapa Ingin Menjadi Penulis Read More »

Aliran Rasa Stadium generale IIP

Aliran Rasa Stadium generale IIP

Bismillah. Menyimak materi IIP (Institute Ibu Profesional) semalam rasanya nyeees gitu. BERUBAH atau KALAH Lalu setelah membaca begitu deras chat yang luar biasa di telegram, akhirnya kami para mahasiswa diminta menulis Aliran Rasa Stadium generale IIP Membaca sneak peak perjuangan para istri yang berjuang beradaptasi, berubah, lalu menjadikannya lebih baik itu mengesankan. Masya Allah. Shirei langsung merasa kayak butiran debu pas baca. Ada banyak hal yang berubah saat kita mulai menginjak jenjang pernikahan. Akan tapi, ujian setiap manusia pun berbeda-beda. Shirei percaya setiap manusia tidak diuji melebihi kesanggupannya. Kalau membahas soal perubahan setelah menikah, Shirei sedikit mengulik aliran rasa pada masa sekitar delapan tahun silam. Cieeee….  Nikah sama orang beda suku, beda golongan darah, beda sifat, beda kesukaan itu lebih berat dari Delan dan gunpla-gunpla-nya. Yang biasanya setahun sekali cosplay, malah harus jualan kostum. Yang biasanya bisa ngelayap ke studio dubber ketemu idola, bisa add facebook mereka aja udah keberkahan. Namun, karena Shirei ini introvert, permasalahan di atas tidak terlalu penting. Sayang, badai datang justru ketika anak pertama lahir. Kena CTS, PPD, dituduh tracing gambar, dilarang berjualan padahal barang-barang sudah dibuat, dll. Depresi. Merasa anak Shirei begitu menyebalkan. Sampai puncaknya mertua memergoki Shirei menjedotkan kepala si sulung ke dinding. Waktu itu Shirei nggak ingat apa-apa. Shirei tahu ini pas mertua cerita. Ahahaha Post Pantrum Disorder. Begitu kata psikolog pada Shirei . Gubraks banget, kan? Shirei nggak begitu ingat detailnya. Saat itu semuanya kabur. Shirei hanya ingat beberapa kali terapis Shirei berkata agar Shirei memaafkan diri sendiri. Terima akan batas kemampuan kita. Pada apa yang diberi Allah. Setelah mengakhiri tahap penolakan dan mampu memaafkan, baru deh Shirei disuruh afirmasi positif tiap pagi yang lebih banyak lagi variannya. Hehehe Di Aliran Rasa Stadium generale IIP , Shirei belajar banyak hal. Salah satunya, bahwa support keluarga itu memang yang utama. Alhamdulillah sekarang suami jauh lebih sabar. Anak kedua meski saat hamil bed rest 9 bulan, alhamdulillah lahir selamat meski harus operasi. Shirei bukan ibu yang sempurna, tapi akan selalu berusaha menjadi ibu yang lebih baik dari hari kemarin. Jadi makin semangat ikut kelas IIP. Semoga bisa lancar terus sampai berakhir kelasnya.  Karena jujur, Shirei masih pemarah. Nggak bisa deh kayak ibu-ibu di buku-buku parenting yang sabar kalau anak berbuat salah padahal udah 3x diingatkan di waktu yang sama. Hadeuuh…. Semoga kelak bisa lebih sabar dan semoga anak-anak pun bisa tumbuh menjadi anak sholeh berakhlak mulia. Shirei sekarang fokus pada Self Healing.  Karena Shirei percaya, keluarga yang bahagia bermula dari ibu yang bahagia. Oh iya, sedikit berbagi soal buku yang dibahas semalam di Aliran Rasa Stadium generale IIP Shirei copas, ya! 🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎊               Teriring Syukur atas Selesainya PO Buku terbitan Ke-dua KIPublishing yang di tutup dengan Sold Out. Penghargaan setinggi-tingginya kepada kontributor yang sudah membantu mulai dari proses penulisan hingga gerilya pemasaran. Keren abis semangat menebar kebaikan dan perubahannya. Maka dengan Bangga KiPublishing pun membuka  *Pre Order Ekslusif* dengan kuota 300 examplar diperuntukkan kepada teman-teman seideologi untuk berjuang menebarkan kebaikan seluas-luasnya. Pre-order ini akan kami buka mulai tanggal *25 Januari -05 Februari 2019* Setelah itu Buku Berubah atau Kalah akan memacu Teman-teman di komunitas dan Institut  untuk lebih gigih berkarya dan menuliskan buku kembali melalui KiPublishing. Adapun link pemesanan Ekslusif nya http://bit.ly/POEKSLUSIVE_BK Terimakasih atas semua perhatian. Salam KIPMA 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏 Nah demikianlah curhatan Shirei untuk Aliran Rasa Stadium generale IIP Mari menjadi manusia yang bisa lebih bermanfaat bagi sekitar dan Allah SWT. Aamiin   #MatrikulasiIIPBatch7 #IbuProfesional #AliranRasa

Aliran Rasa Stadium generale IIP Read More »

Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur?

Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur?

Pernah ikut lomba novel? Merasa kalau lomba novel kok pemenangnya ‘itu-itu’ saja? Pasti yang menang tidak jauh-jauh dari mereka yang sudah sering menjalin kerja sama dengan penerbit itu, mereka yang bukunya sudah berjajar di toko buku besar, atau mereka yang view di Wattpad-nya sudah berjuta-juta. Merasa kecewa? Sakit hati? Lalu muncul pertanyaan, apakah Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Sebenarnya, yang harus kita telaah adalah kenapa selalu mereka yang berada di puncak kesuksesan? Sementara kita yang pas-pasan mungkin terseok, tidak disadari keberadaan, dan tetap lenyap dalam lautan peserta tanpa bisa meraih puncak. Mengapa seolah tidak ada kesempatan bagi para pemula? Coba kita putar kacamata kita sebagai sebuah kantor penerbitan. Sebuah bidang usaha yang membutuhkan modal dan memerlukan laba agar tetap bisa berjalan. Karena, penerbit bukan badan amal yang menerbitkan sebuah buku atas dasar satu pertimbangan belaka. Kalau begitu, untuk menerbitkan sekian banyak buku para pemenang, apa yang penerbit pikirkan? Banyak hal tentunya, tapi yang paling utama tentu adalah keuntungan agar mereka tetap bisa berjalan. Jadi, wajar saja yang kira-kira menguntungkan pada saat diterbitkan, akan mendapat prioritas lebih jika dilihat dari segi ekonomi. Lho? Artinya apakah Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Wah, Shirei nggak bisa jawab. Shirei nggak pernah kerja di penerbitan. [plak] Cuma, kalau kita bahas perlahan, apa sih kriteria pemenang lomba yang kita harapkan? Ceritanya Sesuai Tema yang Diajukan Penerbit Ceritanya Menarik Karakternya Hidup dan Tidak Membosankan Bisa membuat pembaca penasaran hingga halaman terakhir Kisahnya sangat berkaitan dengan kehidupan banyak pembaca Minim salah ketik, kesalahan PUEBI, dan kalimat tidak efektif Pemenang memenuhi semua persyaratan lomba Pertanyaan kemudian, apa cerita kita memenuhi kriteria di atas? Jika merasa, YA, berarti memang kita layak untuk bersaing dengan para pemenang. Namun, kenapa karya kita nggak juga menang? Balik lagi ke kacamata penerbit. Kriteria pemenang TAMBAHAN yang MUNGKIN dipikirkan oleh penerbit selain syarat dasar [bagus, menarik, dll] Diperkirakan bisa lebih diterima pasar Punya fanbase loyal sehingga minimal ada jaminan dari segi penjualan Sudah dikenal oleh banyak orang Karena balik lagi bahwa penerbit butuh balik modal dan menghasilkan laba. Jadi nggak mungkin memilih atas dasar kasihan karena belum pernah menang. Lho? Bener dong artinya nggak akan ada harapan buat pemula? Nggak juga.  Kalau karya kita beneran dirasa bagus dan melebihi ekspektasi penerbit, maka kita bisa saja menang. Dengan catatan cerita kita menarik perhatian, sangat menggugah, dan dibaca. Lho? Berarti nggak yakin kalau penerbit baca cerita kita? Setiap penerbit punya cara masing-masing untuk menilai, dan ini ranah privasi mereka. Hal yang harus kita hormati. Balik lagi, ke pertanyaan Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Shirei nggak tahu pasti. Namun, sebagai peserta lomba, kita bisa memilih mana lomba yang mau kita ikuti dari rekam jejak penerbit tersebut saat lomba-lomba sebelumnya. Mungkin benar jika kesempatan buat yang nggak punya nama sangat kecil untuk menang. Namun, harap diingat bahwa mereka yang kini duduk di atas telah menulis entah berapa banyak novel. Mereka unggul dalam segi pengalaman menulis, pengalaman ketemu editor, pengalaman dengan penerbit sehingga tahu apa yang diinginkan penerbit. Apalagi jika sudah pernah terbit di penerbit itu. Maka bisa menjadi nilai plus karena editor sudah tahu ‘kemampuan’ si penulis. Lalu buat apa ngadain lomba? Langsung aja lamar mereka? Hmm … lomba bisa dibilang mencari bibit baru, tapi bisa juga buat ajang promosi karya pemenang. Secara sederhana, kontes novel akan membuat SEMUA PESERTA akan kepo seperti apa, sih, karya jawara? Mereka akan memperbincangkannya di sosial media. Bukankah ini cara promosi yang efektif? Yah … jadi males kalau begitu. Toh, yang menang selalu yang pengalaman. Itu, sih, kembali ke tujuan awal, UNTUK APA KITA IKUT LOMBA? Untuk menjadi juara? Untuk ngemaso? Biar ada temen ngebut? Shirei pribadi ikut lomba, kalau banyak temen yang ikut. Shirei nggak narget menang. Shirei targetnya KELAR NOVELNYA. Ada yang mecut karena ada tenggatnya. Jika memang yang diharapkan adalah menang lomba, silakan lihat kembali rekam jejak penerbit tersebut. Apakah dia pernah memenangkan karya penulis yang belum memiliki buku terbit? Apakah pernah memenangkan karya penulis yang tidak punya banyak follower? Meski ini bukan tolok ukur pasti, setidaknya, bisa dilihat dari sini. Jika jawabannya iya, silakan ikut. Jika tidak, silakan pikir-pikir lagi kalau memang berekspetasi bagus di sana Namun, nggak dipungkiri, ada sedikit kekecewaan kala menyadari beberapa panitia lomba tampak abai terhadap peraturan. Nggak cuma sekali Shirei menyaksikan, pemenang lomba tidak memenuhi syarat teknis panitia, tapi tetap menang. Duluuuu … Shirei ikut sebuah lomba novel. Syarat wajibnya adalah update seminggu sekali dan minimal 2x update blog tentang proses menulisnya. Namun, juaranya tidak pernah update blog sama sekali. Shirei Syok. Ahahaha Kalau begitu, kenapa harus ada peraturan sejak awal? Bukankah lebih baik ditiadakan saja? Namun, ngerti sih, acara update, tagging, itu untuk naikin trafik dan kesadaran banyak orang terhadap keberadaan lomba itu. Semakin banyak orang tahu, semakin besar acaranya. Peserta bantu panitia promosi lah istilahnya sekaligus promosikan karyanya sendiri. Hanya saja, biarkan peraturan tetap peraturan. Sebagus apa pun karya pemenang, ia harus memenuhi syarat teknis. Jika gagal, maka jangan dipilih. Karena, itu akan membuat peserta lain bertanya-tanya, “Kenapa kok bisa menang padahal nggak ngikutin aturan lomba? Apa jangan-jangan pemenang sudah ditentukan dari awal?” Kalau menurut teman-teman, bagaimana soal lomba novel ini? Masih berminatkah untuk mengikuti lomba novel, ataukah cukup sebagai pengamat dari luar arena?

Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Read More »

Launching Blog Shireishou.com

Launching Blog Shireishou.com

Bismillah. Nggak nyangka Desember kemarin sempet salah pencet. Maunya clean themes, malah clean all blog. Jadi, yaaa…. blog Shirei hilang lenyap tanpa sisa. Muahahaha Akhirnya sekarang setelah satu bulan ngulang ngisi beberapa artikel yang kira-kira masih cukup bagus dan juga ngedit tampilan agar lebih ciamik, hari ini Shirei Launching Blog Shireishou.com Sebenarnya, agak kaget juga Shirei bisa selingkuh dari Themes Customizr ke Themes NewsPaper 9.0 ini. Beli di tokopedia themesnya. Macam keretaan beli themesnya. Kalau nanti ada rezeki, mau beli full versionnya. Sekarang pun, meski dengan keterbatasan fasilitas, tetap terlihat mumpuni. Ahahaha Paling asik sih, tampilannya yang bisa diedit semaunya. Dan sekarang dengan tampilan pink-putih-ijo, rasanya adem gitu. bahagia banget. Yang annoying paling tampilan Gutenberg. Alhamdulillahnya udah ada plugin https://wordpress.org/plugins/disable-gutenberg/ yang bisa menormalkan tampilan ke Wp classic lagi. Aku nggak paham kenapa harus ada mau masukin image aja kudu di block-block gitu. Malah tambah keder dan nggak praktis. Mungkin kalau buat ads dan lain-lain perlu kali, ya masukin script. Lha Shirei cuma penulis blog biasa. Jadi, ya … agak menjengkelkan sekali itu tiap kali enter ga jelas. Trus mau ganti warna juga susah. Bingung mau nampilin format color dll via apa. Hmmm Mungkin karena belum terbiasa aja, ya. Kudu mantengin youtube nih buat Gutenberg. Siapa tahu kelak bisa. Nah, buat yang pengin tukeran link, hayuk komen. Nanti link Ssirei taruh di side Bar. Ehehehe Lumayan kan dapat backlink. Meski blog ini baru, tapi domainnya udah berusia 1 thn lhooo… Sampai jumpa lagiii! Doakan Shirei kuat update Blog. Wkakaka

Launching Blog Shireishou.com Read More »

Voice in Dream Novel Wattpad Audio Drama

Voice in Dream Novel Wattpad Audio Drama

Bismillah. Alhamdulillah akhirnya dimulai juga proyek besar ini. Voice in Dream Novel Wattpad Audio Drama Masya Allah Barakallahu … Sebenernya sungguh nggak nyangka waktu kak Toro nawarin apa mau bikin Voice in Dream Novel Wattpad Audio Drama, nggak nyangka bakalan beneran jalan. Meski baru dua bab yang direkam, tapi ssenengnya bukan kepalang. Semoga semua bab akan dikerjakan sampai selesai. Ngeditnya sungguh menyenangkan hati. Suara para dubber sangat-sangat membuat telinga meleleh. Ahahaha Narator yang super profesional.Kak Mirna yang imuuuut buanget.Kak Toro yang suaranya membuatku meleleh.Kak Richie yang suaranya aduuuh… ganteng banget.Fuji yang ketawanya renyah kayak kerupukLalu kak Yudha yang meski cuma satu kalimat bikin aku klepek-klepek Tak lupa terima kasih tak berhingga buat kak Toro yang memprakarsai proyek luar biasa ini. Juga untuk semua orang yang dengan suka rela membantu Shirei mewujudkan impian sekian lama. Ya, Allah, keberkahan, kebahagiaan, serta kesuksesan semoga terkabul untuk teman-teman semua. Shirei sayang kalian semuaaaaa!!!! So, silakan nikmati pertunjukan Audio Drama Voice in dream ini via Youtube dan Facebook page. Atau ya bisa langsung klik tautan VIDEO di menu blog ini. Segala kritik dan saran Shirei terima dengan tangan terbuka. Pokoknya … doakan terus proyek ini lancar sehingga terus bisa lanjut sampai tamat. Aamiin

Voice in Dream Novel Wattpad Audio Drama Read More »

Beda Keinginan dengan Kebutuhan

Beda Keinginan dengan Kebutuhan

Kita sering sekali berharap untuk mendapatkan sesuatu. Misal, diterima di penerbit A. Ternyata kita gagal. Lalu kita berkeluh kesah. Kecewa pada penerbit, juga pada Tuhan yang tak mengabulkan doa kita. Padahal, ada beda antara KEINGINAN dan KEBUTUHAN.  Kadang manusiaa nggak sadar kalau akan kecemplung dalam sebuah kemudharatan. Lalu, saat itu Allah balikin ke jalan yang benar meski dengan cara yang OUCH begitu. Kayak kisah di Al Kahfi. Bagaimana Nabi Musa bingung sama perbuatan Nabi Khaidir yang penuh miiisteriii [nyanyi ala Bimbo]. Jadi, waktu Allah nggak mengabulkan doa kita, bukan berarti kita gagal. Namun, Allah telah menyiapkan rencana lain untuk kita. Kalau kita lagi sedih sama penolakan, sama kekalahan, sama kegagalan, ingatlah ayat ini. “….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu Tidak mengetahui.” [QS. Al Baqarah 2: 216] Kalau memang hari ini naskah kita gagal tembus penerbit Y, next time coba di penerbit Z. Gagal lagi? Masih ada penerbit A-X kok. Hehehe Karena berarti penerbit Y dan Z bukan yang terbaik untuk jadi rumah naskah kita itu. Jangan menyerah, teruslah menulis, dan teruslah berkembang. Karena …. SETIAP NASKAH ADA JODOHNYA! Tetaplah berbahagia dan jangan menyerah. Di balik semua penolakan, selalu ada jalan keluar.

Beda Keinginan dengan Kebutuhan Read More »

Mencari Kacamata yang Hilang

Mencari Kacamata yang Hilang

Mencari Kacamata yang Hilang bagi penderita minus itu siksaan banget Bayangkan bagaimana kita bisa mencari sementara alat untuk membantu kita melihatlah yang lenyap. Ahahaha Shirei meski sudah meletakkan di tempat yang sama, terkadang suka khilaf dan kembali meletakkannya di tempat yang tak semestinya. Rasanya membuang waktu sekali ketika kita bersusah payah satu jam sekadar mencari kacamata yang ternyata nyelip di kepala [nggak]. Pernah suami sampe ngomong, “Itu kacamata rantai aja ke leher biar nggak ilang.” Yaaaaaaaa Apalagi frame kacamataku yang lama silver. Tambah nyaru. Yang baru ini kubeli yang size besar framenya dan warna tembaga. Lebih mencolok. Sebenarnya saat normal, nggak susah meletakkan ke tempat semula. Namun, saat heboh misal si kecil mendadak minta nyusu, Shirei suka amnesia dan main taruh aja. Ahahahha Pernah kehilangan kacamata juga?  

Mencari Kacamata yang Hilang Read More »

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top