Menulis Novel

Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI

Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI

Hal yang sering ditanyakan dan salah dalam menulis novel adalah cara penulis kata hubung. Di Tips menulis novel gratis kali ini, Shirei mau membahas soal Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI. Kalau mau simple, inilah jenis kata hubung menurut PUEBI yang dirangkum oleh ahlinya bahasa Indonesia, Pak Ivan Lanin. 1. Kata Hubung Setara / Koordinatif Ada dua kalimat setara, lalu diberi kata hubung. Harus diingat bahwa kata hubung koordinatif TIDAK BOLEH ditaruh di depan. Contoh : 🌞 Saya pergi dan dia pulang. 🌞 Kau pilih aku atau dia? 🌞 Meski aku mencintaimu, tapi kau tidak. 🌞 Aku akan mengilang, sedangkan rasa ini akan tetap ada. [Why contohnya nganu semua?] Ahahaha 2. Kata Hubung Bertingkat / Subordinatif Kalau mau menghubungan kalimat bertingkat, kata hubung subordinatiflah jawabannya. Dia menghubungkan dua kalimat yang saling berkelanjutan. BOLEH ditaruh di awal kalimat. Konjungsi bertingkat / subordinatif meliputi: Hubungan Konjungsi Pengandaian seandainya, sekiranya, andaikan Syarat bila, asalkan, kalau, jika Waktu sebelum, sesudah, sejak, setelah, sementara, ketika, sehingga, sambil, selama Tujuan supaya, agar Cara dengan Penjelasan bahwa Pemiripan seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, Sebab oleh karena, karena, sebab Konsesif sekalipun, meskipun, biarpun, walaupun Contoh : 🌞 Seandainya waktu bisa diputar, aku tak akan pergi. 🌞 Aku akan di sini asalkan kau setia. 🌞 Sesudah hari itu, aku akan membuang duka. 🌞 Aku akan belajar melupakanmu agar hatiku tak lagi membeku. 🌞 Sekalipun aku tahu kau berbohong, aku tetap berharap kau akan menyesal. [ya Tuhan, kenapa contoh-contohku hari ini begini kabeh?] 3. Kata Hubung Berpasangan / Korelatif Ini kata hubung yang terdiri dari dua kata yang berfungssi menggabungkan dua fakta dalam satu kalimat. Baik … maupun … Jangankan … pun … Bukan hanya … melainkan … Entah … entah … Sedemikian rupa … sehingga … Tidak hanya … tetapi (juga) … Contoh : 🌞 Baik aku maupun dia merasa berduka. 🌞 Bukan hanya kematian melainkan perpisahan mampu menorehkan luka. 3. Kata Hubung Antarkalimat Suatu kalimat dapat dihubungkan dengan kalimat yang lain dengan menggunakan konjungsi antar kalimat. Konjungsi antarkalimat meliputi: No. Konjungsi Makna 1. dengan demikian, akibatnya konsekuensi atau akibat 2. sebaliknya, berbeda dengan kebalikan 3. kemudian, selanjutnya, setelah itu keadaan setelahnya 4. sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya keadaan sebenarnya 5. malahan, bahkan, tak hanya itu keadaan sebelumnya 6. akan tetapi, sayangnya, namun mempertentangkan keadaan sebelumnya 7. biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian kesediaan Contoh : 🌞 Dia memang sering meledekmu. Sebenarnya, dia menyukaimu. 4. Konjungsi Antar Paragraf Analog dengan dua jenis konjungsi di atas, konjungsi antar paragraf berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi suatu paragraf yang koheren dan sistematis. Konjungsi yang sering digunakan adalah terlebih lagi … , disamping … , oleh karena itu … , berdasarkan … , jadi … . Contoh: Rindu adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Rindu tidak pernah manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi, sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu. Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Rindu yang bisa diselamatkan. Beruntung Rindu dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak. Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong. Akan tetapi posisi ayah dan ibu Rindu yang terjepit menjadi susah untuk dievakuasi. Konjungsi Berdasarkan Fungsi Jika dilihat dari fungsi konjungsi, maka konjungsi dibagi lagi menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah jenis jenis konjungsi berdasarkan fungsi: No. Konjungsi Contoh 1. aditif dan, serta, lagipula 2. pertentangan tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, namun 3. disjungtif maupun, baik … baik … , entah … entah … , atau … atau … 4. waktu setara : sebelumnya, setelahnya; bertingkat :ketika, bila, sampai, demi, sementara, semenjak, tatkala, seraya 5. final supaya, agar, untuk 6. sebab karena, sebab, karena itu, sebab itu 7. akibat sehingga, akibatnya, sampai 8. syarat asalkan, jika, apabila, kalau, jikalau 9. tak bersyarat walaupun, biarpun, meskipun 10. perbandingan seperti, bagai, bagaikan, ibarat, umpama, seakan-akan, sebagaimana 11. korelatif tidak hanya…tetapi juga, sedemikian rupa sehingga, semakin…semakin, baik…maupun 12. penegas yakni, apalagi, misalnya, yaitu, akhirnya 13. penjelas bahwa 14. pembenaran walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun 15. urutan lalu, kemudian, mula-mula, pertama 16. pembatasan kecuali, asalkan, selain 17. penanda terutama, umpama, paling utama 18. situasi padahal, sedangkan, sambil Semoga Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI ini membantu, ya! [disadur dari github IvanLanin dan dosenbahasa]

Jenis Kata Hubung atau Konjungsi dalam PUEBI Read More »

Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel

Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel

Di salah satu grup Wattpad di Facebook suering buanget ada yang tanya, “Kak suara efek orang nelen liur gimana?”, “Kak suara efek cowok jatuh ke lantai gimana?”, “Kak, suara efek kertas diremas gimana?”, “Kak, efek suara pintu kebuka gimana?” Shirei spechless membacanya. Bukan apa-apa, udah suering banget dibahas soal ini, tapi kayaknya pada nggak berkenan membaca reply Shirei di sana. Jadi, Tips Menulis Novel Gratis ini sekalian Shirei pindahin dari Wattpad Tips ke Blog Shireishou aja, ya! So, kali ini kita akan bahas tentang : Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel ono.ma.to.pe /onomatopé/n Ling kata tiruan bunyi, misalnya “kokok” merupakan tiruan bunyi ayam, “cicit” merupakan tiruan bunyi tikus Di Instagram Shireishou banyak yang minta ini dilanjutkan di wattpad [di Instagram nggak muat]. Jadi, silakan membaca. Seberapa sering dan perlu Onomatope dalam cerita? Dee Lestari dalam blog-nya menulis : [su_quote]”We’re writers, but don’t write’em all down. Trust our readers’ ability to imagine things. And give them some inspiring convincing description, bukan sekadar deskripsi harfiah karena malas mikir.  A person laughs, okay, but we don’t need to write “hahahaha”.  A person’s heartbeat is racing, okay, but we don’t need to read the “dag-dig dug”.  A person walks through a dark alley, fine, but we don’t need to read the “sret-sret-sret”.  A phone rings, please, save the “KRING! KRING!” for a toddler’s storybook.”[/su_quote] Apa itu berarti onomatope dilarang? Enggak juga. Buanyak onomatope yang masuk KBBI. Namun, memang tidak sebanyak onomatope di dalam bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Menurut Shirei, Onomatope terkadang perlu, tapi tidak perlu mendominasi. Khususnya untuk genre action dan thriller yang kayaknya bakal sering terjebak onomatope. Namun, daripada terjebak mikirin ganti suara memukul, efek kaca pecah, rentetan senjata, dll kenapa nggak dideskripsikan aja dengan narasi? Misal : Suara ledakan terdengar di kejauhan. Dentumannya menggetarkan rentetan kaca yang terpasang di sepanjang koridor sekolah. Sekali lagi, boleh aja dipake, tapi jangan setiap saat. Contoh lain : DOR! DOR! Ryan tengah ditembaki oleh lawannya tanpa ampun. Penduduk bersembunyi dan menutup rapat-rapat pintu serta jendela mereka. Ryan berlindung di balik tembok salah satu gudang tua tanpa penghuni. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama. Tiba-tiba … PRANG! Kaca yang pecah di belakangnya, mau tak mau membuat Ryan berkelit dan merunduk di antara tong-tong besi. GLONTANG!! Salah satu tong terguling saat Ryan berlindung di baliknya. Membuat celah terbuka bagi musuh untuk menembaknya. DEZIING! Suara peluru terdengar tepat saat darah segar muncrat dari lengan kiri Vash. CROT! —————– Annoying? Mayaaaan. ahahahaha Itu makanya, Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel yang tidak boleh dipakai sembarangan. Bandingkan dengan ini : Suara tembakan beruntun terdengar memenuhi kota. Penduduk bersembunyi dan menutup rapat-rapat pintu serta jendela mereka. Ryan berlindung di balik tembok salah satu gudang tua tanpa penghuni. Namun, itu tak bisa bertahan lebih lama. Peluru yang dimuntahkan ke arahnya mengenai kaca. Menghamburkan kepingan-kepingan tajam ke arahnya. Ryan berguling dan menunduk ke arah jajaran tong besi di sebelah kanan. Tanpa sengaja kakinya menendang tong dan membuatnya berguling. Bunyi gaduh yang ditimbulkan membuat para penembak melihat celah. Gadis itu kehilangan tempat berlindung. Sebuah peluru langsung menembus kengan kirinya. Mengalirkan darah kental kemerahan yang memberikan sensasi nyeri luar biasa. —————- Kerasa bedannya? [Maaf, bikin sampel agak buru-buru] Shirei masih pake onomatope kok. Di One Step masih mendominasi. wkwkwk. Di Voice in Dream berkurang drastis karena novelnya tentang suara dubbing. Jadi dominan penjelasan tentang suara. Di Fake Love nyaris nggak ada kecuali beberapa adegan action. Lemahnya onomatope juga terletak pada TIDAK ADANYA STANDAR BAKU antarsuara. Misal Cetar itu bisa pecut, bisa petir, bisa Syahrini (eh). Semoga membantu. Klo ada request materi lain, silakan drop komen Btw, kalau Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel ada di KBBI, berikut Shirei copas dari http://www.rinurbad.com/daftar-tiruan-bunyionomatope/ Enjoy … kaget kan banyak istilah baru? hihi Suara makhluk hidup [su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”] Kucing mengeong Burung mencericip/berkicau Anjing menggonggong/mendengking Serigala melolong Sapi melenguh Katak menguak Kambing mengembik Merpati berdekut Ayam jantan berkokok Ayam betina berkotek Anak ayam menciap Macan mengaum Tikus mencicit Kuda meringkik Tidur mendengkur Berjalan terhuyung-huyung. [/su_spoiler] Suara benda mati [su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”] Meriam berdentam Angin berkesiur/mendesau Papan/kayu berderak Bel/lonceng berdentang Sendok berdenting Air bergemericik Pintu berderit Gigi gemeletuk (kedinginan) Telepon berdering Peluru berdesing Daun bergemeresik Jantung berdegup Uang logam bergemerincing Petir menggelegar Kuda berderap. Darah berdesir/menggelenyar. Selendang berkibar. [/su_spoiler] Berdasarkan aktivitas [su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”] Minum: gluk, gluk, gluk Menginjak kayu/ranting: krak, krak, krak Jatuh ke dalam air: Byur, jebur, plung (jika yang jatuh adalah benda) Menggunting: kres, kres, kres Meninju: Buk, dhuak Menyobek kertas: srek, srek Meledak: bum! Jatuh dengan keras: gedebuk! Gedebum! Barang pecah: Prang! Kaleng tertendang: Klontang! Menembak: Dor! Menyeruput: Srup, srup. Mengayun tongkat: Syuut, syuut. Menumpuk barang: Bruk, bruk. Batuk: Uhuk, uhuk. Bersin: Hatsyi! Hatsyi! Kunci diputar: Klik. Menusuk dengan pisau: Jleb. Perut keroncongan: Kruk, kruk. Kain dirobek: Breet, breeet. Menggigit makanan renyah: Kriuuk. Jam dinding kuno: Tik tok. Pohon bambu tertiup angin: Keriang keriut Ketukan di pintu: Tok tok tok. Sepatu hak tinggi di lantai: Tuk tuk tuk. Air menetes: Tes tes tes. [/su_spoiler] Dari KBBI [su_spoiler title=”Klik untuk Melihat List”] Minum: gluk, gluk, gluk bang n tiruan bunyi spt bunyi – barang jatuh, meletup, dsb bap n tiruan bunyi barang jatuh di tanah lembut dsb; debap celebuk n tiruan bunyi spt batu dsb yg jatuh ke air celepik n tiruan bunyi spt barang kecil (cecak, kertas, dsb) jatuh di lantai celepuk n tiruan bunyi spt celepik tetapi lebih nyaring celung n tiruan bunyi spt bunyi angklung dsb ceter /cetér/ n tiruan bunyi cemeti (cambuk dsb) yg dicambukkan cit n tiruan bunyi spt bunyi tikus atau anak burung ciut n tiruan bunyi spt bunyi pohon ditempuh angin, pintu terbuka, dsb; berciut-ciut (menciut-ciut) v berbunyi “ciut, ciut” debak n bunyi spt bunyi orang meninju; debuk; debak-debuk v berulang-ulang berbunyi “bak-buk” (spt bunyi barang-barang berat berjatuhan, orang meninju berulang-ulang, dsb) debam n tiruan bunyi spt bunyi benda berat jatuh ke lantai debap n tiruan bunyi spt bunyi barang jatuh dsb debar n, berdebar (berdebar-debar) v bergerak-gerak atau berdenyut-denyut keras atau lebih kencang decup n tiruan bunyi spt bunyi ikan menangkap

Onomatope adalah Efek Suara Pada Novel Read More »

PUEBI yang dipelajari

Buku PUEBI GRATIS!

Bismillah. Hadeuh … deadline novelku yang ToGetHer Love di Comico bentar lagi selesai. Makanya update blog-nya agak terhambat. Maafkaaaan…. Kali ini, Shirei mau kasih tema-teman sebuah postingan super singkat tentang PUEBI. Banyak yang mengeluh kalau mereka tidak mengetahui aturan PUEBI sama sekali. Alasannya, mereka nggak punya bukunya. Cus, Shirei mau bagikan … Buku PUEBI GRATIS! Nah, ada dua tipe buku, kan? Buku cetak sama e-book. Shirei mau bagikan buku PUEBI GRATIS yang berupa e-book. Hehehe Becanda deng, ini sebenernya resmi dari kemendikbud koook. Silakan nih, diunduh! Lalu gimana buat yang nggak bisa baca PDF? Shirei ada solusi dari maha guru Ivan Lanin. Silakan nikmati PUEBI versi Daring yang bisa diakses di tautan berikut Yak, beres deh. Jadi teman-teman bisa menikmati Buku PUEBI GRATIS! versi pdf maupun versi web. Silakan pilih mana yang disuka. Kalau lebih suka buku, ada banyaak kok buku yang sudah terbit. Shirei cuma punya satu dan belum pernah dibaca [dibuang ke Pluto] Demikianlah Buku PUEBI GRATIS! kali ini. Semoga teman-teman jadi lebih mawas lagi soal penggunaan PUEBI dalam menulis novel. Shirei sendiri belum hafal semua. Wakakakak. Yuk, mari belajar barengan. PS : Doakan Shirei lekas beres revisi, jadi bisa fokus nulis Monokrom lagi. Soalnya ini juga Shirei masih ikut les menulis. Ahahahahahahahaha [pasrah]

Buku PUEBI GRATIS! Read More »

Cara Membuat Premis Novel

Cara Membuat Premis Novel

Kalau ditanya, apa sih langkah awal membuat novel? Mungkin setiap penulis akan memiliki jawaaban yang berbeda. Namun, buat Shirei, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat premis. Cara Membuat Premis Novel Nah lho, apaan pula premis ini? Oxford dictionary: Premise (also premiss) /’premis’/ n (fml) a statement or an idea on which reasoning is based. KBBI: premis /pre·mis/ /prémis/ n 1 apa yg dianggap benar sbg landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; 2 asumsi; 3 kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika; — mayor premis yang berisi term yang menjadi predikat kesimpulan; — minor premis yang berisi term yang akan menjadi subjek sebuah kesimpulan; — silogisme dua premis (mayor dan minor) yang mewujudkan anteseden Bingung? Cara Membuat Premis Novel sebenernya nggak ribet-ribet amat. Shirei sederhanain deh Premis dalam novel adalah ide dasar novel kita dalam satu kalimat sederhana yang lugas dan jelas. Kesimpulan : Premis memiliki TIGA bagian 1. Tokoh utama 2. Konflik dalam cerita 3. Penyelesaian atau solusi. Cara Membuat Premis Novel 1. Tentukan tokoh utama. Nggak perlu detil. Kira-kira aja. Laki-laki tua kah, remaja kah, etc. 2. Tentukan konflik utama. Ingat! Dalam novel, hanya ada SATU konflik utama dan didukung konflik-konflik pendukung. Untuk premis, cukup satu konflik utama aja. 3. Tentukan endingnya. Mau si pemeran utama mati dimakan monster, mau dia menikah dan bahagia, mau dia mati bunuh diri, pokoknya tentukan aja. 4. Gabungkan tiga poin di atas jadi satu kalimat yang enak dibaca. Contoh : (Copas dr berbagai sumber & ngarang sendiri) Cara Membuat Premis Novel The Great Gatsby is about a man watching the destruction of a frivolous, rich man in the ’20s, and how it destroys the people around him. My Fair Lady is about a street vendor taken in by a rich, cultured man to be groomed to charm kings. Die Hard is about a rouge New York City cop arriving in Los Angles to woo his wife but ends up saving hostages from terrorists. Romeo and Juliet is about young lovers triumphing over their warring families by choosing love even unto death in order to be together. B’T X tentang pemuda yang hendak menyelamatkan kakaknya dari penculikan, tapi dia akhirnya harus mengalahkan monster yang akan melahap bumi. Merantau warrior tentang seorang perantau yang akhirnya menyelamatkan wanita dari human trafficking meski harus mengorbankan nyawa. ETC. Tujuan premis : – Membuat kisah novel fokus – Sebagai pegangan saat menulis – Umumnya merupakan syarat jika ingin mengajukan naskah ke penerbit major. Contoh penerapan fungsi premis: Romeo and Juliet is about young lovers triumphing over their warring families by choosing love even unto death in order to be together. Dalam kalimat di atas ada “unto death” (sampai mati). Jadi, pas scene udah mati, jangan sampe karena begitu populernya, malah tiba-tiba dibuat Juliet sadar, tapi amnesia. Sementara Romeo mati. Maka cerita baru muncul dg penokohan lain. /OMG Ingat! Premis ditujukan agar cerita nggak kayak sinetron yang sampe berseason-season, taapi nggak ketangkep inti ceritanya. Kalau tamat, ya, tamat. Bonus chapter dan epilog boleh ada selama memang tidak mengubah premis. Premis juga merupakan pegangan sakti supaya kita nggak melenceng kemana-mana. Contoh Merantau Warrior tadi (SPOILER WARNING), fokus sama usaha Yudha (Iko Uwais) untuk menyelamatkan er … lupa si Chicka Jessica nama perannya siapa. Nah, umumnya, beberapa penulis wattpad kehilangan fokus saat tiba-tiba tokoh kedua lebih populer. Misal saat Eric (Yayan Ruhiyan) muncul, maka fokus berpindah menceritakan gimana Eric yang tadinya tukang pukul, jadi ikut battle for money dengan ngajak Yudha. Trus melebar deh diceritain apa pertandingannya, aturannya, trus peserta-pesertanya. Padahal itu NGGAK PERLU! Premisnya adalah fokus sama usaha Yudha menyelamatkan Chika dari duo tampan Luc dan Ratger. Hahah Jadi biarpun Luc itu lebih ganteng dr Iko, fokusnya harus tetap ke Yudha (habis ini disilek Iko) wakakaka Nah endingnya, pas Yudha udah mati, jangan sampe krn populer, tiba-tiba adiknya or Chika dijadikan tokoh utama. Aku NGEFANS BERAT sama cerita Merantau daripada The Raid ya krn endingnya yang LUAR BIASA! Ceritanya yang membawa nilai-nilai kemanusiaan, tapi ending mereka yang mati semua itu INDAH BANGET! Jadi, tetaplah berjuang membuat cerita dengan ending yang akan terus dikenang. Jangan sampe kayak KR Hibiki yang aku blas nggak inget endingnya gimana dan lebih berkesan sama tokohnya aja. Semua berkat penulis ceritanya berubah konsep seenaknya. Orz Semoga Cara Membuat Premis Novel ini bisa dimengerti ya!

Cara Membuat Premis Novel Read More »

Cara Mengatasi Writer's Block

Cara Mengatasi Writer’s Block

Ada buanyak pertanyaan yang masuk ke Shirei baik via WA, IG, maupun Wattpad. kalau mau ditulis dalam sebuah daftaar panjang, kurang lebih, kayak begini pertanyaan yang Shirei dapat: “Kak, cara ngembaliin mood nulis gimana ya?” “Cara menulis panjang gimana, ya?” “Kak, ceritaku mandek di tengah jalan. Gimana, ya?” “Kak, aku nggak dapat feel ceritaku lagi nih. Gimana, ya?” “Kak, aku males banget nulis nih. Gimana ya?” Sebelum melanjutkan, Shirei mengingatkan bahwa tutorial ini tidak dijamin akan berhasil pada semua orang. Namun, temen-temen bisa memodifikasinya sesukanya hingga sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sama halnya seperti sakit, umumnya kita harus menemukan dulu penyebabnya baru bisa menemukan obat untuk menyembuhkannya. Cara mengatasi Writer’s Block Bagi Shirei, beberapa penyebab stuck atau writers block adalah: ————————————————— CIRI-CIRI : – Malas menulis. – Merasa menulis pekerjaan yang berat dan membosankan. PENYEBAB : – Bosan Sama seperti hal lain, adalah wajar jika kita bosan kalau terus menulis. PENYEMBUHAN : – Istirahat Shirei pribadi punya bejibunan hobi. Itu yang membuat Shirei menjadi Jack of All Trades Master of NONE. Enggak ada yang superb dalam setiap hobi. Namun, kelebihan memiliki banyak hobi adalah, kita hampir enggak pernah nganggur. Saat bosen nulis, ya gambar, saat bosen gambar dan nulis ya fandub, saat bosen ketiganya ya cosplay, saat bosen empat-empatnya ya nyanyi, saat bosen kelimanya ya baca buku, etc. Kalau bosen semua ya bubu. Dengan Cara mengatasi Writer’s Block ini, biasanya nggak sampe tiga hari juga balik normal. Terus gimana buat yang nggak punya banyak hobi? Tidur? Makan camilan enak? main game? Baca buku? Terserah aja yang penting jangan nulis. – Keliling wattpad. Cari tulisan-tulisan yang genrenya di luar genremu. Misal aku thriller or angst tetiba ngider nyari romen menye-menye. Serius, itu bisa membuat “Oh my God, aku kangen nulis darah-darah lagi.” Kasih waktu maksimal satu minggu. Kalau enggak beres juga, artinya penyebabnya bukan bosan. Tapi mungkin ada penyebab yang lain. ————————————————— CIRI-CIRI : – Enggak tau mau menulis apa meski ingin menulis – Enggak tau mau dilanjutin seperti apa jika cerita bersambung PENYEBAB : – Kehabisan Ide Kehabisan ide biasa disebabkan oleh banyak hal. Salah satu yang paling sering terjadi dalam kisah multi chapter adalah kurang matangnya persiapan. Ini seenggaknya berlaku ya buat Shirei. PENYEMBUHAN : – Untuk fanfic biasanya Shirei nyari fandom baru atau re-watch fandom yang mau dibuat fanficnya. Tukar pikiran sama sesama fans, biasanya sih langsung dapat ide lagi. – Untuk orific multi chapter, Shirei nggak punya ide lain selain, biasakan nulis kerangka. Orang yang terlalu sering mentok kalau nulis kisah multi chapter (enggak kepikiran mau nulis apa selanjutnya), kemungkinan lebih cocok untuk menulis dengan persiapan matang dibanding menulis secara langsung. – Browsing mencari inspirasi. – Jalan-jalan keluar mencari inspirasi – Tidur dan jgn lupa berdoa agar diberi ilham lewat mimpi *mengangguk-angguk dengan gaya serius* – Boker juga katanya bisa untuk mencari isnpirasi [habis ini Shirei dibuang beneran ke planet Namec] Masih stuck juga? – Write Drabble [karangan kurang dari 50 kata]. Enggak usah mikir plot. No! Just write anything! Contoh : Reina tertawa. Tingkah Hachisuka yang terlihat jijik saat memegang lap pel dan menyapukannya ke lantai dengan kaki jenjang berbalut kaus kaki putih itu terlihat menggemaskan. Toudan kesayangannya itu benar-benar membenci tugas kebersihan. Mana ada toudan yang membersihkan lantai lengkap dengan kaos kaki dan melakukannya sambil berdiri seperti dirinya? No plot, just write. Satu scene, dua scene, random. Apa pun! Tulis aja. Ini cara paling ampuh untuk memaksa Shirei menulis. ————————————————— CIRI-CIRI : – Merasa tulisan kita jelek sedunia – Merasa enggak bisa nulis panjang PENYEBAB : – Minder Tidak percaya diri hal yang wajar terjadi dan sering terjadi kambuhan. Timbul dari rasa perfeksionis juga terlalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. PENYEMBUHAN : – Selalu ingat-ingat tujuan awal menulis. “Menulis untuk kesenangan? atau untuk ketenaran?” – Baca tulisan-tulisan lama kita. Jangan bandingkan dengan orang lain. Baca tulisan lama kita sendiri. Itu alasan setelah One Step dinyatakan tamat, Shirei enggak akan merevisi One Step. Biarlah itu jadi monumen pembelajaran Shirei di masa lalu [dialog tag salah smua, acuh, aktivitas, trus juga napas] wakakaka. – Lupakan tulisan sempurna. Menulislah karena ingin melepaskan sesuatu dari dalam kepala. Terkadang, yang menyebabkan tulisan kita menjadi pendek adalah kita terlalu ingin sempurna. Kita akhirnya tercengkeram ketakutan sendiri bahwa tulisan kita akan jelek, sehingga tanpa sadar membatasi keinginan untuk menulis. ————————————————— CIRI-CIRI : – Pingin nulis, tapi enggak ada feel sama ceritanya lagi PENYEBAB : – Bosen sama ceritamu sendiri Kemungkinan terbesar adalah kamu bosen sama ceritamu sendiri karena ituuu mulu yang diurus. – Ada ide lain yang mendesak keluar PENYEMBUHAN : – Konsisten kalau boleh Shirei sarankan, jangan biasakan jadi author yang belum kelar satu ide, bikin ide lain. Bukan enggak boleh, tapi usahakan FOKUS. Senpai Shirei (yang udah nerbitin lbh dr 20 buku di penerbit major) berkata, Lebih baik fokus mengerjakan satu novel dalam 3 bulan, dari pada 5 novel tapi enggak satu pun selesai. Sekali otak terbiasa ‘bosan’ saat menemukan ide baru, kita akan cenderung malas melanjutkan yg lama. Entah alasannya enggak nge-feel, enggak dapat ide, tapi pada dasarnya, cuma satu, “aku dapat ide baru yang lebih keren sehingga ide lama terlihat melempem, lembek, cetek kayak seblak ceker ga pedes yang cekernya lg habis.” Enggak greget! Trus sayang dong ide bagusnya kalau engga dipake? Weits, Shirei enggak bilang dilarang ditulis. Hanya jangan dijadikan novel. Tulis kerangkanya, susun plotnya, cari referensi. Catat semua. BOLEH! Saat menulis Monokrom, Shirei juga ‘nyambi’ nulis Possesive Bad Boy and Nerd Fangirl, persiapan Fathiya dan juga nulis 300 kata/day untuk serial fantasy Shirei. Namun … Shirei tetep fokus, HANYA Monokrom yang punya jadwal tetap diunggah setiap Jumat. – Bosen sama ceritamu Tulis drabble ttg tokohnya. Asal aja. Misal gimana Vega kalau lagi di perpustakaan, atau Cala pas masak di dapur, atau Ryan pas main Wii, ga perlu ada plot, just write. Kalau mau di OOC-kan, OOC in aja biar ga jenuh. Bener-bener bosen sama tokohnya? Tulis CERITA PENDEK lain? Fanfic? Original short story yang tamat dalam 3000 kata max, itu cukup bisa membuat otak jadi fresh. Atau selingi dengan membuat drabble kisah yang lain. Puisi juga boleeh. INGAT! Hanya drabble. Jangan diunggah beneran atau jadi 1 chapter. karena begitu jadi 1 chapter, godaan akan lebih berat lagi untuk enggak unggah ke wattpad. Dan efek dominonya, bakalan melupakan cerita yang lama. Buat Shirei, WRITER’S BLOCK hanyalah MITOS. Sehebat apa pun Cara mengatasi Writer’s Block yang dibaca, kalau nggak ada niat, ya nggak akan berhasil lepas. Ia hadir karena sesuatu di dalam kepala dan hati Shirei sendiri. Dia bukan monster yang bisa membuat Shirei tunduk. Dia bisa dikalahkan, sama seperti Shirei berjuang melawan penyakit mental lainnya. Mungkin butuh waktu, tapi WB bukan makhluk abadi. “Manusia

Cara Mengatasi Writer’s Block Read More »

Beda Dia dan Ia

Beda Dia dan Ia

Bismillah. Banyak yang suka bingung kapan harus pake DIA dan kapan harus pakai IA. Sebenarnya ini masalah sederhana yang kadang bikin hati menjadi galau karena nggak yakin apa kosakata yang kita pilih tepat. Kedua kata serupa, dengan makna yang sama, tapi kenapa setiap penulis tampak memiliki acuan yang berbeda-beda dalam memasukkan kedua kata ini dalam karyanya? Sama seperti pertanyaan, kapan pakai tak, kapan pakai tidak. Keduanya sama-sama berarti partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan, dan sebagainya. Itu sebenernya sama aja. Hanya ada sedikit pembeda pada tak yang bisa menjadi sebuah bentuk terikat. Aduh, Shirei jadi melenceng bahasannya. Ahahahah Yuk, balik lagi ke topik semula Menurut KBBI, Beda Dia dan Ia dia1 pron persona tunggal yang dibicarakan, di luar pembicara dan kawan bicara; ia ia1 pron orang yang dibicarakan, tidak termasuk pembicara dan kawan bicara; dia pron benda yang dibicarakan: buku adalah teman yang setia, — tidak pernah mengkhianati pemiliknya Lihat Beda Dia dan Ia? Yup! Bedanya di poin yang kedua. Ia bisa dipakai untuk benda, sedangkan dia eksklusif untuk persona tunggal yang bukan benda. Kebayang? Lalu masalah seputar penggunaan ia, dia, -nya dalam penggunaan bahasa Indonesia baku: 1. Apakah persamaan dan perbedaan antara ia dan dia? 2. Kapan –nya dipakai? JAWABAN 1. Apakah persamaan antara ia dan dia? Ia dan dia sama-sama merupakan persona ketiga tunggal. Dalam posisi sebagai subjek, atau di depan verba, ia dan dia sama-sama dapat dipakai dengan fungsi dan cara yang sama. Namun…. Saat mereka menjadi Objek, ia tidak akan bisa muncul dan berganti –nya. Saya membenci dia! <– ini sah. Saya membenci ia! <– ini tidak sah. Saya membencinya <– ini sah. Perhatikan ini lagi – Hadiah ini untuk dia. – Hadiah ini untuknya. Ada beberapa penulis yang mengeksklusifkan penggunaan dia untuk pria dan ia untuk wanita [sastra lawas]. Namun, sebenarnya tidak ada aturan baku untuk itu. Keduanya bisa dipakai tanpa perlu ada keterikatan gender personanya. DONE. Ahahaha materi kali ini simpel yeee… namun, berhubung cukup banyak yang tanya, jadi ya silakan dinikmati. Smoga artikel tentang Beda Dia dan Ia ini bisa bermanfaat. Aamin

Beda Dia dan Ia Read More »

Cara Mempersiapkan Menulis Novel

Cara Mempersiapkan Menulis Novel

Bismillah. Banyak yang bertanya sama Shirei, apa sih tahapan menulis novel? Hmm sebenernya nggak ada jawaban fix sih ya atas pertanyaan macam ini. Kenapa? Karena setiap pengarang unik. Lalu mungkin dari seratus penulis, kita akan mendapatkan seratus jawaban yang berbeda [rasa pernah denger quotenya zaman doeloe kala]. Nah, lalu bagaimana sebenarnya Cara Mempersiapkan Menulis Novel ? Karena ini blog Shirei, maka Shirei akan coba untuk menjawab sesuai dengan kebiasaaan Shirei, ya! Umumnya pertanyaan paling sering dari Cara Mempersiapkan Menulis Novel adalah, “Kak, ide dpt dr mana? Kak, cara eksekusi ide jadi cerita gimana? Premis itu apa? Plot itu apa?“ Nah, kesimpulan pertanyaan di atas adalah, “Bagaimana tahapan membuat cerita?“ Karena itu bakalan panjang, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana awalnya novel bisa tercetus hingga akhirnya menjadi sebuah karya utuh. Setiap individu punya cara masing-masing untuk menulis novel. Cara yang akan Shirei tulis adalah cara yang biasa Shirei pakai. Tidak ada aturan baku dalam hal ini. Setiap penulis berhak dan mungkin wajib memodifikasinya agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Penjelasan detail masing-masing poin [mungkin] akan dibahas di postingan berikutnya. Postingan kali ini khusus membahas gambaran besarnya. Oke, inilah tahapan penyusunan cerita : 1. Temukan Ide Ide enggak harus detail. Cukup dua or tiga kalimat. Hmmm kita ambil anime One Punch Man deh. Ide dasarnya mungkin, “Hero yang bisa mengalahkan musuh sekali pukul.” Komiknya sudah beredar di Elex . Intinya mengisahkan seorang manusia biasa di dunia penuh monster yang menjadi sakti akibat berusaha dengan sangat keras. 2. Tetapkan premis (Inti cerita dalam 1 kalimat) Misal : “Hero Saitama yang bisa mengalahkan lawan-lawannya dengan satu pukulan didampingi satu muridnya Genos, yaitu cyborg polos yang mencari pembunuh orang tuanya.” 3. Kembangkan 5W + 1H What : Tema yang diangkat When : Waktu cerita itu terjadi Why : Alasan terjadinya cerita Where :  Tempat terjadinya cerita Who : Siapa aja yang terlibat How : Bagaimana cerita berjalan. Contoh : What : super hero When : masa depan, tapi tidak terlalu futuristik. Why : mutasi manusia-manusia jahat Where :  bumi Who : para hero dan para monster How : monster berusaha membunuh manusia untuk menjadi superior, dan manusia merekrut super hero untuk melindungi mereka. 4. Riset Cari bahan yang mendukung pembuatan cerita. Setting, info-info sci-fi misalnya, dll. 5. Character Design Bikin karakter detailnya. Siapa Saitama, siapa Genos, siapa member-member perkumpulan Hero, dll 6. Susun timeline sederhana (plot dasar dr awal sampe end) Misal : Intro Saitama lalu besoknya ketemu Genos yang dia selamatkan. Genos ingin jadi murid. Saitama baru tahu soal Asosiasi Hero, etc. 7. Susun Detil Plot A. Saitama melamar kerja, tapi gagal B. -> bertemu monster lobster C. -> bertarung dan berhasil menang tipis D. -> memutuskan jadi super hero E. -> ada nyamuk membandel. F. -> ngejar nyamuk nakal G. -> bertemu Genos H. -> diselamatin dari nyamuk seksi I. -> Genos minta diangkat jd murid J. -> dll 8. Bikin kerangka karangan  Poin nomer 7 bisa diacak-acak sesuai kebutuhan. Yang penting gambaran besarnya terpampang. Soalnya One Punch Man justru diawali saat Saitama dah super sakti, baru backflash kisah awal dia. 9. Siapin camilan Ini langkah puenting banget buat Shirei. Ahahaha 10. Menulislah! ************;;;;;;;;************ Shirei tipe penulis yang kudu detail. Namun, ada juga yang cuma sampe tahap character design, langsung lompat ke menulis. Ada yang bahkan baru 5W+1H sudah bisa lancar nulis. BEBAS! Ga ada aturan baku akan ini. Senyamannya aja. Karena cuma kita yang paling tahu cara paling uenak dalam menulis. Semoga postingan Cara Mempersiapkan Menulis Novel membantu, ya! Selamat membuat cerita!

Cara Mempersiapkan Menulis Novel Read More »

Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana?

Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana?

Bismillah. Hal paling banyak membuat para penulis galau adalah bedanya kata depan dengan imbuhan. Kapan suatu kata harus digabung dan kapan harus dipisah. Padahal ini adalah salah satu hal dasar yang harus dikuasai penulis. Jika tidak, kita akan terlalu sering melihat DI JUAL alih-alih DIJUAL. Meski terkesan sepele, tapi kemampuan membedakan kata depan dan imbuhan mutlak diperlukan. Apakah cara membedakannya sulit? Tidak juga. Hanya butuh sedikit pengujian dan lama-lama kita akan terlatih untuk menentukan tanpa harus pusing melakukan pengujian lagi. Kemudian, kata yang paling sering ditanyakan adalah Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana? Most Common Question : Kak, ini di nya dipisah apa digabung? Kalau ini ke nya dipisah apa digabung? Shirei sebenernya punya cara sederhana buat membedakannya : ************************************ Membedakan di yang kata depan [pisah] dan imbuhan [gabung] ********************************** 1. Cek kata yang mengikutinya. Klo kata itu bisa menjadi pasif, berarti digabung. 2. Cek kalau di– diubah menjadi me– ada di KBBI, artinya gabung 3. Ga berhasil memenuhi dua syarat di atas, PISAH Contoh pengujian : A. Kata yang diuji : Dibuang  1. Buang adalah kata kerja, bisa dipasifkan 2. Bisa diganti jadi Membuang Kesimpulan : Gabung B. Kata yang diuji : Di kereta 1. Kereta kata yang tidak bisa dipasifkan 2. Engga bisa diganti jadi mengereta [apaan ini?] Kesimpulan : Pisah Trus yang paling sering bikin galau : C. Di balik atau dibalik? Menurut KBBI : ba·lik 1 n sisi yg sebelah belakang dr yg kita lihat 2 v kembali; pulang: k – Dibaliknya buku itu perlahan. a. Balik yang arti menuju ke sebelah belakang. Bisa dipasifkan b. Bisa diubah menjadi : Ia membalikkan buku itu perlahan (aktif) Kesimpulan : gabung – Di balik Tembok ia berdiri. a. Balik menunjuk kata tempat yang engga bisa dipasifkan [ada di sebelah belakang tembok] b. Enggak bisa dijadikan : Ia berdiri membalik tembok [nah lho] Kesimpulan : Pisah Versi penjelasan simpel. Paham bedanya, ya? Di balik = ada di belakang Dibalik = Digulingin. Wakakakakak *********************************** Membedakan ke yang kata depan [pisah] dan imbuhan [gabung] *********************************** 1. Kata yang mengikutinya bisa menunjukkan tempat, Pisah 2. Ketika ke [menuju] bisa diubah ke di [posisi], Pisah 3. Tidak memenuhi syarat di atas, gabung Contoh Pengujian : A. Dia berenang ke dalam kolam. 1. Dalam : kalau enggak tau ini masuk mana, cek kbbi. da·lam 1 a jauh ke bawah (dr permukaan); jauh masuk ke tengah (dr tepi): [bisa menunjukkan lokasi yang jauh di bawah]. 2. Bisa diubah ke : Dia berenang di dalam kolam Kesimpulan : Pisah B. Keempat anak itu suka menulis. 1. Empat : Menunjukkan nomina, bukan merupakan tempat 2. Enggak bisa diubah ke diempat Kesimpulan : Gabung +++++++++++++++++++++++++++++ Masalah muncul pada kalimat dimana atau di mana. Juga Keluar atau ke luar. Sederhananya gini 1. Di mana itu PISAH. Dimana itu ga ada, krn kata memana itu ga ada. Sesimpel itu. 2. Keluar dan ke luar dua-dunya BENAR. Tergantung konteks. Ke luar biasanya berperan sebagai keterangan, sedangkan keluar berperan sebagai predikat. Contoh : 1. Murid-murid pergi ke luar kelas. Ke luar merupakan keterangan terhadap predikat pergi. 2. Murid-murid keluar dari kelas. Keluar merupakan predikat yang menunjukkan tindakan yang dilakukan subjek. KEMANA atau KE MANA? Ke mana dipisah. Kenapa? Karena itu menunjukkan lokasi. Dasarnya, semua yang menunjukkan lokasi itu PISAH. +++++++++++++++++++++++++++++++ Shirei juga kadang masih suka bingung. Namun, kalau sambil nyoba diuji sesuai dengan aturannya, Insya Allah lebih mudah Kuncinya : Uji, dan simpulkan SEMANGAT ALL! Semoga postingan tentang Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana? ini bisa membantu buat teman-teman yang masih kebingungan, ya!

Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana? Read More »

Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur?

Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur?

Pernah ikut lomba novel? Merasa kalau lomba novel kok pemenangnya ‘itu-itu’ saja? Pasti yang menang tidak jauh-jauh dari mereka yang sudah sering menjalin kerja sama dengan penerbit itu, mereka yang bukunya sudah berjajar di toko buku besar, atau mereka yang view di Wattpad-nya sudah berjuta-juta. Merasa kecewa? Sakit hati? Lalu muncul pertanyaan, apakah Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Sebenarnya, yang harus kita telaah adalah kenapa selalu mereka yang berada di puncak kesuksesan? Sementara kita yang pas-pasan mungkin terseok, tidak disadari keberadaan, dan tetap lenyap dalam lautan peserta tanpa bisa meraih puncak. Mengapa seolah tidak ada kesempatan bagi para pemula? Coba kita putar kacamata kita sebagai sebuah kantor penerbitan. Sebuah bidang usaha yang membutuhkan modal dan memerlukan laba agar tetap bisa berjalan. Karena, penerbit bukan badan amal yang menerbitkan sebuah buku atas dasar satu pertimbangan belaka. Kalau begitu, untuk menerbitkan sekian banyak buku para pemenang, apa yang penerbit pikirkan? Banyak hal tentunya, tapi yang paling utama tentu adalah keuntungan agar mereka tetap bisa berjalan. Jadi, wajar saja yang kira-kira menguntungkan pada saat diterbitkan, akan mendapat prioritas lebih jika dilihat dari segi ekonomi. Lho? Artinya apakah Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Wah, Shirei nggak bisa jawab. Shirei nggak pernah kerja di penerbitan. [plak] Cuma, kalau kita bahas perlahan, apa sih kriteria pemenang lomba yang kita harapkan? Ceritanya Sesuai Tema yang Diajukan Penerbit Ceritanya Menarik Karakternya Hidup dan Tidak Membosankan Bisa membuat pembaca penasaran hingga halaman terakhir Kisahnya sangat berkaitan dengan kehidupan banyak pembaca Minim salah ketik, kesalahan PUEBI, dan kalimat tidak efektif Pemenang memenuhi semua persyaratan lomba Pertanyaan kemudian, apa cerita kita memenuhi kriteria di atas? Jika merasa, YA, berarti memang kita layak untuk bersaing dengan para pemenang. Namun, kenapa karya kita nggak juga menang? Balik lagi ke kacamata penerbit. Kriteria pemenang TAMBAHAN yang MUNGKIN dipikirkan oleh penerbit selain syarat dasar [bagus, menarik, dll] Diperkirakan bisa lebih diterima pasar Punya fanbase loyal sehingga minimal ada jaminan dari segi penjualan Sudah dikenal oleh banyak orang Karena balik lagi bahwa penerbit butuh balik modal dan menghasilkan laba. Jadi nggak mungkin memilih atas dasar kasihan karena belum pernah menang. Lho? Bener dong artinya nggak akan ada harapan buat pemula? Nggak juga.  Kalau karya kita beneran dirasa bagus dan melebihi ekspektasi penerbit, maka kita bisa saja menang. Dengan catatan cerita kita menarik perhatian, sangat menggugah, dan dibaca. Lho? Berarti nggak yakin kalau penerbit baca cerita kita? Setiap penerbit punya cara masing-masing untuk menilai, dan ini ranah privasi mereka. Hal yang harus kita hormati. Balik lagi, ke pertanyaan Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Shirei nggak tahu pasti. Namun, sebagai peserta lomba, kita bisa memilih mana lomba yang mau kita ikuti dari rekam jejak penerbit tersebut saat lomba-lomba sebelumnya. Mungkin benar jika kesempatan buat yang nggak punya nama sangat kecil untuk menang. Namun, harap diingat bahwa mereka yang kini duduk di atas telah menulis entah berapa banyak novel. Mereka unggul dalam segi pengalaman menulis, pengalaman ketemu editor, pengalaman dengan penerbit sehingga tahu apa yang diinginkan penerbit. Apalagi jika sudah pernah terbit di penerbit itu. Maka bisa menjadi nilai plus karena editor sudah tahu ‘kemampuan’ si penulis. Lalu buat apa ngadain lomba? Langsung aja lamar mereka? Hmm … lomba bisa dibilang mencari bibit baru, tapi bisa juga buat ajang promosi karya pemenang. Secara sederhana, kontes novel akan membuat SEMUA PESERTA akan kepo seperti apa, sih, karya jawara? Mereka akan memperbincangkannya di sosial media. Bukankah ini cara promosi yang efektif? Yah … jadi males kalau begitu. Toh, yang menang selalu yang pengalaman. Itu, sih, kembali ke tujuan awal, UNTUK APA KITA IKUT LOMBA? Untuk menjadi juara? Untuk ngemaso? Biar ada temen ngebut? Shirei pribadi ikut lomba, kalau banyak temen yang ikut. Shirei nggak narget menang. Shirei targetnya KELAR NOVELNYA. Ada yang mecut karena ada tenggatnya. Jika memang yang diharapkan adalah menang lomba, silakan lihat kembali rekam jejak penerbit tersebut. Apakah dia pernah memenangkan karya penulis yang belum memiliki buku terbit? Apakah pernah memenangkan karya penulis yang tidak punya banyak follower? Meski ini bukan tolok ukur pasti, setidaknya, bisa dilihat dari sini. Jika jawabannya iya, silakan ikut. Jika tidak, silakan pikir-pikir lagi kalau memang berekspetasi bagus di sana Namun, nggak dipungkiri, ada sedikit kekecewaan kala menyadari beberapa panitia lomba tampak abai terhadap peraturan. Nggak cuma sekali Shirei menyaksikan, pemenang lomba tidak memenuhi syarat teknis panitia, tapi tetap menang. Duluuuu … Shirei ikut sebuah lomba novel. Syarat wajibnya adalah update seminggu sekali dan minimal 2x update blog tentang proses menulisnya. Namun, juaranya tidak pernah update blog sama sekali. Shirei Syok. Ahahaha Kalau begitu, kenapa harus ada peraturan sejak awal? Bukankah lebih baik ditiadakan saja? Namun, ngerti sih, acara update, tagging, itu untuk naikin trafik dan kesadaran banyak orang terhadap keberadaan lomba itu. Semakin banyak orang tahu, semakin besar acaranya. Peserta bantu panitia promosi lah istilahnya sekaligus promosikan karyanya sendiri. Hanya saja, biarkan peraturan tetap peraturan. Sebagus apa pun karya pemenang, ia harus memenuhi syarat teknis. Jika gagal, maka jangan dipilih. Karena, itu akan membuat peserta lain bertanya-tanya, “Kenapa kok bisa menang padahal nggak ngikutin aturan lomba? Apa jangan-jangan pemenang sudah ditentukan dari awal?” Kalau menurut teman-teman, bagaimana soal lomba novel ini? Masih berminatkah untuk mengikuti lomba novel, ataukah cukup sebagai pengamat dari luar arena?

Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur? Read More »

Tips Menyusun Resolusi yang Cermat dan Cepat

Tips Menyusun Resolusi yang Cermat dan Cepat

Bismillah. Januari memang sudah berjalan lebih dari 15 hari. Namun, tidak ada kata terlambat untuk menyusun sebuah resolusi bukan? Kali ini, Shirei mau menuliskan Tips Menyusun Resolusi yang Cermat dan Cepat Biasanya Resolusi ini akan Shirei tuliskan di Bullet Journal. Di halaman pertama tahun baru, ada satu tabel dengan 12 kotak [4×3] berisikan 12 harapan Shirei di 2019. Duh, mau difoto kok belum sempat-sempat. Ahahhaha. Pokoknya setiap kotak akan berisi satu impian. Jika sudah berhasil, maka kotak itu akan Shirei coret. Semacam motivasi, sih. juga target tahunan. Lalu apa sih pentingnya RESOLUSI TAHUN BARU? Saat kita memanah, kita akan memiliki TUJUAN. Tembak yang di tengah lingkaran. Bayangkan kalau kita cuma modal bawa busur sama panaah trus mau nembak mana pun. Halah, nggak jelas mau manah apaan. Heheheh Jadi sebelum kita mulai melangkah di tahun yang baru, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah menyusun sebuah harapan alias target yang ingin kita capai dalam satu tahun ke depan. Bismillah. Jangan takut bermimpi. Karena semua yang besar juga berasal dair mimpi. Jangan takut tidak tercapai. Insya Allah kalau mengikuti cara yang akan Shirei sampaikan, maka kemungkinan resolusi akan tercapai meningkat. Pokoknya, sekarang, pikirkan saja apa yang paling diinginkan oleh diri ini setahun ke depan. Tulis semua. soal tercapai ataau tidak, kita bahas di poin berikutnya Nah, apa sudah menyusun RESOLUSI TAHUN BARU? Apa resolusi teman-teman tahun 2019 soal kepenulisan? Semoga semua resolusi kita tercapai semua, yaaaa. Aamiin. Lalu dengan banyaknya resolusi yang sudah kita tulis, apakah kita bisa meyakinkan diri bahwa kita akan berhasil. Karena sumber utama adalah KEPERCAYAAN DIRI. Lalu mari kita melangkah ke tutorial berikutnya. “KENAPA KITA SERING GAGAL MELAKSANAKAN RESOLUSI TAHUN BARU?!” Jawabannya, “Karena Resolusi kita TIDAK SMART!” Jleb … Wah kasar nih mainnya. Ahahah Oh, bukan. SMART itu akronim dari : Specific = Spesifik Measurable = Terukur Attainable / Achievable = Bisa Dicapai Relevant = Sesuai Time Based = Punya Tenggat 🔎 Contoh : “Tahun 2019 terbit mayor!” Apa ini SMART? BELUM! Specific = Tidak jelas karyanya apa. Measurable = Belum jelas bulannya Attainable / Achievable = ✅ Relevant = ✅ Time Based = Belum jelas tenggatnya. Cara menjadikannya SMART?  [su_pullquote]”Novel Obsessive Loves akan diterima di penerbit mayor X bulan Agustus 2019.”[/su_pullquote] Jelas karya yang mana. ✅ Jelas kapan akan diterima penerbit.✅ Jelas apa penerbitnya. ✅ Jelas tenggat pengiriman karya ke penerbit jika ingin bulan Agustus diterima. ✅ Maka dengan adanya poin-poin di atas, kita bisa melakukan PERENCANAAN detail tentang kapan karya harus diselesaikan, direvisi, dan dikirim. Misal, kita bisa memperdetail apa saja yang kita butuhkan untuk mencapai resolusi yang sudah kita capai. Kapan akan selesai naskahnya? a. Apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan naskah? b. Bagaimana cara fokus menyelesaaikan satu naskah? c. Berapa kata yang harus dikerjakan setiap harinya agar sesuai target? Kapan akan revisi? a. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk revisi? b. Berapa halaman sehari untuk bisa memenuhi target revisi? Kapan akan dikirim? a. Pakai cara apa dikirimnya? Surel / cetak? b. Kapan mengetahui alamat pengiriman? Kapan harus menunggu? a. Apakah jangka waktunya 3/4/6 bulan sejak pengiriman? Kapan kepastian ditolak/diterima? a. Kapan setelah tenggat, akan ada kepastian? Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, barulan kita bisa mewujudkan RESOLUSI yang CERDAS dan TEPAT. Bingung? Cek video Shirei ini untuk penjelasan detailnya CARA MENERBITKAN SATU NOVEL DALAM SATU TAHUN. [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Ysw8sM_mOoI[/embedyt] Jika ada pertanyaan, jangan sungkan tulis di kolom komentar, ya!

Tips Menyusun Resolusi yang Cermat dan Cepat Read More »

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top