Modus Penipuan Penjualan Buku Preloved

Mau belajar menulis novel 2025-2026?
Buka mentoring menulis novel, baik umum, asistensi sinopsis, dan privat.
Langsung Whatsapp 081212707424 untuk info lebih lanjut.
BACA JUGA :  Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur?

Modus Penipuan Penjualan Buku Preloved

 

Akhir-akhir ini, Shirei lihat banyak banget korban penipuan buku preloved di Threads. Bacanya nyesek. Ada yang nama penipunya Roby Subarkah, ada juga yang lain. Imbasnya, pelapak preloved jujur, jadi sulit dipercaya.

Penipuan buku Threads Roby Subarkah 

Kita semua tahu betapa menyenangkan dan mendebarkannya proses berburu buku preloved (buku bekas). Sensasi menemukan edisi langka, aroma kertas yang menua, atau mendapatkan mahakarya dengan harga miring adalah kebahagiaan tersendiri bagi para kutu buku. Di era serba digital ini, lapak jualan buku bekas berpindah ke online, mulai dari marketplace besar, grup komunitas Facebook, hingga akun Threads.

Namun, di balik kegembiraan itu, ada bayangan gelap yang mengintai: Modus Penipuan Penjualan Buku Preloved. Sayangnya, tidak sedikit pemburu buku yang harus menelan pil pahit karena tertipu, uang melayang, atau barang yang datang jauh dari ekspektasi. Sebagai pembaca yang cerdas, kita harus membekali diri dengan pengetahuan pencegahan.

Shirei akan mencoba membongkar tuntas berbagai modus penipuan jual beli buku bekas online yang paling sering terjadi dan tentu saja, menyajikan langkah-langkah konkret agar kita bisa berburu koleksi impian dengan aman dan nyaman.

Kenali Modus Penipuan Penjualan Buku Preloved

Para penipu terus meng-update strateginya, dan mereka menargetkan wish list dan keinginan terbesar kita. Terutama saat kita terlalu semangat melihat buku incaran. Agar tidak menjadi korban berikutnya, kita harus mengenali dulu cara mereka bermain.

Berikut adalah beberapa modus penipuan jual beli buku bekas online yang paling umum:

1. Modus “Foto Palsu dan Kondisi Fiktif”

Ini adalah salah satu modus penipuan buku bekas yang paling sering kita temui di marketplace yang kurang terjamin. Penipu biasanya memasang foto buku yang terlihat sempurna, diambil dari sumber internet atau foto asli buku baru. Begitu buku tiba di tangan Shirei, kondisinya ternyata:

Buku Rusak Berat: Sampul sobek, halaman hilang, atau terkena air.

Edisi Bajakan: Dijual dengan harga preloved original, padahal itu adalah barang bajakan dengan kualitas buruk. [Ini Shirei pernah kena]

BACA JUGA :  Pemenang Lomba Novel Sudah Diatur?

Buku yang Salah: Dikirimkan buku lain yang sama sekali tidak relevan.

Setelah keluhan diterima, penjual fiktif ini seringkali langsung menghapus akun atau memblokir kontak Shirei.

Kalau belanja di marketplace, kita masih bisa retur atau complain. Lha kalau belanja direct? Udah nggak bisa diapa-apain. T_T

2. Modus “Transfer Dulu, Barang Nanti (Ghosting)”

Ini adalah modus penipuan jual beli buku bekas online paling klasik. Penipu akan menciptakan urgensi palsu (“Stok tinggal satu!” atau “Ada yang sudah mau transfer!” atau “Sale cuma hari ini”) dan memaksa kita melakukan pembayaran penuh di luar sistem marketplace (transfer langsung ke rekening pribadi).

Setelah uang ditransfer, penjual ini akan menghilang (ghosting) tanpa mengirimkan buku sama sekali. Ini sangat umum terjadi di grup komunitas yang tidak memiliki admin atau sistem rekber (rekening bersama) yang kuat. Penipu biasanya hanya menggunakan satu nomor kontak dan rekening yang baru dibuat.

Roby Subarkah dengan banyak akunnya telah dengan zalim menipu banyak orang.

Penipuan Buku preloved

3. Modus “Resi Bodong dan Biaya Tambahan”

Dalam modus penipuan buku bekas ini, penipu seolah-olah terlihat profesional. Mereka akan memberikan resi pengiriman kepada Shirei. Namun, setelah dicek, resi tersebut bodong (nomornya tidak terdaftar), atau resi lama yang sudah digunakan.

Varian lain dari modus penipuan jual beli buku bekas online ini adalah: Setelah kita transfer, penipu mengklaim ada masalah dengan logistik dan meminta kita mengirim biaya tambahan (misalnya, biaya asuransi atau bea cukai fiktif) agar buku bisa dikirim. Ini adalah jebakan untuk mengambil uang kita lebih banyak. T_T

4. Modus “Phishing dan Link Pembayaran Palsu” 

Ini adalah modus penipuan jual beli buku bekas online yang lebih canggih. Penipu mengirimkan link pembayaran palsu yang terlihat seperti halaman checkout resmi. Link ini dirancang untuk mencuri data pribadi kita, seperti username, password, atau bahkan detail kartu bank. Selalu curiga terhadap link yang meminta data sensitif di luar halaman pembayaran resmi marketplace.

Malah kadang, pakai kode QRIS yang tujuannya mentransfer sejumlah besar uang dr rekening kita ke rekening dia. Seraaaaam….

————

7 Langkah Mencegah Terkena Modus Penipuan Penjualan Buku Preloved

Memburu buku preloved seharusnya menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan menakutkan. Kita bisa membangun benteng perlindungan yang kuat dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian. Berikut 7 langkah cerdas untuk mencegah modus penipuan jual beli buku bekas online:

BACA JUGA :  Beda Keinginan dengan Kebutuhan

1. Riset Mendalam dan Verifikasi Akun Penjual 

Sebelum melakukan transfer, perlakukan penjual buku seperti kandidat karyawan yang sedang diwawancarai.

Cek Track Record: Di marketplace, lihat rating dan jumlah ulasan. Hindari penjual tanpa ulasan atau rating di bawah 4.5. Selalu cek bintang 1.

Cek Media Sosial/Grup: Jika transaksi dilakukan di luar marketplace, telusuri akun media sosial penjual. Apakah ada aktivitas reguler? Apakah mereka pernah menjual buku lain sebelumnya? Adakah testimoni yang terlihat nyata? Penipu jarang memiliki digital footprint yang konsisten. Cek pakai getcontact nomor WA-nya. Juga nomor rekeningnya ke https://cekrekening.id./

Gunakan Google Image Search: Jika Shirei curiga dengan foto buku yang terlalu bagus, coba telusuri foto tersebut di Google Image Search. Seringkali, penipu hanya mencuri foto dari blog, konten medsos, bahkan toko buku resmi.

2. Utamakan Pembayaran Melalui Sistem Rekening Bersama (Escrow) 

Ini adalah langkah paling krusial untuk mencegah penipuan buku bekas. Selalu gunakan metode pembayaran yang disediakan oleh marketplace resmi (seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak) yang menahan dana Shirei sampai barang diterima dengan baik.

Jika Shirei bertransaksi di grup komunitas (misalnya Facebook), jangan ragu untuk meminta penggunaan Rekening Bersama (Rekber) yang dikelola oleh admin grup yang terpercaya. Tolak mentah-mentah permintaan transfer langsung ke rekening pribadi, terutama jika penjual memaksa dan memberikan alasan yang tidak masuk akal.

3. Wajib Video atau Live Condition Check 

Karena kita tidak bisa melihat buku secara fisik, Shirei berhak meminta bukti visual yang meyakinkan. Minta penjual untuk membuat video singkat (bukan foto) yang menunjukkan kondisi buku secara detail:

Perlihatkan keempat sudut buku.

Tunjukkan apakah ada highlight, coretan, atau watermark.

Minta penjual menulis nama Shirei dan tanggal hari itu di secarik kertas yang diletakkan di samping buku. Ini memastikan penjual benar-benar memiliki buku tersebut saat ini.

Ini biasanya akan ditolak oleh penjual [bahkan oleh penjual jujur] karena merepotkan. Namun, tidak ada salahnya mencoba apalagi untuk akun-akun mencurigakan.

BACA JUGA :  Launching Blog Shireishou.com

4. Waspadai Harga yang Terlalu “Ajaib”

Jika ada buku langka yang biasanya dijual Rp300.000, tiba-tiba dijual Rp50.000, Shirei patut waspada. Ini adalah trik umum modus penipuan jual beli buku bekas online untuk memancing emosi dan logika “mumpung murah.” Realistislah. Buku yang kondisinya bagus dan langka jarang sekali dijual dengan harga yang tidak masuk akal.

Nggak tahu harga? Cek di market place mana yang paling banyak terjual dengan rating bagus. Biasanya harganya nggak jauh dari itu.

5. Dokumentasikan Semua Bukti Transaksi

Simpan screenshot percakapan, bukti transfer, resi pengiriman (jika ada), dan detail produk. Jika terjadi penipuan buku bekas, dokumentasi ini akan sangat penting untuk proses pelaporan, baik ke pihak marketplace maupun kepolisian.

6. Batasi Penggunaan Saluran Komunikasi 

Jika Shirei menemukan penjual di marketplace, pertahankan semua komunikasi di dalam chat aplikasi tersebut. Aplikasi marketplace memiliki sistem yang mendeteksi kata-kata pemicu penipuan dan dapat melacak riwayat percakapan. Penipu sering mencoba memindahkan komunikasi ke WhatsApp atau Telegram agar jejak mereka sulit dilacak.

7. Pentingnya Kebiasaan Membaca dan Pengetahuan 

Melawan penipuan tidak hanya melibatkan kehati-hatian saat bertransaksi, tetapi juga kecerdasan kita sebagai konsumen. Pengetahuan adalah kekuatan.

“The greatest danger in life is not taking the risk. The greatest danger in life is giving in to fear and letting others control your decisions.” — Mark Zuckerberg

Kebiasaan membaca kita, Shirei, bukan hanya soal mendapatkan informasi, tapi juga tentang membentuk pola pikir kritis yang sulit ditipu. Tak lupa, jangan sampai niat membaca buku untuk healing, malah jadi frustrasi karena tertipu.

Modus penipuan jual beli buku bekas online memang merupakan risiko yang harus dihadapi saat kita berburu harta karun literasi secara digital. Namun, dengan bekal pengetahuan yang solid tentang berbagai modus penipuan buku bekas ini dan penerapan langkah pencegahan yang ketat, Shirei tidak perlu lagi merasa khawatir.

Ingat, selalu utamakan sistem pembayaran yang aman dan jangan pernah terburu-buru. Buku impian Shirei akan tetap ada di luar sana, tapi uang Shirei lebih berharga. Bersama-sama, kita bisa menciptakan pengalaman berburu buku preloved yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh komunitas pembaca di Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top