Ada banyak hal yang membuat cerita kita menarik. Salah satunya adalah pemilihan diksi dan kosakata yang mendukung terciptanya suasana dramatis pada cerita kita. Salah memilih kata, bisa menjadi awal kegagalan kita sebagai penulis. Banyak yang meminta tutorial memilih diksi di Website Tips Menulis Novel Gratis ini.
Yuk, Shirei bagikan sedikit
Tips Memilih Diksi dan Kosakata
Menurut KBBI
dik·si n Ling pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt yg diharapkan)
Shirei enggak akan ngebahas soal tata bahasa dan berbagai pengertian denotasi, konitasi dll ye. Shirei anggap, temen-temen semua udah mengerti apa itu kalimat baku, kalimat efektif , macam-macam makna kata [padahal Shirei juga masih suka salah].
Shirei lebih fokus pada gimana sih milih Diksi yang sesuai dengan cerita temen-temen.
Fungsi Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas.
Contoh sederhana gini:
1. Kue itu baunya harum
2. Kue itu aromanya harum
Nah … Aroma sama bau kan sinonim tuh. Tapi, bau identik dengan sesuatu yang enggak enak. So, saat kita memilih aroma daripada bau, itu sudah termasuk diksi.
Diksi adalah ‘pilihan kata’ yang kita ambil untuk mendeskripsikan sesuatu.
Sekarang arti diksi udah jelas?
Jelas ga jelas, kita lanjut [disepak ke Jupiter]
Tips Memilih Diksi dan Kosakata yang harus diperhatikan dalam memilih Diksi yang sesuai
1. GENRE CERITA
Jangan sampe Teen fiction tema ringan kayak love-love anak SMU gaol, bahasanya kaku banget dan puitis. Ngaku … Shirei begonooo di Novel One Step tp krn ia teenfic dg cerita DarkHurt, Shirei milih diksi gitu meski menuai protes. Orz
Atau sebaliknya, nenek-nenek tua asli Jawa Timur di daerah terpencil, ngomongnya gue-elo.
Atau Historical Romance, mendadak lo gue getoooh [disepak ke Saturnus]
2. CHARACTER
Perhatikan perwatakan yang ngomong. Serius, ini teori terdengar mudah, praktiknya susah.
Saat cowok berandalan nembak cewek, dia harus ngomong seperti apa. Terus kalau cowok nerd, gimana ngomongnya, etc. Dan KONSISTEN!
Tiap-tiap karakter punya gaya bahasa. Apalagi yang POV 1. Wuih, kudu berjuang tuh buat nulis narasi dalam POV 1 yang sesuai sama karakternya. Berjuanglah para penulis POV 1. Shirei cm mampu bikin POV 1 di One Shot.
Contoh :
Ratih balita berumur empat tahun itu berseru, “Seyogianya kita berdikari mulai saat ini!”
Kan konslet itu. Lol
3. SETING
Seting juga memengaruhi penjelasan diksi kok. Kalau seting di luar negeri dengan orang2 asing sebagai karakter, jangan sampai make gue elo atau di narasi pakai bahasa gaol meski POV 1.
Yang Shirei bingung malah kalau bikin fanfic, charnya ngomong slank Jepang kasar. Kalau bikin fanficnya bahasanya gimana tuh? Boleh ga gue-elo? (Gantian Shirei yg tanya) eheheh
Dalam Tips Memilih Diksi dan Kosakata ketika kita nulis genre horror, mau jelasin setting kayak gini
Suatu hari di bukit nan jauh, empat makhluk ajaib menari bergembira.
Iya, dlm pandangan si Makhluk, mereka nari dengan gembira. Tapi, buat yg baca kan pingin nuansa mencekam. Akan sedikit lebih serem kalau:
Tak pernah ada yang tahu mengapa suara derap langkah dan kekehan–yang menaikkan bulu roma–acap kali terdengar dari balik bukit itu. Di kejauhan tampak bayangan empat makhluk yang menari dengan gerakan ganjil.
4. KETEPATAN GUNA & EYD
Ini masuk ke materi kalimat efektif ya. Aku dulu pernah bahas sedikit di chapter-chapter akhir One Step- Sejejak Langkah. Intinya, jangan sampai kita memilih kalimat yang justru membuat jadi ambigu. Ngacung yang masih lemah di kalimat efektif? [Shirei angkat tangan tinggi-tinggi].
Kalimat ambigu tuh kayak gini.
“Tangan kanannya terluka.”
Itu bisa jadi tangan kanan yang sesungguhnya [denotasi] atau yang kiasan [konotasi].
Kesimpulan:
– Diksi yang baik jika pemilihan katanya tepat dan sesuai. Diksi bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang beda antara penulis adengan pembaca, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana [kayak bau sama aroma tadi].
– Diksi berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah.
– Diksi berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.
– Jangan terlalu sering menggunakan diksi bahasa asing. Kalau misal mau pake istilah enggak umum, misal turqouise, kasih penjelasan.
Contoh :
Boneka ikan berwarna turqouise–hijau kebiruan–itu terlihat mencolok.
Nah, kalau mau penjelasan lebih detail lagi, bisa ikut les premium Shirei tentang Diksi dan Kosakata. Ada tugas dan koreksi juga. Sampai jumpa di tutorial berikutnya.
Tips Memilih Diksi dan Kosakata
Pingback: Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan | Tips Menulis Novel Gratis
ada kamus atau kumpulan diksi nggak kak?
KBBI paling lengkap