tips menulis novel

Lebih Bagus Mana (3)

Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel

Hal paling sering ditanyakan juga untuk masuk ke Seri PUEBI kali ini adalah Kata Sapaan. Kapan besar, kapan kecil, mana yang masuk Kata Sapaan, mana yang bukan. Akhirnya setelah mengumpulkan segala tekad dan niat, inilah Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel Sebelum kita melangkah lebih jauh, kita harus tahu dulu pengertian Kata Sapaan. Kata Sapaan adalah kata yang dipakai untuk menegur atau menyapa orang lain. Bisa merupakan orang yang diajak berbicara atau sebagai pengganti nama orang ketiga yang sedang dibicarakan. ๐Ÿ’“ Cara Menggunakan Kata Sapaan : Memakai Huruf besar. ๐Ÿ’“ Ciri Kata Sapaan : 1. Dipakai sebagai pengganti cara menyapa seseorang. 2. Menggunakan huruf kapital. 3. Berlaku untuk sapaan secara langsung maupun tak langsung melalui media telepon, dll Yang sering membuat bingung dalam Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel adalah ketika kita tidak tahu apakah sebuah kata termasuk kata sapaan atau bukan. Shirei sendiri menguji sebuah kalimat adalah Kata Sapaan atau bukan berdasarkan ciri-ciri berikut: 1. Jika menggunakan -nya di akhir katanya, artinya BUKAN Kata Sapaan. Contoh : Delan panik saat maminya menelepon. (Fake Loveย – Aku, Suamiku, dan Gunpla-nya) 2. Jika dipakai sebagai kata ganti orang yang disapa, artinya termasuk Kata Sapaan. Contoh : “Lo udah tahu, Net?” Ray menatap Netta penuh keterkejutan. (Eyenomaly) 3. Jika dipakai sebagai kata ganti diri, maka termasuk Kata Sapaan. Contoh : “Jadi, Kakak akan selalu melindungimu. Kau mengerti?” Alf membelai pipi Neysha penuh kasih. (Deliverance – Dimensional Fugitive) 4. Jika dipakai sebagai kata ganti panggilan orang lain maka termasuk Kata Sapaan. Contoh : “Menurut Pimpinan, kita harus segera menghabisi pemuda itu.” (Deliverance – Dimensional Fugitive) 5. Jika dipakai mengiringi nama, maka termasuk Kata Sapaan juga. Contoh : Sudah delapan tahun Pak Ahmad menghilang (Menjadi Babu Suamiku) ๐Ÿ’“๐Ÿ’“๐Ÿ’“ Masalah yang sering timbul : ๐ŸŒบ Tiba-tiba Ibu bertanya, “Kapan Bapak pulang?” ๐ŸŒบSudah dua hari banyak camat datang ke hotel itu. Kok bisa tahu mana yang besar mana yang kecil? Balik ke ciri-ciri di atas : Kalau dipakai sebagai SAPAAN, maka KAPITAL. Bapak dipakai untuk memanggil suami. Berarti kapital. Sedangkan camat itu menjelaskan jabatan bukan memanggil seseorang, jadi kecil. Apa masih bingung? Contoh lain lagi : “Sudah tiga bulan Nenek sakit sampai ibuku pun sedih.” Aku menarik napas pedih. Nenek = cara si Aku memanggil ibu dsri ibunya. Jadi, kapital. Sedangkan Ibuku, menjelaskan tentang seseorang, bukan menyapanya. Jadi, kebayang kan Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel ini? Kalau masih bingung, silakan drop komen aja, yaaa. Makasiiii

Penggunaan Kata Sapaan atau Cara Menggunakan Nama dan Panggilan dalam Novel Read More ยป

Penggunaan Huruf Miring dalam Novel

Penggunaan Huruf Miring dalam Novel

Setelah di post sebelumnya kita membahas Cara Menggunakan Huruf Kapital, hari ini, kita bahas yang lainnya lagi di Seri PUEBI kali ini. Penggunaan Huruf Miring dalam Novel 1.ย Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Saya sudah membaca bukuย Salah Asuhanย karangan Abdoel Moeis. Pusat Bahasa. 2011.ย Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2.ย Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Misalnya: Huruf terakhir kataย abadย adalahย d. Dia tidakย diantar, tetapiย mengantar. Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapanย lepas tangan. 3.ย Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya: Upacaraย peusijuekย (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh. Weltanschauungย bermakna ‘pandangan dunia’. Catatan: (1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerahย tidakย ditulis dengan huruf miring. (2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah. (3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Catatan PUEBI 2015 menggunakan frasaย bahasa daerah atau bahasa asing, sedangkan pedoman ejaan sebelumnya memakai frasaย bukan bahasa Indonesia. PUEBI 2015 menambahkan catatan bahwa nama diri dalam bahasa asing atau bahasa daerahย tidakย ditulis dengan huruf miring. ๐Ÿ’–๐Ÿ’–๐Ÿ’– Nah, itu Penggunaan Huruf Miring dalam Novel sudah copas dari PDF PUEBI, ya. Nah, lalu yang sering ditanyakan, “Apa boleh kalau flashback itu pakai huruf miring semua?” Jangan pleaseee…. Beberapa selingkung memang mengizinkan menggunakan huruf miring pada saat flashback. Akan tetapi, Shirei penganut paham nggak perlu. Soalnya, kita kan lebih nyaman membaca tulisan tanpa miring, bukan? Coba teman-teman baca fanfic jadul Shirei Keputusan Terakhir ini. Lalu bayangkan kalau semua kisah Aguri di masa lalu pakai huruf miring. Apa nggak puyeng? Eh iya, abaikan semua kenistaan karangan jadul itu termasuk onomatope yang lebay berhamburan di mana-mana. Wakkakaka Penggunaan Huruf Miring dalam Novel Pertanyaan berikutnya yang lumayan sering Shirei dapatkan adalah, “Kalau bahasa chat atau SMS harus gimana?” Sebenernya karena teman-teman bisa lihat, di PUEBI saja tidak tertulis dalam kaidah huruf miring kalau bahasa chat atau SMS harus pakai huruf miring. Jadi bebas-bebas aja selama kita bisa membuat pembaca mengerti. Kalau mau tahu Shirei gimaana kalau nulis chattingan, di novel ini, nyaris setiap bab ada adegan chatting. Karena memang ini terpusat di dunia chat. Jadi kalau mau belajar menulis novel yang banyak chat-nya dan tetap menaarik, silakan disimak. Lalu ada lagi, “Bagaimana dengan sambungan telepon? Apa harus dimiringkan untuk menuliskan lawan bicara di telepon terutama jika menggunakan POV 1?” Shirei tipe yang meminimalisir huruf miring kalau memang tidak wajib, sih, ya. Namun, beberapa penerbit mayor menggunakan huruf miring untuk telepon ini. Jadi, terserah teman-teman mau pakai aliran mana. Teman-teman pakai aliran mana? Pada prinsipnya, menulis, selama tidak ada dalam PUEBI dan KBBI, kita bisa bebas bereksperimen. Paling kalau ‘ahlinya’ kasih masukan, baru kita ingat-ingat, deh. Bahasa Indonesia itu perubahannya suka mendadak. Jadi apa yang Shirei tulis hari ini, belum tentu masih bisa dipakai di masa yang akan datang. Jadi, mari terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan kita dalam berbahasa Indonesia. Semoga postingan Penggunaan Huruf Miring dalam Novel ini membantu, ya.

Penggunaan Huruf Miring dalam Novel Read More ยป

Cara Menghadapi Semangat Yang Kendor Karena Selalu Gagal (2)

Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal

Shirei sering mendapatkan pertanyaan yang sama tentang cara untuk Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal. Shirei pernah cerita di tentang mengapa Shirei terus menulis meski sering gagal di Tetap Menulis adalah Pilihan , makanya pada heran, kok bisa sih bertahan padahal begitu banyak ‘kalah’? Setelah blog ini lumutan, debuan, punya jaring laba-laba, hari ini Shirei mau sharing tentang : Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal   Apa teman-teman pernah berkali-kali ditolak penerbit? Apa teman-temaan pernah berkali-kali kalah lomba? Apa teman-teman pernah berkali-kali berusaha ikut platform premium, tapi gagal? Apa teman-teman pernah, udah nulis capek-caapek nulis tidak ada yang baca apalagi berkomentar?   Rasanya seperti kehilangan semangat. Semua yang ada di hati rasanya hampa. Semua perjuangan berasa sia-sia. Seolah menulis bukanlah jalan ninja kita (Eh….) Belum ditambah melihat di feed Instagram atau Facebook atau bahkan twitter, banyak penulis yang memamerkan keberhasilan mereka. Ada yang diterima di penerbit mayor, pendapatan sekian puluh juta sebulan, dapat penghargaan, menang lomba, juga view jutaan. Lalu tambah masygul tentang keinginan untuk terus menulis meski sudah belajar dari banyak tempat seperti situs Tips Menulis Novel Gratis ini.ย  Muncul pertanyaan-pertanyaan menghantui kepala. “Apa saya bisa kayak mereka?” “Kapan saya bisa sesukses mereka?” “Bisakah saya punya duit banyak dari menulis?” “Kapan orang tua / suami saya merestui kegiatan menulis?” dll Pada akhirnya, banyak yang menyerah di tengah jalan dan memutuskan mundur dari dunia kepenulisan. Betapa sedihnya. Sebenarnya, ada beberapaย Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal yang Shirei lakukan. Ketika perasaan gagal dan terpuruk setelah kalah lomba / ditolak penerbit, Shirei selalu ingat bahwa : โ€œBoleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.โ€ (QS. Al Baqarah: 216). Jadi, bisa saja kalau sampai diterima di sana, bukanlah hal terbaik dari Tuhan. Kita diberi jalan yang lain. Seperti Obsessive Loves yang ditolak sana-sini bahkan oleh penerbit indie, akhirnya setelah tiga tahun bisa jebol Gramedia Pustaka Utama. MasyaAllah Tabarakallahu. Lalu bagaimana kalau masiiiih aja gagal bertahun lamanya? Nah, kebetulan semalam baru ada pengumuman pemenang 50 besar kontes Author Rising dari Penerbit Katadepan 2020.   Shirei nggak pernah sekali pun menang lomba menulis novel. Lalu soal Eyenomaly itu by vote. Bukan pilihan juri. Pokoknya kalau pilihan juri, seumur hidup belum pernah menang, deh. Shirei sempat down dan nggak mau ikutan lomba lagi. Karena sampai detik ini Shirei nggak pernah menanag. Lalu apa di pengumuman Author Rising 2020 Shirei berhasil menang? Tentu TIDAK! Seperti biasanya, SHIREI KALAH dong. Wakkakaka Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal Lalu gimana Shirei bisa bangkit lagi untuk terus ikutan lomba sana-sini padahal gagal terus? Apalagi nggak sedikit lomba novel yang pemenangnya sudah diatur. Buat Shirei, lomba itu buat kebut deadline revisi. Kalau nggak dipepet deadline, Shirei nggak cemungud. Speed-nya akan tetap kayak logo Shirei. Siput. lol Dan begitulah, Shirei tetap ikut meski nyaris pasti kalah. T_T Dari pemenang top 50 yang Shirei kenal, ada banyak kisah menarik : Ada pemenang yang baru saja curhat kalau ortunya meragukan kemampuannya menulis. Sempat down dan mau berhenti nulis. Eh, alhamdulillah rezekinya untuk tetap mendapatkan prestasi. Ada yang sudah bertahun-tahun mencarikan jodoh buat naskahnya. Selalu saja gagal. Eh, alhamdulillah rezeki tembus lima puluh besar. dll Bukankah perjuangan mereka luar biasa? Pada intinya, memang ada mereka-mereka yang memang diberkahi hoki dan rezeki selalu menang lomba. Ada yang kayak Shirei nggak pernah menang lomba. Ada juga yang hokinya di platform daring. Ada lagi yang selalu terbit mayor, tapi nggak sukses di platform daring. Namun, ada juga yang sukses di semua bidang, atau sebaliknya gagal di segala bidang. T_T Akan tetapi, percayalah, Tuhan Maha Adil. Kita diberi rezeki sesuai porsinya.   Jadi saat down karena ketidakberhasilan, selalu ingat bahwa Rezeki nggak akan tertukar. Jika memang tidak diterima, artinya memang belum jodohnya. Mari terus berjuang mencarikan jodoh untuk naskah kita. Karena seperti yang selalu Shirei tegaskan bahwa, Setiap Naskah Ada Jodohnya. Kayak cerita Shirei yang Sang Penggoda, akhirnya bisa terbit premium di Cabacaย setelah dua tahun mencari jodoh. MasyaAllah. Lalu Deliverance – Dimensional Fugitive, akhirnya tembus di MCL Publisher [mayor] setelah tiga tahun mencari jodoh untuk cerita SciFi – Family. Shirei sampai sempat frustrasi dan menambahkan romansa dan ganti judul jadi My Possesive Dearest. Eh, qadarullah malah sama penerbitnya disuruh kurangi romance-nya. Balik deh ke SciFi Fantasy. Yaaaaay! Terakhir, dari peristiwa semalam, setelah Shirei resmi kalah dari lomba Author Rising, tiba-tiba Mbak Hani mengontak Whatsapp Shirei dan menyatakan KataDepan ingin melamar Rahim untuk Suamiku agar terbit di sana sekitar Maret atau April tahun 2021. MasyaAllah tabarakallahu. Memang tidak semua orang ditakdirkan menjadi kaya atau terkenal atau sukses. Namun, kita semua bisa berjuang untuk terus mendapatkan keberkahan dalam setiap karya. Siapa tahu menjadi ladang pahala. Niatkan setiap tulisan kita agar mencapai ridho-Nya. InsyaAllah segala macam kekalahan tidak akan berpengaruh apa-apa. Tidak apa bersedih dan kecewa. Itu manusiawi. Namun, setelah itu bangkit dan kembali berkarya. Demikianlahย Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal. Semoga dengan begini teman-teman semangat lagi, ya! Lalu Shirei juga semangat buat update blog lagi. Ahahahahah

Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal Read More ยป

Lebih Bagus Mana (2) (1)

Cara Merevisi Cerita Novel dengan Mengendapkanya

Halo! Lama nggak jumpa. Shirei sibuk urus anak dan Youtube. Hehehe Kali ini,Tahu Shirei mau bahas betapa pentingnya mengendapkan novel sebelum masuk ke tahap revisi.ย  Karena masih ada orang yang berpikir kalaukternyata mengendapkan cerita sebelum revisi itu NGGAK PENTING BANGET! Memang ada penulis yang tidak perlu diendapkan. Namun, dari sependek pengalaman dan juga sharing-sharing dari sesama penulis dan mentor, pengendapan cerita itu perlu banget. Soalnya kalau masih anget di otak, kita nggak akan nyadar kalau ada yang salah. Mungkin kita bisa langsung sadar kalau ada plot hole. Juga mungkin pas di prolog masih bisalah diedit. Namun, typo bukan suatu hal yang bisa langsung kita sadari jika tidak diendapkan dulu. Soalnya, kita masih ingat sama jalan ceritanya. Cara Merevisi Cerita Novel dengan Mengendapkanya Kalau belum diendapkan, bisa-bisa sambil merem juga kita bisa ulangi kata per kata novel kita. Apalagi part-part yang bolak-balik kita ulang bikinnya. Jadi, jangan harap bisa mudah mencari typo kalau di kepala kita masih tertanam kuat adegan-adegannya. Typo alias salah ketik adalah yang paling sulit dicari kalau otak masih ‘hafal’ kata yang pernah kita ketikkan. Contoh deh : Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabridge, atruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng.Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Siasyna bsia dtiluis bernaatakan, teatpi ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. Laur bisaa kan? Jadi, kalau kepala sudah merasa bisa dibaca, padahal typo, bablas deh nggak kekoreksi. Cara Merevisi Cerita Novel dengan Mengendapkanya Shirei bisa mengendapkan satu bulan sebelum mulai revisi. Itu jarak yang cukup lama, tapi tidak juga terlalu lama. Ada yang seminggu sudah langsung mulai dikerjakan. Ada juga yang justru tiga bulan. Kenapa nggak lebih lama lagi? Soalnya, kalau kelamaan, nanti malah nggak mood. Trus keburu sibuk sama cerita baru. Lama-lama bubar, deh. S Sama kayak Fathiya punya Shirei yang udah empat bulan kaga direvisi-revisi juga karena mager dan ke-distract cerita lain. Wkakakak Cara Merevisi Cerita Novel dengan Mengendapkannya bukan hal baru. Malah banyak penulis melakukannya. Soalnya, setelah otak jadi fresh dari cerita dan membaca novel di sudut pandang pembaca. Tahu, nggak? Kadang, kita lupa kalau belum memasukkan fakta penting ke dalam cerita. Misal nih, kita belum kasih penjelasan tentang kenapa protagonis tiba-tiba punya barang dari Prancis yang bikin calonnya cemburu, misalnya. Di kepala berada udah dikasih tahu, itu dari sahabatnya, tapi ternyata belum disinggung sama sekali. Kan kacauuuu. Hehe Pastinya tajamkan segala intuisi saat membaca karya kita ulang. Biar kita bisa menyapu bersih segala macam kesalahan yang mungkin terjadi. Masalahnya, apa aja yang direvisi? Kita akan bahas soal revisi ini di postingan Tips Menulis Novel Gratis yang lain. Teman-teman biasanya mengendapkan naskah berapa lama? Jadi, inilah Cara Merevisi Cerita Novel dengan Mengendapkanya. Kalau masih bingung, silakan komen aja, ya!ย  With Love, Shireishou

Cara Merevisi Cerita Novel dengan Mengendapkanya Read More ยป

1585980732828

Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020

Shirei sering dapat pertanyaan tentang bagaimana caranya mengirim naskah ke penerbit mayor. Banyak yang tidak yakin kalau Shirei bilang semua tergantung kebijakan penerbit. Shirei nggak bisa jawab satu-satu karena bisa aja berubah dari waktu ke waktu. Eh, beberapa waktu lalu Nemu sebuah postingan di Instagram. Duh, bikin semangat buat kirim naskah lagi. Gimana enggak? Dulu bingung mau kirim pakai apa. Elex malah harus DM instagramnya, lalu mengikuti penjelasannya, baru deh bisa kirim. Kadang karena banyak DM, nggak dibalas (kata yang pernah kirim). Makanya, dengan sistem baru 2020 ini, Alhamdulillah semua jadi lebih mudah dan semoga juga jantungan ya nggak selama cara lama, ya! Shirei rekor nunggu setahun gara-gara nggak tahu kalau enam bulan itu batas maksimal. Enggak ada kabar, ya, nggak keterima. Wakakkaka Shirei masih polos dan unyu dulu (plak) Jadi, hari ini, sekalian website Tips Menulis Novel Gratis baru update ke WordPress 5.4 dan telah kembalinya wordpress app sebagaimana mestinya (sebelumnya nggak bisa dipakai karena ada permission conflict), Shirei update, deh. ๐Ÿ˜ Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020 Penerbit yang paling banyak diincar penulis tentu saja Gramedia Group. Selain sangat besar, buku yang terbit otomatis akan tersebar di berbagai toko buku Nusantara. Akan tetapi, banyak yang nggak ngeh kalau Gramedia Group isinya nggak cuma Gramedia Pustaka Utama yang dikenal dengan nama GPU. Ada beberapa penerbit yang juga bernaung di bawah Gramedia group. Ini dia list penerbit yang juga bawah aungan Gramedia Group : Lalu gimana cara kirim naskahnya? Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020 Teman-teman bisa langsung tonton videonya di : Atau yuk lanjut baca blog ini sampai tuntas. 1. Buka dps.gramedia.com 2. Tulis ceritamu dalam satu file utuh. TANPA sinopsis karena sinopsis sudah ada kolom khusus. Sinopsis CUMA 500 HURUF, lho! Piye bikinnya itu? ๐Ÿ˜ญ 3. Ubah failnya jadi Pdf. Kalau enggak bisa, pas mau unggah, ada websitenya, kok. Udah dikasih tahu 4. Tinggal deg-deg an dan berdoa yang kenceng Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020 Bener kan gampang? Terus, buku apa aja sih yang bisa diterima? Ini dia list genre dan tema yang diterima oleh Gramedia Group. Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020 ini sangat membantu buat kita yang pengin kirim naskah novel tapi bingung. Shirei seneng banget Gramedia Group membuat seperti ini. Suatu terobosan yang luar biasa. Shirei harap, penerbit lain juga bisa ikutan. Dulu, ada Gwp.id sebuah platform keluaran Gramedia juga untuk menulis. Sejenis Wattpad lah. Kalau bagus, editor bisa melirik ke sana dan menerbitkannya. Namun, Shirei pribadi agak kesulitan akses ke sana. Padahal, dua karya Shirei saat ini official sudah di sana. Pindahan dari Comico Ada ToGetHer Love dan Voice in Dream pernah tayang untuk Comico sebelum websitenya down dan dipindah ke https://gwp.id/detail-story/119760 Dan https://gwp.id/detail-story/119919 Keduanya bisa dibaca GRATIS! teman-teman bisa pakai dua cara. Ya diajukan via website, ya diunggah di GWP. Karena, selama ini, asal belum diterima secara resmi di penerbit, kita masih boleh unggah karya tersebut di mana pun. Nanti kalau sudah diterima dan TTD kontrak, baru deh hapus. Nah, hapus ini ada beberapa cara. Hapus sebagian, hapus random, atau hapus semua. Tergantung kebijakan penerbit. GPU dan Elex tidak mempermasalahkan selama 3 bab ending dihapus dari internet. Shirei sendiri selain menghapus 3 bab akhir, Shirei juga menyiapkan 3 bab baru di versi buku. Biar lebih maknyuuuuus. Lalu, kriteria apa saja sih yang biasanya diterima? Sekali lagi, ini akan berbeda di setiap penerbitan. Akan tetapi, untuk GPU dan Elex media (karena cuma dua ini yang Shirei pernah lolos dari Gramedia Group), ada beberapa faktor : 1. Tema yang menarik, menjual, tapi punya ciri khas 2. Konflik yang apik 3. Setting dan Karakter yang hidup 4. Gaya penulisan yang baik Untuk lengkapnya bisa lihat video ini : So, semoga Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020 membantu, ya. ๐Ÿ’– Apa teman-teman udah punya naskah untuk diterbitkan di sini? Genre apa? Mau incer penerbit mana?

Cara Mudah Kirim Naskah Novel ke Penerbit Mayor Gramedia Pustaka Utama 2020 Read More ยป

Lebih Bagus Mana (2) (2)

Tips Merevisi Novel yang Baik

Setelah naskah kita beres diketik, ternyata perjuangan masih jauh dari selesai. Ternyata, masih ada satu step lagi yang sangat penting sebelum mengirimkan naskahnya ke penerbit. MEREVISI NASKAH! Yup! Ini adalah langkah yang sangat penting, tapi sering banget diabaikan penulis. Pokoknya, begitu selesai langsung unggah! Begitu selesai nulis, nggak pakai dicek langsung kirim! ๐Ÿ˜ญ Karena itu, Shirei mau kasih artikel ini. Semoga bermanfaat. Tips Merevisi Novel yang Baik Banyak penulis yang enggan melakukan revisi. Bagi mereka, revisi adalah pekerjaan yang membosankan. Apalagi kadang desakan update terasa memburu-buru. Akan tetapi, sebenarnya revisi adalah satu tonggak penting dalam rangkaian proses menulis novel. ๐Ÿ’– Tujuan Revisi 1. Mendapat gambaran besar tentang cerita 2. Bisa Mengetahui Plot Hole 3. Bisa Menjadikan Cerita Lebih Baik 4. Membantu Editor dan Memperkecil Kemungkinan Kesalahan ๐Ÿ’Ž Yang harus diingat : 1. Pisah file revisi dengan file asli 2. Back up file asli di penyimpanan online (Gdrive, dropbox, dll) 3. Beri nomer versi revisinya kalau ngerevisi lebih dr 1x apalagi revisinya drastis (penambahan atau pengurangan plot) Hal di atas dilakukan agar naskah tidak hilang. Kadang kita ada ide ubah jadi B, eh ternyata pas dikerjakan, plot A masih lebih baik. Bisa dibalikin, deh. Sebelum melangkah lebih jauh, Tips Merevisi Novel yang Baik yang Shirei tulis di Blog Tips Menulis Novel Gratis ini lebih nyaman untuk penulis yang tipe “merencanakan semua sampai detail.” Sulit dilakukan untuk penulis yang menulis hanya mengandalkan premis. Bisa, tapi tidak semudah yang merencanakan Premis, plot, alur terlebih dahulu. Tips Merevisi Novel yang Baik 1. ENDAPKAN NASKAH BEBERAPA SAAT Jangan sentuh, cuekin dulu, lupakan cerita kita. Jadi waktu kita membaca lagi, kita akan seperti membaca cerita baru. Stephen King (kalau nggak salah) pernah bilang endapkan sekitar TIGA bulan. 2. FOKUS KE POIN-POIN BERIKUT : Ingat, yang dibaca ulang boleh berupa draft kerangka, draft karangan, atau bahkan naskah jadi. Shirei lebih senang merevisi karangan sejak dari kerangka. Kalau ada nambah-nambah atau mengurangi sesuatu, lebih mudah daripada merevisi naskah yang sudah jadi. A. Karakter – Pastikan karakter tetap konsisten. – Pastikan semua tokoh benar-benar berguna bagi kelangsungan cerita. B. ALUR dan PLOT – Di tahap ini, kita amati apakah gaya penceritaan kita sudah sesuai, atau justru membingungkan. – Pastikan semua plot memang perlu untuk menaikkan masalah utama. Jika ada yang nggak penting, jangan ragu untuk buang atau ubah. – Pastikan hubungan sebab dan akibat terjalin bagus. Tidak ada satu pun akibat tanpa sebab yang jelas – Pastikan Alur dan Plot masuk akal. Tidak mendadak berubah tanpa alasan jelas. C. PEMBAGIAN BAB & ENDING – Pastikan pembagian bab menarik untuk membuat pembaca terus mengikuti cerita – Pastikan ending menyelesaikan masalah sesuai Premis. Enggak perlu sampe Happily ever after, tapi masalah di premis beres meski tidak semua karakter harus diperinci. D. Pastikan Gaya Penceritaan Sesuai Untuk teman-teman yang langsung menulis tanpa menyusun alur dan plot, di tahap ini sudah bisa mengecek Gaya Penceritaan apa sudah sesuai. Atau juga buat teman-teman yang mau merevisi setelah ditolak penerbit. Fokus mana adegan yang lebih butuh show agar bisa lebih terasa, hapus kalimat yang tidak perlu, susun ulang kalimat, dll. Sedangkan buat yang merevisi plot saat masih susunan kerangka karangan, bisa ditulis catatan mana yang harus show lebih dalam sehingga saat eksekusi bisa langsung dijabarkan. E. CATAT REVISI Sambil merevisi, catat juga poin-poin yang sudah direvisi Kadang, kita masih inget pada cerita awal dan justru melupakan versi revisi saat mulai menulis naskah asli. Karenanya, catat supaya konsistensi tetap terjaga sampai akhir. ============ Endapkan lagi hasil revisi. Setelah itu baca ulang kerangkanya. Namun, Shirei tipe yg ngecek lagi sampe 3x. Itu makanya Voice in Dream ngalamin 3x revisi plot major dan 2x ada perubahan karakter. Suka-suka aja. Setelah selesai menulis, lakukan…. ๐Ÿ’– EDITING 1. CARI BETA READER/PROOFREADER Kenapa pas editing butuh orang lain? Karena kita yang udah bolak-balik baca karyakarya kita saat revisi, cenderung enggak peka sama kesalahan. Di mata orang lain, kesalahan akan lebih terlihat. 2. YANG HARUS DIPERHATIKAN : A. Typo Salah ketikan B. Kalimat efektif Apa kalimat berbelit atau jelas. C. PUEBI Penggunakaan tanda baca, kalimat majemuk, kata sambung, dll D. Dialog Apakah luwes, in character, dll Nah, udah pahan soal Tips Merevisi Novel yang Baik ini? Kalau masih pengin belajar detailnya, bisa langsung ikut les Mentoring Premium tema Merevisi Novel. Ada latihannya juga, lho! Langsung kontak nomor 0812-12-707-424 atau klik di sini. Sampai jumpa di kelaaaas!

Tips Merevisi Novel yang Baik Read More ยป

Lebih Bagus Mana (4)

Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel

Kalau kita disuruh bikin sinopsis lengkap untuk diajukan ke penerbit, banyak penulis yang masih tertukar dengan blurb alias sinopsis singkat. Padahal, sesuai namanya, antara sinopsis lengkap dan sinopsis singkat itu beda jauh baik dalam segi isi maupun panjangnya. Pada postingan kali ini, Shirei mau nulis tentang Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel Dalam membuat blurb jangan sampai asal-asalan bahkan sekadar untuk cerita di Wattpad. Blurb adalah sinopsis PENDEK yang diletakkan di belakang sampul novel atau di bawah cover novel Wattpad. Blurb TIDAK menceritakan semua isi novel, melainkan hanya teaser singkatnya saja. Hanya saja, banyak penulis Wattpad yang tidak terlalu memedulikan soal blurb dan mengisi seenaknya. Kira-kira mau nggak mampir ke cerita yang tulisannya, “Baca aja dijamin seru!”? Kecuali kita punya menggemar setia, sinopsis singkat macam itu terlihat tidak menarik dan justru tidak akan bikin kepo. Orang akan meraba-raba ke mana cerita akan dibawa? Apa temanya cocok sama selera? Ataukah protagonisnya tipe kesukaan? Semua sama sekali tidak tergambar. Formula penulisan Blurb : ๐ŸŒธ (1) Kondisi Jelaskan dengan singkat situasi yang terjadi di novel. Sesuatu yang membuat cerita itu bergerak. ๐ŸŒธ (2) Kemungkinan harapan Sampaikan kemungkinan pemecahan masalah. Kayak, “Akankah Razza bisa meraih hati Keshwa yang selalu mengurung diri di kamar?” (ToGetHer Love) Jadi reader dikasih bayangan gimana cerita MUNGKIN akan berakhir. ๐ŸŒธ (3) Nuansa dan genre cerita Sampaikan nuansa cerita dalam blurb. Kalau memang ceritanya berbahasa puitis, ya, tulis blurb dengan nuansa sejenis. Sampaikan ke pembaca tulisan dan genre macam apa yang akan diterima. Contoh cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel : Jika menikah seolah dijadikan pertandingan. Jika menikah diharuskan karena usia yang terus bertambah. Jika menikah hanya untuk membungkam pertanyaan yang terus berulang. Jika menikah tak didasari cinta. Akankah bahagia tercipta? Delan sang maniak Gunpla [Gundam plastic] memutuskan menikah dengan Arlin sang maniak bento dengan sebuah janji. “Menikah hanya untuk menyenangkan orang tua masing-masing. Tidak saling usik satu sama lain meski tinggal seatap.” Ketika kehidupan pernikahan aneh itu dimulai, kedua orang tua mereka meminta cucu secepatnya. Akankah permintaan itu mengubah kehidupan pernikahan mereka? Akankah cinta hadir di antara mereka? Akankah cinta bertaut? โญ•โญ•โญ• Paragraf pertama adalah poin pertama yakni situasi yang dihadapi oleh Arlin dan Delan. Di mana keduanya udah di usia kritis buat menikah, tapi calon pun tak ada. Sehingga memicu konflik di paragraf kedua. Keseluruhan blurb digambarkan dengan ringan dan ada istilah Jejepangan yang menggambarkan di dalam novel pun akan ada istilah-istilah itu sebagai kunci. Diakhiri diparagraf ketiga tentang harapan penyelesaian masalah dari hubungan aneh bin ajaib antara Arlin dan Delan itu. โญ•โญ•โญ• Sebenarnya membuat Blurb itu susah-susah gampang. Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel di page Tips Menulis Novel Gratis ini pun sebenarnya sederhana, bukan? Namun, jika masih bingung Shirei buat rangkumannya ๐Ÿ’– Kesimpulan : ๐ŸŒธ 1. Pendek aja Tergoda bikin blurbs panjang dengan memasukkan banyak konflik menarik? Jangan! Itu makanya wattpad sinopsis juga dibatasin kan hurufnya? Cover belakang buku juga tidak besar bukan ? Fokus sama inti masalah utama aja. Yang PALING MENARIK dan BIKIN KEPO YANG BACA. ๐ŸŒธ 2. Buat sedramatis mungkin. Pembaca nggak butuh sesuatu yang panjang, mereka butuh DRAMA, butuh MASALAH. Kasih itu di blurb. ๐ŸŒธ 3. Jangan berbohong Jangan nulis “Best Seller” padahal baru juga cetakan pertama dan belum open PO. Atau bikin review palsu mengatas namakan orang-orang terkenal, padahak bohong. Ouch! Itu bakalan mencederai kredibilitas penulis ke depannya. Lagian, nggak barokah menjual hal dusta, ‘kan? ๐ŸŒธ 4. Jangan merendahkan orang lain. Boleh mengeluarkan kelebihan diri sendiri. Misal, “Kisah cinta yang lain dari biasanya” Namun, jangan “Berbeda dengan novel cinta lain yang klise dan membosankan, novel ini bla bla”. Bisa bedainnya kan? Jangan menjatuhkan orang lain, tapi naikkan saja value diri sendiri. Nah, begitulah Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel Cara mana yang menurut teman-teman paling sulit dijalankan?

Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel Read More ยป

Lebih Bagus Mana (1)

Amankah dari Plagiat jika Upload karya di Wattpad dan Platform Lain?

Bismillah. Selamat Pagi! Udah seminggu terakhir Shirei dapat curhatan calon penulis yang takut karyanya dibajak. Tentu hal ini adalah hal yang wajar. Bayangkan jika kita sudah susah payah berkreasi, mengubah ide menjadi sebuah novel, lalu jumpalitan ngerevisi, dan setelah mungkin mengalami penolakan beberapa kali, akhirnya bisa naik cetak. Berharap sedikitnya usaha kita terbayar dengan sedikit uang dari royalti yang masih kena potong pajak. Lalu tiba-tiba orang enggan membeli karena sudah menemukan novel kita dalam bentuk pdf yang bisa diunduh gratis. Enggak hanya novel kita, tapu masih buanyak novel lain yang siap diunduh tanpa perlu mengeluarkan sepeser uang pun. Ada lagi yang baru unggah beberapa Bab, tiba-tiba ada penulis dengan follower yang banyak, mencomot ide kita lalu mengembangkannya menjadi cerita yang berbeda. Atau lebih parah, hanya diubah namanya saja. Sejujurnya, kalau cuma mirip awal doang, Shirei sih enggak peduli. Karena bisa jadi beneran kebetulan. Premis dan opening sama itu udah wajar. Yang penting pas eksekusi beda. Shirei lebih concern sama pembajakan daripada plagiasi, meski dua-duanya sama-sama nggak bisa dibenarkan. Namun, zaman now, tampaknya susah sekali untuk mengajukan naskah ke penerbit tanpa melihat reaksi pasar. Memang seperti yang Shirei tulis di Proses Kreatif Obsessive Loves sebelumnya, bahwa ada juga penerbit yang tidak mempermasalahkan jumlah follower maupun statistik cerita. Sayangnya, enggak semua penerbit seperti itu. Lagipula, selain persyaratan penerbit, kita juga bisa mendapatkan masukan dari orang-orang jika menulis di platform online dan dibaca orang lain. Namun, balik lagi ke pertanyaan Amankah dari Plagiat jika Upload karya di Wattpad dan Platform Lain? Tak bisa dihindari dampaknya bagi orang umum adalah pada nggak berani unggah karyanya ke Wattpad atau platform daring lainnya. Soalnya bayang-bayang plagiasi dan pembajakan seolah begitu dekat dan pasti terjadi. Hingga banyak orang beranggapan bahwa siap pun yang mengunggah karya di online akan mengalami dua hal tidak mengenakkan di atas. Amankah dari Plagiat jika Upload karya di Wattpad dan Platform Lain? Errrr…. Sebenernya, benda apa pun BISA DIBAJAK, kok! Software, game, baju, tas, perkakas, apalagi buku. Lihat tuh, buku FISIK yang nggak ada e-book-nya aja bisa dibajak. Apalagi yang e-book. Lihat aja berapa banyak KW-nya Dilan, karya Tere Liye, Dee Lestari, dll. Fake Love – Aku, Suamiku, dan Gunplanya juga jadi korban. Jadi e-book-nya dijual 5000 perak bahkan ada yang bagi-bagi gratis Lol Padahal resmi google play cuma 40.000-an lho! Amore in Sardegna karena nggak ada e-book-nya jadinya alhamdulillah tidak (atau belum ketahuan) ada yang bajak. Ah, sudahlah, jangankan udah jadi e-book, baru diunggah ke Wattpad aja, udah diplagiat. Tuh, Passionate CEO korbannya. Ahahaha Bahkan parahnya, baru ditulis AKAN TERBIT, eh pembajak udah nerbitin E-book duluan sebelum penulis resminya. Ajaib kan? Amankah dari Plagiat jika Upload karya di Wattpad dan Platform Lain? Iiih … Shirei kok malah nakut-nakutin, siiii? Bukan nakutin, hanya menerangkan kenyataan pahit kehidupan. Bahwa masih banyak orang yang lebih memilih beli bajakan daripada yang original dengan berbagai alasan yang dirasa benar. Namun, maling ya tetap maling. Mau pakai alasan pembenaran apa pun, mencuri tetap mencuri. Perbanyak doa agar karya kita dilindungi. Buat yang jualan e-book sendiri, bisa pake proteksi password yang berbeda untuk tiap Pdf yang dijualkan, juga pakai cara nggak bisa di share. Googling aja caranya banyak (Agak sedikit keluar modal sih). Jadi, kalau paranoid sama pembajakan, mending nggak usah berkarya sekalian. Karena setiap karya (apalagi yang diunggah ke internet) memiliki kesempatan untuk dibajak. Jangan menyerah! Jika karya kita dibajak, artinya karya kita bagus. Mumpung didzolimi, berdoa sama Allah untuk kebaikan diri sendiri. Semoga kita bisa menjadi penulis yang mampu membuat pembaca kita lebih rela membeli barang ASLI daripada yang KW. Mari menebar manfaat sebaik mungkin untuk dunia dan akherat. Aamiin…. Jadi menurut teman-teman, amankah dari Plagiat jika Upload karya di Wattpad dan Platform Lain?

Amankah dari Plagiat jika Upload karya di Wattpad dan Platform Lain? Read More ยป

Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan

Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan

Shirei sering mendapatkan kalimat, “Kalau nulis novel tuh harus Show don’t Tell! Biar pembaca bisa meresapi apa yang terjadi.” Nah, apa sih Show don’t Tell itu? Kenapa dia begitu dikumandangkan ke seluruh penjuru bumi? Seberapa sakti dia untuk membuat novel kita menjadi lebih hidup? Ehehehe Postingan kali ini akan membahas tentang bagaimana cocoknya Show don’t Tell diterapkan dalam cerita. Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan Sederhananya, jika kita menulis novel, jangan serta merta menulis seperti urutan kejadian yang lurus tanpa ada hiasan sama sekali. Banyak yang kurang mampu membedakan antara menulis laporan kejadian dengan menulis novel. Dalam novel ada berbagai macam faktor yang mendukung. Ada seting, karakteristik, dll Meski dalam contoh di post Tips Menulis Novel Gratis kali ini, Shirei enggak kasih semua faktor untuk masuk, tapi semoga tetap bisa dimengerti perbedaannya โ›” Contoh salah : Syaira menangis, lalu mengambil tisu, kemudian mengelap air mata yang tumpah. Setelah tisunya basah, dia melemparnya ke tempat sampah. Hatinya begitu sedih hingga ia tak bisa berhenti menangis. —— Apa enggak ambyar itu feeling-nya? Si sana kayak pembaca berita lagi melaporkan kejadian penyebab terjadinya suatu peristiwa. Datar dan lurus tanpa emosi sama sekali. โ›” Contoh salah 2 : Syaira mengeluarkan cairan sebening kristal dari matanya. Tetes demi tetes menyiratkan duka mendalam yang terus mengoyak jiwa. Sudah seminggu ini dia berbenguk. Bahkan helai putih terus teronggok di ranjang. Ia ingin mencuarkan darah dari nadi yang menjantang di tangannya. ——— Ini juga ambyar. Terlalu menyodorkam kosakata baru, kiasan-kiasan yang terlalu rapat satu sama lain bikin enggak fokus. Bahkan mungkin pembacanya perlu buka KBBI dulu supaya bisa memahami itu paragraf isinya apaan sih. Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan Banyak juga yang sering bingung kenapaa kok novelnya ‘garing’. Salah satu alasan karena kita terlalu berusaha mengatakan, bukan menunjukkan. Alias, kita terlalu TELL bukan SHOW. Di sisi lain, ada yang justru terlalu berpuitis, lalu kehilangan esensi cerita sebenarnya karena sibuk menyusun kata dan frasa indah seperti contoh nomor dua. Kita terlalu SHOW dan kurang lugas. Contoh 1 dan 2 menjelaskan ada beda signifikan antara terlalu Tell dan terlalu Show. Keduanya butuh KESEIMBANGAN. Contoh yang seimbang : TELL : Aguri lapar. Perutnya terasa keroncongan kala mencium aroma roti. Sayang, uangnya terbatas. SHOW : Air liur Aguri menetes kala mencium aroma roti yang menggelitik hidung. Perutnya merintih. Pemuda itu ingin sekali menyuapkan roti lembut itu ke mulutnya. Sayang sekali, saat ini ia tak punya uang sepeser pun. Ah … seandainya menjadi Makai Knight bisa menghasilkan uang juga, tentu ia tak kelaparan seperti ini. Aguri – Garo Yami o Terasu Mono. Jadi, meski orang-orang selalu mengatakan Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan, sekali lagi, buat Shirei itu namanya keseimbangan. Tujuan utama menulis novel adalah membuat pembaca terhanyut dengan cerita. Kalau terlalu puitis ya susah dicerna, kalau terlalu lugas ya susah diresapi. Kalau kata orang dulu … Yang sedang-sedang sajaaaa. (plak) Jadi, sekian post tentang Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan. Kalian suka tipe yang mana? Show? Tell? Gabungan?

Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan Read More ยป

20200101 054759 0000

Tantangan Penulis di tahun 2020

Bismillah. Tahun baru telah tiba. Meski kita bukanlah tipe yang merayakan baru dengan begadang dan menyalakan kembang api, tapi Shirei rasa tidak ada salahnya menjadikan tahun baru sebagai momentum untuk merekap dan mengevaluasi ulang semua yang telah kita lakukan setahun kemarin. Soalnya, semua sistem dan perhitungan umumnya mulai direstart di awal tahun. Akan lebih mudah untuk menghitung rencana jika kita membuatnya di awal tahun. Memang seharusnya postingan ini sejak Desember, ya? Namun, lebih baik telat daripada tidak sama sekali, bukan? ๐Ÿ˜ Kali ini, Shirei mau sedikit berbagi tentang pengamatan Shirei tentang tantangan Penulis di tahun 2020. Setiap tahun, penulis selalu harus berevolusi agar menjadi lebih baik. Ada banyak hal yang menjadi perhatian. Jadi, inilah … Tantangan Penulis di tahun 2020 1. Viral Menjadi Penentu Sejak beberapa waktu belakangan, cerita akan langsung naik cetak bahkan difilmkan jika VIRAL! Mau PUEBI-nya hancur, mau kalimatnya berantakan, asal VIRAL, maka jadi buku bukanlah hal mustahil. Hal ini membuat banyak penulis pemula lebih tergila-gila mengejar statistik dibandingkan kualitas tulisan. Tentu ini sangat membahayakan. Mengejar Viral itu BAGUS! Namun, jangan abaikan kualitas dan kerapian naskah kita. Terus belajar dan mengembangkan kemampuan menulis kita melalui bacaan bermutu dan juga tutorial menulis novel gratis yang banyak ada di internet. 2. Banyak Penerbit Hanya Memandang Statistik Cerita Kalau teman-teman menyangka Shirei akan selalu diterima di penerbit mana pun karena punya 180k follower di Wattpad, itu SALAH! Banyak Penerbit yang lebih fokus pada VIEW CERITA daripada jumlah follower. Jadi, untuk Shirei yang jumlah view-nya rata-rata hanya 100-300k per cerita, tetap butuh berjuang sama seperti yang view-nya di bawah 1k. Karena 2019, Shirei dua kali ditolak dengan alasan ceritanya belum menyentuh satu juta view. ๐Ÿ˜… Namun, teman-teman nggak perlu berkecil hati, karena Shirei percaya : Setiap naskah ada jodohnya. Obsessive Loves yang sudah 3x ditolak mayor dengan berbagai alasan sejak awal 2018, akhirnya mendapatkan jodohnya di Gramedia Pustaka Utama. Monokrom yang gagal saat lomba karena Shirei kurang populer, akhirnya menemukan jodoh di Noura Publisher – Mizan dan berganti judul menjadi Eyenomaly. Jangan menyerah! Temukan jodoh untuk naskah kita! 3. Branding Menjadi Elemen Krusial Punya fanbase kuat setidaknya di satu platform tampaknya menjadi sebuah keharusan di tahun 2020. Shirei sering melihat penerbit mensyaratkan memasukkan akun sosial media kita saat mengajukan naskah. TIDAK PERLU HARUS MENGGUNAKAN SEMUA PLATFORM! Shirei sarankan fokus pada satu platform dulu hingga stabil, baru melebarkan sayap ke platform lain. Jangan lupa jaga ketikan kita agar tidak mencederai nama baik diri sendiri. Lalu, kalau bisa, nama teman-teman sama di semua platform. Kayak Shirei yang selalu Shireishou apa pun platformnya (Blog, Facebook page, Instagram, wattpad, YouTube, dll) 4. Mental Baja Tidak sedikit penulis baru yang naik daun mendapat serangan haters. Iya, di Indonesia juga ada haters, lho! Jadi, jangan terlalu terpengaruh pada orang-orang yang membenci kita. Fokus saja sama orang-orang yang menyayangi dan menunggu karya kita. Ingat, ada beda antara kritikan dengan komen kebencian. Tetap semangat! Ini ada sedikit tips menghadapi haters. 5. Tidak Fokus Kembali ke poin pertama karena VIRAL ADALAH KUNCI, banyak penulis akhirnya seperti mengekor tema yang sedang viral dengan harapan agar ikutan viral. Padahal, VIRAL ITU TAKDIR! Mau sama-sama pelakor, mau sama-sama bad boy, kalau nggak takdirnya viral ya nggak akan viral. Jadi, mending fokus pada niche yang biasa kita tulis. Kalau nyaman di fantasi, ya tetaplah fantasi. Buat pembaca mengingat kita sebagai author fantasi yang keren. Kalau nyaman di Slice of Life kayak Shirei juga silakan. Mencoba genre lain sesekali boleh saja. Namun, jangan setiap saat ganti-ganti lalu tidak dilanjutkan karena gagal viral. Nangis itu ceritanya diabaikan. Hix 6. Terlalu Membandingkan Kesuksesan Orang Lain Setiap orang punya waktu sendiri untuk bersinar. Kadang malah butuh waktu sangat lama. Namun, menulis bukan sekadar untuk menjadi terkenal, bukan? Namun, juga menebarkan manfaat ke banyak orang. Itu salah satu alasan Shirei mulai menulis. Viral itu takdir, tapi tetap menulis adalah pilihan. Kesuksesan orang lain memang terlihat menggiurkan. Menjadikan mereka sebagai tolok ukur keinginan, boleh saja. Akan tetapi, bersyukur pada pencapaian sendiri adalah sebuah keharusan. 7. Tidak Menikmati Perjalanan Sendiri Balik ke poin nomor 6, akhirnya kita kerap merasa kesal dengan pencapaian kita. Kita terburu-buru untuk sukses. Kita jadi tidak Menikmati belajar PUEBI, tidak mengisi diri dengan membaca buku karena dianggap membuang-buang waktu, bahkan mungkin hati menjadi tidak tenang dan benci ketika melihat orang lain menerbitkan buku. Setop! Nikmati setiap proses yang kita jalankan. Karena terkadang, proses jauh lebih penting daripada sekadar hasil. Jangan lupa tuliskan impian kita di kertas agar lebih terekam di otak. 8. Patah Semangat Menjadi viral bukan hal mudah. Penolakan naskah akan menjadi santapan kita. Banyak yang akhirnya menyerah mewujudkan keinginan terbit buku. Jangaaaaan! Kalau tidak bisa mayor, masih ada opsi indie dan self publish. Kalau pun maunya harus mayor, ya coba saja teruuus! Fake Love – Aku, Suamiku, dan Gunpla-nya terbit setelah Shirei ditolak 13x oleh penerbit mayor. Alhamdulillah MasyaAllah best seller di banyak toko buku nasional meski belum bisa mendapat predikat best seller nasional. Amore in Sardegna baru terbit setelah 8x penolakan setelah Fake Love. Jadi total penolakan ke 21. Sampi detik ini, Shirei udah ditolak 29x oleh penerbit mayor dengan 7 novel. ๐Ÿ˜‚ Jadi, jangan takut gagal! Shirei ngitung setiap kegagalan supaya Shirei nggak mengirimkan naskah yang sama ke penerbit yang sama. Lama-lama kan keder juga. Lol ๐Ÿ’–๐Ÿ’–๐Ÿ’– Nah, itu sedikit Tantangan Penulis di tahun 2020. Semoga kita semua bisa menulis dan berkarya dengan lebih baik di 2020. Shirei tahun 2019 kemarin ikut kelas Ibu Profesional dan akhirnya mengikuti peminatan MENULIS (Iya, ada grup khusus yang suka penulis). Nah, postingan kali ini juga terinspirasi dari challenge yang diadakan di grup untuk menulis dengan tema 2020. Sebagai perempuan, khususnya seorang ibu, Shirei sering merasa MINDER dengan teman-teman di grup lain yang bisa update nyaris setiap hari, sementara Shirei seminggu sekali saja rasanya berat sekali. Namun, sejak ikut IIP-KAMI Menulis, Shirei jadi makin semangat. Bahwa ada banyak emak-emak lain yang juga tangguh menyusun waktu mereka dengan baik hingga tetap berkarya tanpa mengganggu tugas utama mereka sebagai IBU. MasyaAllah aku cinta banget IIP menulis (peluk semuaaaa). Nah, semoga artikel Tantangan Penulis di tahun 2020 ini bermanfaat,

Tantangan Penulis di tahun 2020 Read More ยป

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top