Beda Dia dan Ia

Mentoring teori kepenulisan, Asistensi Sinopsis lengkap, Edit Naskah, dan Mentoring Menulis Privat 2024-2025

Untuk info langsung WHATSAPP 0812-12-707-424 atau klik DI SINI

Dapatkan Informasi Postingan Terbaru Follow Tips Menulis Novel Gratis on WordPress.com

Bismillah. Banyak yang suka bingung kapan harus pake DIA dan kapan harus pakai IA.

Sebenarnya ini masalah sederhana yang kadang bikin hati menjadi galau karena nggak yakin apa kosakata yang kita pilih tepat. Kedua kata serupa, dengan makna yang sama, tapi kenapa setiap penulis tampak memiliki acuan yang berbeda-beda dalam memasukkan kedua kata ini dalam karyanya?

Sama seperti pertanyaan, kapan pakai tak, kapan pakai tidak. Keduanya sama-sama berarti partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dan sebagainya.

Itu sebenernya sama aja. Hanya ada sedikit pembeda pada tak yang bisa menjadi sebuah bentuk terikat.

Aduh, Shirei jadi melenceng bahasannya. Ahahahah Yuk, balik lagi ke topik semula

Menurut KBBI, Beda Dia dan Ia

dia1

  • pron persona tunggal yang dibicarakan, di luar pembicara dan kawan bicara; ia

ia1

  1. pron orang yang dibicarakan, tidak termasuk pembicara dan kawan bicara; dia
  2. pron benda yang dibicarakan: buku adalah teman yang setia, — tidak pernah mengkhianati pemiliknya
BACA JUGA :  Aliran Rasa Stadium generale IIP

Lihat Beda Dia dan Ia?

Yup! Bedanya di poin yang kedua.

Ia bisa dipakai untuk benda, sedangkan dia eksklusif untuk persona tunggal yang bukan benda.

Kebayang?

Lalu masalah seputar penggunaan iadia, -nya dalam penggunaan bahasa Indonesia baku:

1. Apakah persamaan dan perbedaan antara ia dan dia?
2. Kapan –nya dipakai?

JAWABAN

1. Apakah persamaan antara ia dan dia?

Ia dan dia sama-sama merupakan persona ketiga tunggal. Dalam posisi sebagai subjek, atau di depan verbaia dan dia sama-sama dapat dipakai dengan fungsi dan cara yang sama.

Namun….

Saat mereka menjadi Objekia tidak akan bisa muncul dan berganti –nya.

  • Saya membenci dia! <– ini sah.
  • Saya membenci ia! <– ini tidak sah.
  • Saya membencinya <– ini sah.

Perhatikan ini lagi

– Hadiah ini untuk dia.
– Hadiah ini untuknya.

Ada beberapa penulis yang mengeksklusifkan penggunaan dia untuk pria dan ia untuk wanita [sastra lawas]. Namun, sebenarnya tidak ada aturan baku untuk itu. Keduanya bisa dipakai tanpa perlu ada keterikatan gender personanya.

BACA JUGA :  Tips Menyusun Resolusi yang Cermat dan Cepat

DONE.

Ahahaha materi kali ini simpel yeee… namun, berhubung cukup banyak yang tanya, jadi ya silakan dinikmati.

Smoga artikel tentang Beda Dia dan Ia ini bisa bermanfaat. Aamin

8 thoughts on “Beda Dia dan Ia”

  1. Saya pernah bacca di koran,ada yang menulis ia dan dia dengan acuan pembeda. Setiap kata yang berakhiran ‘n’ maka pilih jadi dia, seperti jangan abaikan dia. Karena secara pembunyian jika jangan abaikan ia rasanya ada yang tak enek. Entahlah. Saya tak paham namun praktikkan juga, ha ha.

    Reply

Leave a Comment

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.