tips menulis novel

Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga

Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga

Yak, POV 3 ketinggalan di post. Ahahaha Setelah POV 1 dan POV 2 sudah kita bahas di postingan sebelumnya, hari ini kita akan kupas abis POV terakhir dalam jagat pernovelan (halah). Semoga setelah artikel di web Tips Menulis Novel Gratis ini, teman-teman bisa memutuskan mau POV mana yang paling cocok buat novelnya, yaaa. ๐Ÿ˜ Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga Sebelum bahas kesulitan POV 3, Shirei mau jelasin dulu jenisnya. ๐Ÿ’œ JENIS-JENIS POV 3 ๐ŸŒธ POV 3 CENTRIC / LIMITED Sama kayak POV 1 aturannya, tapi pake kata ganti nama. Contoh : Netta menyipitkan mata melihat Ray masih serius menikmati potongan bakso, alih-alih mendengarkannya bicara. Entah sampai kapan dirinya akan dianggurkan seperti setan yang tak kasatmata. ๐ŸŒธ POV 3 OMNICENT / MAHA TAHU Penceritaan dari sudut luar karakter. Seperti kamera yang berputar. Contoh : Netta menyipitkan mata melihat Ray masih serius menikmati potongan bakso, alih-alih mendengarkan perempuan itu bicara. Entah sampai kapan Ray akan mengabaikan Netta seperti setan yang tak kasatmata. ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž Bisa berasa bedanya? Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga POV 3 dikenal sebagai POV yang paling luas. Karena dia bisa bermain dari beberapa sudut pandang sekaligus. ๐Ÿ” Apa boleh POV 3 omni dan limited dipake bersamaan? Tentu saja BOLEH. Sama kayak POV 1 dan POV 3 yang bisa campur baur, selama BISA BIKINNYA silakan aja. Ini salah satu alasan Shirei ambil POV 3. Bisa switch POV style tidak sesulit POV 1 ke POV 3. Bisa dibilang, prosesnyaย tanpa ribet. Namun, ini masalah kebiasaan aja kali, ya. ahahahha Shirei kalau novel selalu POV 3. Beda sama cerpen yang entah kenapa berasa lebih punya feel kalau pakai POV 1. Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga Nah, pertanyaan di Facebook Page, KENAPA KALAU NULIS POV 3 HILANG FEEL? ๐Ÿค” Jawabannya simple. Karena make POV 3 OMNI / Maha tahu. POV jenis ini memberi JARAK dengan pembaca. ๐Ÿ” Contoh : Fathiya – https://my.w.tt/k4455eOXN1 ๐ŸŒธ Contoh POV 3 OMNICENT Fathiya menggerung. Semua selalu terlihat salah di mata Tanti. Apa pun yang Fathiya lakukan, tak akan pernah dianggap benar. Kini hanya luka menganga juga jeritan putus asa yang akan terus menggerus jiwa wanita itu. ๐ŸŒธ Contoh POV 3 CENTRIC Fathiya menggerung. Semua selalu terlihat salah di mata ibunya. Apa pun yang dilakukan, tak akan pernah dianggap benar. Kini hanya luka menganga juga jeritan putus asa yang akan terus menggerus jiwanya. ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž Nah, mudah, kan? Masalah yang sering terjadi di POV 3 ๐Ÿ’– Terlalu banyak -nya : Airin terjaga dari lamunannya. Dia pergi dengan sepedanya. Dia akan menemui keluarga calon ayah tirinya, tapi kali ini dia akan datang sendiri terlebih dahulu sebelum nantinya akan bersama ibunya, sehingga ia harus buru-buru sampai lupa membawa dompetnya. Di tengah perjalanan ia baru teringat tapi ia tetap melaju dengan sepeda mungilnya. ๐Ÿ’– Revisi Airin teringat bahwa ia harus segera pergi ke rumah calon ayah tirinya. Ia sungguh ingin tahu, tapi tanpa perlu diawasi ibu. Sayangnya, karena terburu-buru gadis itu lupa membawa dompetnya. Apa daya, sudah kepalang tanggung. Dia pun melanjutkan perjalanan. ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž Nah, itu tadi Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga. Silakan kalau mau bertanya di kolom komentar.

Pengertian POV 3 dan Contoh Sudut Pandang Ketiga Read More ยป

Pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua

Pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua

Setelah postingan sebelumnya kita membahas lengkap tentang Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama, kali ini kita akan bergerak ke POV yang paling jarang digunakan di dunia fiksi. Meskipun Shirei bilang JARANG, bukan berarti nggak ada, lho! Ada fiksi yang juga menggunakan POV 2. Jadi, hari ini, kita akan membahas Pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua Sebelum masuk ke contoh POV 2, kita harus memahami apa itu POV 2 Dengan memahami dengan baik pengertian POV 2, maka akan lebih mudah membuatnya. ๐Ÿ’– POV 2 adalah karangan dengan kata ganti KAMU/ANDA/LO. POV 2 menerangkan tokoh dengan kata ganti KAMU yang artinya si penulis (yang menjelaskan) TIDAK MUNCUL dalam cerita. Berbeda dengan POV 1 yang bisa dianggap penulis adalah AKU, atau POV 3 di mana penulis adalah tuhan cerita (yang atur sana-sini), POV 2 tidak ada. POV 2 menerangkan seorang tokoh dari LUAR cerita. Si penulis tidak terlibat dalam cerita. Kayak invicible, lah. Pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua   ๐Ÿ’– Sederhananya : ๐ŸŒธ POV 1 : Aku mengupas jeruk bersama Delan. ๐ŸŒธ POV 3 : Arlin mengupas jeruk bersama Delan. ๐ŸŒธ POV 2 : Kamu mengupas jeruk bersama Delan. ๐Ÿ’Ž Contoh KAMU untuk tutorial pembaca ๐Ÿ’– Setelah memastikan semua alat terpasang dengan baik, Anda bisa menyalakannya dengan menekan tombol berwarna merah. ๐Ÿ’Ž Contoh KAMU untuk karakter ๐Ÿ’– Kau menghabiskan subuh dengan buku berbeda setiap harinya. Ada binar bahagia terpancar di matamu kala menyusuri setiap kata di sana. Aroma khas yang meruak pada ruang kecil penuh gulungan-gulungan kertas dan buku-buku tersusun adalah teman sejatimu. POV 2 NGGAK UMUM buat novel. Apa nggak capek ngomongnya cuma boleh ‘KAMU’? Heheheh Ada beberapa novel yang pakai POV 2. Shirei cuma tahu yang berbahasa Inggris. Kalau ada yang tahu novel lokal boleh tulis di kolom komentar. ๐ŸŒธ POV 2 umumnya untuk : 1. Tutorial 2. Pick your story (Buku yang kita milih jalan cerita sendiri kayak ; kalau belok kiri, buka halaman 7. Kalau kanan, buka halaman 10) 3. Game simulasi 4. Iklan ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž Pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua Seperti yang dijelaskan di atas, POV 2 memiliki ciri utama menggunakan kata ganti KAMU. ๐Ÿ’– Lalu, ini beberapa Kesalahan penggunaan POV 2 : ๐Ÿ’œ 1. Keceplosan Pakai Aku Kadang tanpa sadar, penulis akan menyelipkan kata -ku, ku-, bahkan AKU di POV 2. Padahal itu ciri POV 1 Contoh : [salah] Kamu masih sama cantik seperti pertama kali datang bersamaku. [benar] Kamu masih sama cantiknya seperti sepuluh tahun lalu. ๐Ÿ’œ 2. Terlalu Banyak Kata Kamu Sama kayak POV 1, pemakaian KAMU berlebih juga jelek. [salah] Kamu terdiam. Kamu menatap langit yang menggelap. Kamu menarik napas dan membiarkan rintik hujan memainkan senandungnya. [benar] Kamu terdiam menatap langit yang kian menggelap. Ada tarikan napasmu ketika rintik hujan mulai memainkan senandungnya. ๐Ÿ’œ 3. Tidak Konsisten Kalau sudah pakai KAMU ya KAMU. Jangan mendadak LO atau ANDA atau KAU. Pilih yang paling sesuai buat kita, lalu konsistenlah. ๐Ÿ’œ 4. Tidak Tahu Mau Ikut Aliran Apa Halah, POV aja pake ada alirannya. ๐Ÿคฃ Namun memang ada dua aliran kepercayaan di POV 2. ๐Ÿต A. Yang melarang penulis membaca isi hati ๐Ÿต B. Yang membolehkan penulis membaca isi hati. Pilih salah satunya dan yakini sepenuh hati (halah) ๐Ÿ’– Alasan Penulis Dilarang Membaca Hati POV 2 adalah penjelasan dari LUAR tokoh utama. Artinya si penulis TIDAK TERLIBAT. Dia hanya bertindak sebagai PENGAMAT. Kemudian pengamat TIDAK akan bisa membaca isi hati. ๐Ÿ’– Alasan Penulis Boleh Membaca Hati Dalam sebuah kisah FIKSI, menceritakan sesuatu tanpa menunjukkan perasaan si tokoh sangatlah hambar. Karenanya, aliran ini menyatakan sah-sah saja untuk menggambarkan perasaan di tokoh sama seperti POV 3. ๐Ÿต๐Ÿต๐Ÿต Sejujurnya, Shirei kekurangan literatur untuk POV 2 ini. Bahkan di web berbahasa Inggris, rata-rata hanya membahas POV 2 untuk TUTORIAL atau CHOOSE YOUR OWN PATH. Menurut Shirei, POV 2 aliran pertama bisa dilakukan jika untuk cerpen, tutorial, dan choose your own path. Jika dipakai untuk novel, pembaca akan kesulitan untuk mempertahankan minat karena nggak bisa “masuk” ke dalam karakter karena adanya dinding pemisah di sana. Shirei cenderung memilih POV 2 tipe 2 untuk novel dan POV 2 tipe 1 untuk cerpen. ๐Ÿ’– Contoh POV 2 tipe satu Angkatlah tanganmu. Lihatlah ada cinta menggembung dalam bongkahan jemarimu. Cinta yang tumbuh bukan dalam waktu semalam. Cinta yang telah tumbuh di usia tiga tahun pertunanganmu dengannya. Bahagiakah engkau? Puaskah engkau telah menipunya? Engkau mengharapkan tak seorang pun menyentuhnya, tetapi engkau adalah penyentuh ratusan wanita yang bersedia demi bayaran dari dompetmu. [ OctaCintaBuku ] ๐Ÿ’– Contoh POV 2 tipe 2 Lustโ€™ by Susan Minot โ€œThereโ€™d be times when you overdid it. Youโ€™d get carried away. All the next day, youโ€™d be in a total fog, delirious, absent minded, crossing the street and nearly getting run over. But then youโ€™d start to slip and the dark would come in and thereโ€™d be a cave. You make out the dim shape of the windows and feel yourself become a cave, filled absolutely with air, or with a sadness that wouldnโ€™t stop.โ€ ๐Ÿ’Ž๐Ÿ”ท๐Ÿ’Ž Puyeng? Sama ๐Ÿ˜… Makanya Shirei sangat nggak menyarankan POV ini buat novel fiksi. Sampai di sini, ada yang mau ditanya? Semoga pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua membantu, ya!

Pengertian POV 2 dan Contoh Sudut Pandang Kedua Read More ยป

Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama

Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama

Dalam menulis novel, kita mengenal yang disebut dengan Sudut Pandang atau kalau versi bule disebut dengan Point of View (POV) Kenapa lebih sering disebut POV? Karena SP itu surat peringatan (nggak gitu). ๐ŸŒธ Apa itu POV? PoV adalah sudut pandang yang digunakan penulis dalam menceritakan kisahnya. Jadi, buku yang kita baca/tulis itu bercerita dari ‘kacamata’ mana, itulah POV. ๐ŸŒธ Ada tiga macam POV yang dikenal yaitu : 1. POV 1 alias Sudut Pandang Pertama 2. POV 2 alias Sudut Pandang Kedua 3. POV 3 alias Sudut Pandang Ketiga Nah, supaya asik, kita akan bahas satu per satu setiap minggu, ya. Sebenernya ini sudah dibahas di Facebook page Shireishou. Namun, nggak ada salahnya dipindah dan diperdetail di blog Tips Menulis Novel Gratis ini. Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama Sudut pandang pertama ini cukup asyik untuk dibuat. Karena seolah menuliskan pengalaman pribadi dalam cerita. Asal nggak jadi semacam curhat dan memasukkan diri sendiri ke dalam cerita yang tertukar dengan tokohnya. Wah, bahaya tuh. Kita akan bahas itu juga di postingan kali ini. Sekarang, kita fokus ke Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama. ๐ŸŒธ Mengapa belajar POV penting? Supaya kita tahu POV mana yang PALING COCOK buat novel kita hingga bisa meningkatkan “feel” ke pembacanya. Lalu POV 1 ini adalah salah satu yang wajib dipelajari. Hehehe Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama ๐Ÿ’– First Person Point Of View (POV 1) Dikenal dengan sudut pandang orang pertama. Ciri utama : 1. Narasi menggunakan kata aku. 2. Kisah berpusat pada perasaan dan kejadian di sekitar tokoh utama. Contoh : Unseen Heart Fanfic Fuuma no Kojiro – Suara Hati dalam Kabut. Karena itu kusingkirkan semua nurani. Seperti rasa es di musim dingin yang menusuk jauh ke dalam kulit dan dagingku. Tak akan kusuguhkan mentari pagi yang dihiasi suara ayam berkokok, juga burung-burung yang berkicau riang. Karena aku terselimut kabut. Tak terlihat dalam warna putih yang mengaburkan segalanya. Ya … tidak seorang pun sadar. Tidak juga dirinya! ๐Ÿ’– First Person Peripheral (POV 1 Peripheral) Ciri utama : 1. Narasi menggunakan kata aku. 2. Kisah berpusat pada perasaan dan kejadian di sekitar tokoh pendamping. Contoh : 1. Agatha Christy – Pierrot Case di mata sahabat Polisinya 2. Conan Doyle – Sherlock Case di mata Watson Contoh Cerita : Fanfic Merantau – Lenyapkan Mimpi Apabila kau mengembuskan napas terakhir, itu pasti juga untuknya. Hey, apa sekarang kau bahagia? Apa kau sudah puas dengan akhir seperti ini? Aku tak mendapat jawaban, karena saat ini hanya kau dan Tuhan yang tahu persis bagaimana perasaanmu. Aku mulai menggunting artikel tentang kematian Luc. Kuselipkan dengan hati-hati dalam sebuah buku. Buku kelulusan yang selalu tersimpan dengan rapi. Kututup buku itu seiring berakhirnya kenangan tentangmu di masa lalu. Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama ๐Ÿ’œ Masalah POV 1 adalah : A. KEBOCORAN POV 1 ๐ŸŒธ Contoh : Aku menatapnya sedang termenung memikirkan hasil ujian minggu depan. Tokoh di POV 1 sama kayak kita, NGGAK BISA BACA PIKIRAN. Jadi semua hal yang ada di pikiran lawan bicara TIDAK BISA DIJELASKAN ๐ŸŒธ Contoh : Saat aku terlelap, suamiku mengecupku diam-diam. Jadi si aku tidur apa bangun sebenernya? Hehehe ๐ŸŒธ Contoh : Aku masih menunggunya di kafe. Dia masih berlari terengah naik ke lantai atas. Apakah si Aku punya matanya Neji bisa lihat banyak tempat?   B. SERANGAN AKU di POV 1. Dalam satu paragraf, usahakan hanya 1-3 kata ‘aku’ saja. Cara revisinya sebenernya cuma ada dua opsi 1. HAPUS AKU-NYA 2. UBAH KALIMAT Enggak ada teori lain. Intinya cuma perbanyak baca dan latihan aja. ๐Ÿ’– Contoh : Masih tak ada jawaban atas panggilanku. Baru saja aku hendak bangkit mencari Ibu, di dapur, suara derit pintu rumahku yang karatan menyentakku. Ibu masuk dari pintu depan. membawakanku setengah piring nasi yang mengepulkan asap tipis. ๐Ÿ˜… Kebanyakan ๐Ÿ˜… ๐Ÿ’œ Revisi : Panggilanku masih tak terjawab. Baru saja aku hendak bangkit mencari Ibu, di dapur, suara derit pintu karatan menyentak. Ibu masuk dari pintu depan dan membawa setengah piring nasi yang mengepulkan asap tipis. ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž Sering-sering latihan aja, ya! ๐Ÿ˜˜ C. SELF INSERT Karakter yang kita buat jadi mirip diri kita. Ini biasanya karena karakter yang dirancang kurang kuat hingga personality kita nimpa ke atasnya. Nah, itulah pembahasan lengkap tentang POV 1 sudut pandang pertama. Kalau ada pertanyaan tentang Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama silakaaaan komen, yaaa

Pengertian POV 1 dan Contoh Sudut Pandang Pertama Read More ยป

20191111 095238 0000

Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita

Bismillah. Kadang kita sedih kenapa cerita kita dikit yang baca. Udah nulis capek-capek, tapi yang datang cuma hitungan jari. Jari tangan pula. Duh, sedihnya berlipat-lipat rasanya. Belum kalau kita lihat ada cerita viral yang langsung mendapat pujian sana-sini, share sana-sini, trus gercep jadi buku dan bahkan jadi film. Hati mungkin terasa tersayat. Eaaaaaa Namun, dipikir lagi, kenapa sih kok bisa orang lain dapat jodoh naskahnya gampang betul? Kita kok udah jumpalitan kaga sukses juga. ๐Ÿ˜ญ Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita Mungkin memang terdengar kejam. Namun, penerbit itu butuh naskah yang : BAGUS atau VIRAL Kalau bisa malah BAGUS DAN VIRAL Lalu gimana kalau ada dua karya yang sama-sama bagus, tapi yang satu nggak ada yang baca dan yang satu viral? Padahal cuma ada jatah terbit untuk satu buku. Tentu aja yang dipilih yang viral dong, ah! ๐Ÿ™ˆ Perih, ya? Yup! Namun, wajar. Penerbit itu bukan badan amal. Mereka butuh menerbitkan BUKU YANG MENJUAL. Kalau nggak gitu, mereka ngegaji pegawai pakai apa? Menerbitkan buku pakai apa? Heheheh Nah, tugas kita adalah berjuang untuk mempromosikan karya kita selain tentu saja memperbaiki karya kita. Nggak perlu buat promosi. Bahkan situs Tips Menulis Novel Gratis seperti ini pun butuh promosi lho! Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita Lalu gimana nih, misalnya karya kita udah bagus (aamiin), tapi kok nggak ada pembaca? Oke deh, kita realistis aja. Menjadi viral itu BERAT. Ada permainan TAKDIR di sana. Namun, mendapatkan pembaca meski nggak sampai viral, masih bisa diusahakan. Nah, Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita kali ini akan mencoba membahas itu. Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita Hal yang harus diperhatikan saat mencari pembaca adalah, kita tahu siapa yang akan membaca novel kita. Kadang penyebabnya karena kita salah nyari pembaca. Contohnya, kita post cerita di grup di mana tema pelakor, selingkuh, dan romance religi populer. Eh, kita posting kisah romance sederhana yang nggak pake pelakor, religi, atau cinta segitiga. Ya, nggak akan sepopuler yang lain. Namun, kita bisa melihat, bahwa akan ada [meski hanya satu], pembaca yang bener-bener setia nungguin cerita kita dari Prolog sampai Epilog. Biasanya, pembaca seperti ini akan juga ngikutin jika kita menelurkan karya baru. Lalu, mulailah berkenalan dengan author sealiran. Kadang bisa tukar ilmu, atau bahkan saling promosi. Lalu, saat mengajukan ke penerbit, pastikan penerbit itu dalam enam bulan terakhir pernah menerbitkan genre cerita kita. Jangan sampai seumur-umur penerbit itu hanya menerbitkan romance, kita kirim scifi. Bubar sebelum berjuang namanya. Hehehhe Jangan lupa juga baca tips pentingnya menulis sinopsis untuh yang baik agar editor tertarik pada naskah kita. Lalu yang paling penting, nggak usah membandingkan keberhasilan orang dengan apa yang kita punya. Ingat! Itu nggak apple to apple. Nggak bisa dibandingin! Beda genre, beda penulis, beda style, dan beda pembaca. Fokus saja pada jodoh kita sendiri. Hargai dan sayangi mereka setulus hati. Tetap menulis yang terbaik demi diri sendiri juga pada mereka yang terus peduli. Semoga kita bisa menciptakan karya yang terus memberikan manfaat positif pada banyak orang. Semoga Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita bermanfaat. Sudahkah kamu mencari jodoh buat novelmu? With Love, #Shireishou #MenulisUntukBerbagi #TipsMenulisNovelGratis #MentoringShireishou

Tips Cari Jodoh untuk Naskah Novel Kita Read More ยป

20191014 104705 0000

Tips Membuat Karakter Antagonis Novel

Dalam membuat novel, hal yang biasanya paling menarik empati pembaca adalah TOKOH-TOKOHNYA. Tentu yang paling menarik perhatian tak lain dan tak bukan adalah sang protagonis utama. Lalu gimana supaya dia dikasihani? Tentu dengan menyediakan lawan tandingnya alias si antagonis. Jadi, membuat karakter antagonis sama pentingnya dengan membuat protagonis. Jangan pernah meremehkan keberadaan antagonis novel. Tak jarang pembaca malah bisa jatuh cinta sama antagonisnya, lho! Namun, tergantung cerita juga, sih. Ada yang antagonisnya ngeselin luar binasa. Nah, bagaimana membuat karakter antagonis yang menarik? Banyak yang meminta Tips Membuat Karakter Antagonis Novel di blog Tips Menulis Gratis Novel ini. Shirei langsung study case aja dengan novel terbaru Shirei yang judulnya Fathiya – Labuhan Hati antara Kau dan Dia. Pranala : https://my.w.tt/xWcTNYTHL0 Nah, sebelum mulai, kita kudu ngerti dulu antagonis itu apaan. Tips Membuat Karakter Antagonis Novel Menurut KBBI https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Antagonis an.ta.go.nis n Sas tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama; tokoh lawan Kebayang, kan? Kalau Fathiya tujuan utamanya adalah Move On dari mantan tunangannya Raka dengan menikahi Lintang, maka antagonisnya adalah orang yang justru menginginkan Fath cerai dengan Lintang dan kembali sama Raka. ๐Ÿ’œ Jadi inilah Tips Membuat Karakter Antagonis Novel ๐Ÿ’– 1. Tentukan Tujuan Antagonis Sebelum mikir SIAPA, tentukan TUJUAN si antagonis ini ada. Contohnya bisa membuat Fathiya kembali ke Raka. Itu dulu. ๐Ÿ’– 2. Tentukan Siapa Tokohnya. Orang yang bisa memenharuhi Fath menceraikan Lintang ya IBUNYA sendiri alias MERTUAnya Lintang. ๐Ÿ’– 3. Tentukan Tindakannya Setelah ketemu antagonisnya adalah Mertua, kita harus menyusun taktik supaya tujuannya tercapai. Dengan Kekuasaannya, Mertua Lintang alias Tanti akan menyudutkan Lintang agar menjauh dari anaknya. Nanti susun detailnya saat menyusun plot. ๐Ÿ’– 4. Tentukan Alasan Tindakannya Bahkan seorang antagonis pun harus punya alasan kuat untuk bisa melakukan tindakannya. Dalam hal ini, salah satu alasan Tanti sangat membenci menantunya adalah karena dia merasa Lintang tak cukup layak untuk membahagiakan Fath dalam segi harta. Alasan lainnya dibaca aja novelnya. Nanti spoiler. heheheh ๐Ÿ’– 5. Antagonis Tidak Selalu 100% Jahat Bahkan Tanti yang pualing banyak dihujat oleh pembaca pun sebenernya punya sisi baik (meski sekarang belum dikuak). Karena tidak ada manusia yang 100% baik dan 100% jahat. Buat karakter antagonis kita juga manusiawi. Ada sisi gelap, ada sisi baik juga. Jadi pembaca bisa memahami alasan dia menentang protagonis meski nggak selalu bisa dibenarkan. ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž ๐Ÿ’Ž Sebenarnya, Mertua banyak sekali dijadikan antagonis di banyak novel. Umumnya sih, mertua pihak wanita. Karena wanita biasanya dibuat mudah terintimidasi mertua. Akan tetapi, Shirei justru kebalikan dengan menyajikan mertua pihak pria dan justru menekan suaminya. Mertua dianggap jahat karena menerapkan standart tinggi untuk pasangan anak tersayang mereka. Maklum sih, soalnya kan ibu sudsh merawat anaknya seoenuh hati sampai dewasa. Melihat ada orang lain yang menggantikan, ada rasa cemburu juga. Akibatnya, apa pun yang dilakukan menantu, akan selalu dianggap kurang. Hal inilah yang kemudian dijadikan konflik-konflik novel. Nah, gimana? Udah ada bayangan tentang membuat karakter antagonis khususnya Mertua? Semoga Tips Membuat Karakter Antagonis Novel ini bermanfaat, ya! Kalau teman-teman, biasanya membuat antagonis tipe yang seperti apa?

Tips Membuat Karakter Antagonis Novel Read More ยป

Tipe-Tipe Cara Menulis Novel

Tipe-Tipe Cara Menulis Novel

Sering kali kita bingung, bagaimana caranya kalau mau menulis novel? Apakah harus disusun dan direncanakan dengan baik? Ataukan cukup berpatokan dengan ide dasar, selanjutnya bisa ngarang bebas sesukanya? Di Website Tips Menulis Novel Gratis ini, Shirei mencoba untuk mengupas tipe-tipe cara menulis novel yang Shirei tahu. Dengan mengetahui tipe-tipe tersebut, diharapkan teman-teman bisa memilih manakah yang paling cocok buat dipakai. Tipe-Tipe Cara Menulis Novel Sebelum, Shirei mulai, akan Shirei tegaskan bahwa cara-cara yang Shirei sebutkan bukanlah hal yang saklek alias kaku dan tak bisa diubah. Tips menulis novel berbeda dengan rumus matematika yang memiliki banyak aksioma. Kecuali kasus PUEBI dan KBBI, penulis bisa menyesuaikan diri dengan apa pun yang ia inginkan. Kenapa sih, kita harus mengetahui tipe-tipe Cara menulis novel ini? Soalnya, kalau nggak tahu cara yang cocok, maka biasanya akan banyak efek sampingnya. Contohnya : Terlalu banyak berpikir tentang apakah cara ini cocok untuk kita? Kenapa setiap kita menulis malah stuck dan tidak selesai? Bahkan bisa bosen di tengah jalaan. Untuk mencegah novel kita sampai tidak selesai, kita harus bisa menemukan cara menulis novel yang paling cocok dengan kepribadian kita. Berikut penjelasan (ala Shirei) tentang tipe-tipe Cara menulis novel ini : ๐ŸตA. Tipe Menulis Spontan Tipe ini adalah tipe yang mengandalkan refleks dan intuisi selama menulis. Biasanya yang terlintas di kepala hanya karakter dan konflik utama. Setelah itu semua berjalan dengan sendirinya. Menulis tanpa patokan dan bahkan banyak yang belum tahu akan seperti apa akhir cerita. Penulis tipe ini mengandalkan karakter mereka untuk menggerakkan cerita. ๐ŸตB. Tipe Menulis dengan Kerangka Detail Tipe yang biasanya menjabarkan masalah utama menjadi masalah-masalah kecil, dalam sebuah kerangka karangan. Setiap bab sudah diatur mau menulis apa saja hingga tamat. Penulis berjuang keras di awal memeriksa plot hole, dll, tapi nyaris santai saat eksekusi. ๐ŸตC. Tipe Campuran Biasanya tipe ini menggunakan sistem tiga babak. Mereka hanya menentukan karakter, awalan, klimaks, dan akhir. Cerita akan berjalan dibimbing oleh keputusan karakter. Mereka punya pegangan, tapi tidak terlalu mengekang. Bisa saja berubah kalau dirasa perlu. ๐Ÿ’–๐Ÿ’–๐Ÿ’– Nah, setelah memahami kita lebih nyaman yang mana, baru deh kita lakukan hal itu dalam perencanaan novel. Jadi, teman-teman pakai tipe yang mana?  

Tipe-Tipe Cara Menulis Novel Read More ยป

20190912 092524 0000.png

Beda Cara Memakai Namun, Akan Tetapi, dan Tetapi

Hal paling sering salah dari kata sambung atau kata hubung adalah posisi peletakannya. Kita sering terbalik-balik antara ketiga kata di atas. Tidak banyak yang sadar kesalahan ini karena sudah sangat umum terjadi. Mungkin sejenis dengan kesalahan kata acuh dan hirau. Karenanitu, di post tutorial menulis novel gratis kali ini Shirei mau bahas : Beda Cara Memakai Namun, Akan Tetapi, dan Tetapi Sebenernya udah pernah dibahas di Instagram Shireishou dan Facebook Page Shireishou. Namun, nggak ada salahnya di blog juga dibahas Beda Cara Memakai Namun, Akan Tetapi, dan Tetapi.Siapa tahu jangkauan lebih luas. Ahahaha Nah, kenapa sih mereka berbeda? Sebenernya yang membedakan adalah FUNGSINYA. Ada yang untuk menyambung INTRAkalimat, ada yang untuk menyambunh ANTARkalimat. Intrakalimat = di dalam kalimat Antarkalimat = antara dua kalimat. Jadi, misal kita PUNYA DUA FAKTA. Fakta 1 : Ibu lapar. Fakta 2 : Ibu ingin makan mi ayam. ๐Ÿ’– Kata hubung Intrakalimat : Ibu lapar DAN ingin makan mi ayam. ๐Ÿ’– Kata hubung Antarkalimat : Ibu lapar. OLEH KARENA ITU, ibu ingin makan mi ayam. Contoh lengkapnya kapan-kapan Shirei bahas. Bisa paham beda keduanya? ๐Ÿ’œ Beda Cara Memakai Namun, Akan Tetapi, dan Tetapi ๐Ÿ’œ Banyak orang bingung di mana sebenernya naruh NAMUN dan TETAPI. . ๐Ÿ’– Sederhananya, NAMUN itu untuk ANTARKALIMAT. ๐Ÿ’– Sedangkan TETAPI itu untuk INTRAKALIMAT. ๐Ÿ’ก Contoh : ๐ŸŽต Delan adalah orang yang ketus. Namun, dia selalu jujur. . ๐ŸŽต Delan adalah anak yang ketus, tetapi selalu jujur. . Gampang, kan? Setelah NAMUN dan TETAPI, kali ini giliran AKAN TETAPI dan TETAPI. Banyak orang salah ngira mereka sama, padahal beda. ๐Ÿ’– Sederhananya, AKAN TETAPI itu untuk ANTARKALIMAT. ๐Ÿ’– Sedangkan TETAPI itu untuk INTRAKALIMAT. ๐Ÿ’ก Contoh : ๐ŸŽต Razza menyukai Keshwa. Akan tetapi, dia memilih jadi penguntitnya. ๐ŸŽต Razza menyukai Keshwa, tetapi hanya berani menguntit. BAGIAN TERAKHIR. Kali ini giliran TETAPI dan TAPI. . Di KBBI, TAPI adalah bentuk TIDAK BAKU dari TETAPI. . ๐Ÿ’– Dua-duanya berfungsi sebagai kata sambung INTRAKALIMAT ๐Ÿ’ก Contoh : ๐ŸŽต Mirna bersuara imut, tetapi/tapi bertubuh mirip laki-laki. . ๐ŸŽต “Tapi, dia temanmu, lho!” Mirna tersentak . Untuk beberapa selingkung penerbitan, TAPI boleh ditaruh di depan dialog. TAPI juga boleh dipakai sebagai pengganti TETAPI di narasi meski tidak baku, tapi TIDAK BOLEH ditaruh sebagai kata hubung ANTARKALIMAT. ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท๐Ÿ”ท Semoga penjelasan tentang Beda Cara Memakai Namun, Akan Tetapi, dan Tetapi ini bisa dipahami, ya. Silakan kalau ada pertanyaan.

Beda Cara Memakai Namun, Akan Tetapi, dan Tetapi Read More ยป

20190911 061140 0001.png

Tips Menulis Novel Tanpa Macet

Bismillah. Apa teman-teman pas mau nulis novel sering merasa stuck alias macet? Pas udah siap di depan komputer, rasanya software menulis itu begitu suci dan polos hingga satu kata pun nggak muncul untuk mampu menodainya. Begitu pula saat pakai gawai ataupun buku tulis biasa. Rasanya halaman terlihat putih bersih? Berikut Tips Menulis Novel Tanpa Macet Semoga dengan tips ini teman-teman bisa menulis novel tanpa kendala sama sekali. Karena penyakit utama seorang penulis adalah stuck. ๐Ÿ’– Tips Menulis Novel Tanpa Macet kali ini membahas satu alasan utama yang bikin cerita kita macet dan nggak ketulis sama sekali. ๐Ÿ˜ฑ PERFEKSIONIS! Umumnya karena kita terlalu berpikir apa kata-kata yang akan kita tulis indah, apakah bisa bikin baper, dll. Akibatnya, bukannya malah banjir ide, kita justru ketakutan kalau-kalau cerita kita jelek dan nggak akan ada yang baca. Padahal, Tips Menulis Novel Tanpa Macet kali ini justru untuk menghindari perfeksionis! Lho? Piye kalau nggak perfect? Dibacanya ANCUR dong?! Oh, No! No! No! Aturan dasar menulis novel adalah : TULIS DULU, EDIT NANTI! Jika nanti butuh edit, maka boleh dibaca ulang dan perbaiki di sana-sini. Jadi, tulis saja yang ingin ditulis. Tuangkan aja semua ide meluber di dalam otak tanpa perlu kepikiran hal-hal teknikal selerti PUEBI, singkatan, kalimat efektif, diksi, dll. Pokoknya luapkan semua ide yang terlintas. Bahkan jika itu sekadar potongan-potongan kalimat yang absurd dan sama sekali tidak indah dibaca. Biar banyak typo, biar kalimatnya berantakan, biar dialog semua atau justru narasi semua. Enggak apa-apa dialog tag salah, yang penting adegan tergambarkan. Fokuskan tulisan kita untuk menceritakan adegan demi adegan dalam novel dengan jelas. Nggak perlu rapi, yang penting JELAS. Setidaknya kita sendiri ngerri tadi nulis apaan. Ahahaha Jangan sampe sangking absurdnya, kita sendiri lupa nulis apaan. ๐Ÿคฃ Setelah selesai, baru deh baca ulang dan perbaiki. Karena semakin kita mengabaikan kesempurnaan, akan semakin lancar kita menulis. Pikirkan kesempurnaan saat proses revisi. Itupun harus dengan porsi yang pas. Kapan-kapan Shirei buat tutorial menulis novel gratis tentang cara merevisi yang efisen, deh, InsyaAllah! Kalau teman-teman, biasanya stuck-nya kenapa? Semoga Tips Menulis Novel Tanpa Macet ini membantu, ya! Silakan kalau ada pertanyaan. With love, Shireishou

Tips Menulis Novel Tanpa Macet Read More ยป

Tips Menulis Novel

Tips Menghadapi Kritik Kasar dan Kejam

Sebagai penulis di platform mana pun (FB, Wattpad, bahkan media offline), kita tentu mengharapkan agar tulisan kita dibaca. “Anak istimewa” yang kita lahirkan penuh cinta kasih dan kebanggaan akan meniti perjalanannya di tengah banyak orang. Lalu, kita juga berharap tulisan kita bisa viral, terkenal, bahkan mungkin selain menjadi buku novel, juga diangkat menjadi layar lebar. Hal yang membuat kita sangat-sangat defensif terhadap kritikan adalah ketika kita merasa sangat bersusah payaah dan berjuang dalam menelurkan karya ini. Dari riset, proses penyusunan alur, plot, bahkan juga penulisan naskah. Sehingga, setelah kita merasa karya ini sebuah master piece, kita nggak rela kalau ada yang mengusiknya. Tips Menghadapi Kritik Kasar dan Kejam Lalu apa semua orang akan menyukainya? TIDAK. Kita harus bisa menerima bahwa “Kita tidak bisa membuat semua orang bahagia.” Akan ada orang-orang yang memberi masukan, “Coba deh anaknya dikasih baju warna merah. Pasti kelihatan lebih seger. Sekarang pucet banget anakmu kelihatannya.” Padahal, kita sukanya warna toska (eh ini Shirei banget). Lalu apa kita harus kesel kalau ada orang yang memberi saran? Tentu tidak! Tips Menghadapi Kritik Kasar dan Kejam Sebelum ngomel terhadap Kritik yang dilengkapi saran, sebaiknya kita ingat hal berikut : 1. Masih mending dikasih SARAN, nggak cuma dibilang, “Jelek amat sih! Hapus aja!” Ups. Pun kita dibegitukan, kita harus ingat poin ke dua. 2. Kita BERHAK menerima atau MENOLAK setiap usulan. Setiap saran yang masuk tentang karya kita, kita berhak menyaringnya. Ambil yang bagus, buang yang nggak relevan. 3. Ingat bahwa mereka yang memberi KRITIK DAN SARAN adalah mereka yang peduli dan ingin kita maju. Jadi jawablah dengan sopan, meski kita merasa mereka tidak sopan. Misal : “Lo lebay banget bikin cerita. Harusnya A nggak perlu begitu. Cukup begini aja.” Cukup balaslah, “Oh, makasih masukannya. Akan dipertimbangkan.” Pun seandainya kita nggak menerima usulan itu, si pemberi saran akan tetap merasa dihargai dan nggak kapok kasih masukan. Siapa tahu masukan berikutnya lebih mantab jiwa dan masuk akal! Karena itu, Tips Menghadapi Kritik Kasar dan Kejam merupakan awal agar kita enggak kepancing emosi 4. Jangan Defensif Shirei ngerti, siapa sih yang rela “anak kesayangan” yang dibikin susah payah dan dirasa sempurna malah ditemukan cacatnya? Namun, LANGSUNG membalas dengan berbagai dalih, alasan, dan pembenaran, tidak akan mengubah apa-apa. Buat Shirei lebih baik fokus untuk berterima kasih atas masukannya, lalu endapkan. Kalau hati sudah tenang, baru deh pelan-pelan kita telaah ucapan orang itu masuk akal apa tidak. Karena bersikap defensif terhadap kritikan, hanya akan membuat kita nggak maju. 5. Selalu ingat, tanpa pembaca, kita bukan siapa-siapa. Kita nggak bisa 100% berharap mendapat pembaca loyal yang hanya bisa memuji karya kita. Namun, apa pun jenis pembaca yang mampir dan berkomentar ke karya kita, sebaiknya kita hargai. Karena tanpa pembaca, kita bukan siapa-siapa. 6. Kalau ternyata ada yang hanya ingin menghujat, menghina, dan melecehkan kita (bukan karya kita) tanpa ada dasar jelas, daripada berdebat, nyalakan saja fasilitas BLOCK. Hehehehe So? Masih baper sama kritik? Semoga enggak, ya! Apalagi kalau kritiknya disertai saran yang bermanfaat. Segeeeer deh kalau memang bisa membuat karya kita lebih baik. Jadikan semua Kritik dan Saran menjadi wadah kita untuk berkembang, bukan untuk di-baper-in. Semoga Tips Menghadapi Kritik Kasar dan Kejam ini berguna

Tips Menghadapi Kritik Kasar dan Kejam Read More ยป

Tips pembagian chapter novel

Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger

Ada banyak yang bertanya gimana sih cara membuat pemotongan chapter / bab yang menegangkan dan mengggugah rasa penasaran pembaca. Kalau orang bule bilang, bukunya ‘page turner‘ banget deh. Asheeeeek! Yuk, kita mulaiย Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger Pertama-tama, apa sih cliffhanger itu? cliffยทhangยทer/หˆklifหŒhaNGษ™r/noun an ending to an episode of a serial drama that leaves the audience in suspense. a story or event with a strong element of suspense. Jadinya, bisa diartikan sebagai akhir dari sebuah bagian / bab /chapter yang memberikan rasa ketegangan dan penasaran bagi pembacanya. Kenapa harus menggunakan cliffhanger, sih? Untuk menulis di platform daring, hal paling utama adalah menjaga agar pembaca nggak kabur di tengah jalan. Bisa dilihat kalau di platform daring, prolog biasanya menempati jumlah view terbesar. Lalu bagaimana kita bisa menjaga agar pembaca teruuus bertahan sampai dengan epilog. Diharapkan Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger bisa membantu pembaca bertahan hingga akhir Lalu apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat cliffhanger? Pada dasarnya, cliffhanger sudah bisa disusun sejak kita menyusun kerangka. Saat membuat kerangka, kita memecah alur yang sudah disusun dan memotongnya di bagian-bagian yang seru. Sama seperti tips menulis novel yang pernah Shirei buat tentang menyusun plot, alur, dan kerangka. Dengan begitu, Cliffhanger akan mudah tercipta. 2.ย Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger yang kedua adalah memastikan kalau potongan kalimat terakhir dari bab tersebut memancing rasa penasaran yang besar. Kalimat itu mampu membuat yang baca bertanya-tanya apa yang akan terjadi di chapter selanjutnya. Ini teori terdengar mudah, tapi kenyataannya susah. Karena kadang, yang kita anggep seru, ternyata nggak cukup seru buat pembaca. namun, jangan menyerah 3. Pastikan keseimbanganย antara dialog dan narasi antar chapter. Memang akan ada chapter yang narasi melulu, tapi selipkanlah sedikit dialog, atau mungkin di chapter berikutnya bisa ditambahkan dialog. 4. Soal Jumlah kata Tidak ada aturan baku soal ini. Namun seperti yang Shirei tulis di atas, untuk penerbitan mayor, mereka lebih fokus ke jumlah halaman daripada jumlah kata. Jumlahnya 8-12 Halaman Times New Roman size 12 dengan paragraf 1,5. Sedang utuk di Wattpad, enggak ada aturan khusus. Hanya dari yang Shirei baca selama ini sih berkisar 1500-2000. Sebagai bukti, platform e-novel seperti comico.co.id mensyaratkan jumlah kata 1500-1700/bab. Tidak boleh kurang atau lebih. Jadi, yaaaa… ikuti saja. Karena pada dasarnya, kecepatan membaca manusia di gadget mengalaami penurunan sekitar 20% daripada kecepatan membaca buku biasa. Jadinya, jangan biarkan mata pembaca kelelahan dan justru nggak fokus menikmati cerita karena keburu capek dan bosan. 5. Beberapa adegan yang memancing penasaran. Keputusan protagonis yang menggantung Seseorang misterius muncul Konflik baru yang menegangkan Adegan seru yang dipenggal Fakta baru yang mencengangkan dll Nah, begitulah kurang lebih Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger Silakan kalau masih ada pertanyaan, yaaa! Btw maaf agak susah update akhir-akhir ini, kesehatan keluarga lagi amburadul. Yang sakit macam bergilir. Dari bapaknya, nular ke yang kecil, lalu ke Shirei, sekarang kakaknya. Hadeuh. Belum Shirei sekarang alhamdulillah lagi hamil lagi. Ahahahahaha Jadi tambah roboh rasanya. Nggak kuat lama-lama duduk di depan PC. Bukan bermaksud mengabaikan blog. Insya Allah Facebook Page akan tetap update setiap hari dengan tips-tips sederhana. Jadi, yang mau daily tips, pantengin facebook page aja. Kalau blog diusahakan setiap minggu lah update. Syukur-syukur bisa 3x seminggu. Kalau lebih dari itu kayaknya nggak mungkin. Soakan Shirei dan keluarga selalu sehat, yaa! Semoga Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger membantu, ya!

Tutorial Pembagian Chapter Novel dengan Cliffhanger Read More ยป

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top