5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok

Mau belajar menulis novel 2025-2026?
Buka mentoring menulis novel, baik umum, asistensi sinopsis, dan privat.
Langsung Whatsapp 081212707424 untuk info lebih lanjut.
BACA JUGA :  Tip Merancang Planner Tahunan 2025 untuk Penulis

5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok yang Bikin Follower Kepo

 

Halo, para bookworm dan calon book influencer! Shirei sendiri keoengin jadi bookstagram or booktok. Apalagi KLIP termin sekarang kudu banget bikin review. Aduhai. Namun, malah bingung gimana sih cara bikinnya. Akhirnya Shirei googling sana sini dan merangkum kumpulan-kumpulan tips mereview buku. Semoga bermanfaat bagi kita semua [termasuk Shirei] Ahahaah

Beda review dengan laporan 5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok

Pernah nggak sih, kita baca buku yang bikin hati berdesir-desir, pengen banget cerita ke semua orang, tapi pas mau bikin review di Instagram atau TikTok… eh, mentok. Cuma bisa foto buku sama tulisan “Buku ini keren banget!”, terus selesai. Berasa ada suara jangkrik lewat nggak, sih? T_T

Jangan khawatir, anggap saja saat ini kita memulai langkah pertama!

Dunia  Bookstagram dan BookTok  itu rame banget dan bisa jadi tempat yang asyik untuk berbagi kecintaan kita pada buku. Namun, supaya konten kita nggak tenggelam, kita butuh strategi yang ngena. Jujur, Shirei nggak yakin juga secara nih, ya….. algoritma IG tuh ampas-ampasnya wahahahaha

Nih, Shirei rangkumin 5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok yang katanya akan bikin TBR (To-Be-Read) list penontonnya langsung nambah!

Kenapa sih, Review Buku di Sosial Media Itu Penting?

Sebelum kita mulai, yuk tilik dulu kenapa aktivitas ini seru banget buat kita para pencinta buku. Selain sebagai “buku harian” digital, review kita bisa jadi referensi terpercaya bagi pembaca lain. Kita jadi bagian dari komunitas yang supportif, dan siapa tau, lama-lama bisa diajak kolaborasi sama penerbit, lho! (Impian semua booklover, sih!).

Menurut laporan dari Pengguna Perpustakaan Amerika, komunitas seperti BookTok telah mendorong lonjakan penjualan novel-novel backlist (buku yang sudah lama terbit) secara signifikan. Ini membuktikan betapa powerful-nya suara kita sebagai pembaca biasa!

BACA JUGA :  5 Alasan Mengapa Pembaca Lebih Suka Langsung Disiksa

Sekarang, mari kita bahas satu per satu strateginya!

5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok


Strategi #1: Ciptakan “Hook” yang Nendang di Detik-Detik Pertama

Di dunia yang serba cepat ini, perhatian orang itu sangat pendek. Kalau tiga detik pertama konten kita membosankan, mereka akan scroll away tanpa ampun.

Gunakan Pertanyaan Provokatif: “Pernah nggak sih baca buku yang bikin kamu ingin membelai-belai sampulnya sekaligus melemparnya ke tembok?” (Ini biasanya langsung bikin penasaran!).
Tampilkan Emosi yang Jujur: Mulai video dengan ekspresi wajah yang speechless, terharu, atau bahkan marah. Ekspresi ini yang akan menarik orang untuk tau lebih lanjut. Kalau kita bukan tipe yang suka nampilin wajah, bisa kasih stiker emoji yang sesuai. 
Teks Pembuka yang Menantang: “Buku ini berhasil menghancurkan reading slump gw dalam 1 malam. Penasaran?”

Contoh Sederhana:
> Hook: (Tampilan wajah shocked sambil memegang buku) “Astagfirullah, gw nggak nyangka bisa nangis sekejer ini!”
> Lanjutan: “Jadi  gue baru aja nyelesaiin buku ‘Insecure’ series kelima dari Cerita Mamah Muda Terbitan GPU dan… wow. Gue benar-benar tertampar.”

Gaya bahasa tentu bisa disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing.

Strategi #2: Fokus pada Perasaan dan Pengalaman Pribadi, Bukan Ringkasan Cerita

Orang bukan datang untuk dengar kita menceritakan ulang seluruh alur buku. Mereka datang untuk mendengar pengalaman dan koneksi emosional kita dengan buku tersebut. Sinopsis itu bisa mereka baca di Goodreads atau blurb belakang buku.

Ceritakan Bagaimana Buku Ini Memengaruhimu: “Buku ini bikin gw sadar kalau selama ini gw terlalu keras sama diri sendiri.” atau “Karakter utamanya mengingatkan gw sama diri gue yang selalu insecure.”
Gunakan Pertanyaan Reflektif: “Kalau kalian jadi si tokoh utama, apa yang akan kalian lakukan di posisi itu?”
Highlight Kutipan Favorit: Tampilkan satu kutipan yang paling menusuk hati dan jelaskan kenapa kutipan itu spesial.

BACA JUGA :  Cara Menghadapi Semangat yang Kendor karena Selalu Gagal

Contoh Sederhana (Sebagai Teks di Caption atau Reels):
> “Daripada sinopsisin ceritanya, mending gue cerita aja ya perasaan gue. Setiap ceruita tuh bawa gw ke dunia yang berbeda. Kayak lagi duduk-duduk di warung kopi, dengerin cerita hidup orang lain yang pelan-pelan bikin kita mikir, ‘Iya juga ya…’. Bahasanya nggak puitis banget, tapi ngena di jiwa. Bikin setiap adegan terasa filosofis. Gue jadi ingat sama percakapan-percakapan random bareng temen yang sebenernya dalem banget maknanya.”

 Strategi #3: Manfaatkan Kekuatan Visual yang “Aesthetic” dan Konsisten

Kita manusia visual. Cover buku yang difoto dengan cantik atau video yang disusun rapi akan lebih menarik mata. Pakai kreativitas [ini Shirei susah] wakkakakak

– Flatlay yang Estetik: Tata buku dengan props pendukung seperti secangkir kopi, kacamata, notes, atau bunga. Gunakan pencahayaan natural!
Video yang Dinamis: Jangan cuma foto. Buat video singkat yang menunjukkan kita sedang membaca, membalik halaman, atau bahkan bereaksi terhadap suatu bagian.
Tentukan “Branding” Visual: Pilih filter atau tone warna yang konsisten untuk feed kita. Apakah itu warm, dingin, atau cerah? Konsistensi bikin feed kita mudah dikenali.

Kita bisa cari inspirasi visual yang tak terbatas di Pinterest. Itu adalah gudangnya ide untuk fotografi buku!

Contoh Sederhana:
Untuk Buku Thriller: Gunakan pencahayaan gelap, filter biru/abu-abu, props seperti lilin atau kunci tua.
Untuk Buku Romantis: Gunakan pencahayaan soft dan warm, props seperti bunga segar dan ribbon.

Strategi #4: Pakai Format & Fitur yang Tepat untuk Platformnya

Instagram dan TikTok punya “bahasa” dan fitur yang berbeda. Apa yang work di Instagram, belum tentu work di TikTok, dan sebaliknya.

Untuk Instagram
Format Carousel: Ini sahabat para bookstagrammer! Satu slide untuk cover, satu untuk kutipan favorit, satu untuk review singkat, dan satu untuk rating. Mudah dibaca dan engaging.
Manfaatkan Fitur “Add Yours” Sticker di Story: Bikin template seperti “Sedang baca apa?” atau “Rate this book 1-10” untuk ajak followers interaksi.
Caption yang Detail: Instagram masih memungkinkan caption panjang. Manfaatkan untuk menulis review yang lebih mendalam.

BACA JUGA :  Musik Gratis untuk Youtube Video

Untuk TikTok
Durasi Pendek & Cepat: Review 30-60 detik dengan pacing cepat lebih disukai algoritme.
Gunakan Trend Terkini: Ikuti trend audio dan transition yang sedang viral, tapi sesuaikan dengan konten buku. Misal, pakai audio dramatic untuk plot twist. Matikan audio kalau kamu ga make musik, tp tetap pakai lagunya. 
On-Screen Text adalah Raja: Karena banyak yang nonton tanpa suara, pastikan poin-poin utama review-mu tertulis sebagai teks di layar.

Strategi #5: Akhiri dengan Strong Call-to-Action (CTA)

Jangan biarkan viewers bingung harus mikir kudu apa dan malah scroll away setelah lihat konten kita. Beri mereka arahan yang jelas. Ini akan meningkatkan engagement secara drastis.

Ajukan Pertanyaan: “Menurut kalian, ending buku ini bikin puas atau ngeselin?” atau “Rekomendasi buku lain dengan vibes yang sama, dong!”
Dorong untuk Save/Share: “Save post ini buat referensi bacaan kalian kalau lagi bingung cari buku!”.
Ajak Berdebat (Secara Sehat): “Buat yang udah baca, sebaiknya kita tuh working Mom, apa IRT? Yuk, sharing in the comments!”. Debat ringan seperti ini sangat engagement-friendly.

——

Jangan Lupa Jadi Diri Sendiri!

Dari semua strategi di atas, yang paling penting adalah konsistensi dan keaslian. Orang-orang datang untuk mendengar pendapat kita, bukan ringkasan yang kaku. Gabungkan kelima strategi ini—Hook yang Menarik, Cerita yang Personal, Visual yang Memukau, Format yang Tepat, dan CTA yang Jelas—dan lihat bagaimana komunitas pembaca merespons konten-konten kerenmu.

Yang perlu diingat, komunitas bookstagram dan BookTok pada dasarnya sangat hangat dan suportif. Jadi, jangan ragu untuk memulai, bereksperimen, dan yang terpenting, have fun dengan buku-bukumu!

Shirei rasa tips itu bisa dilakukan… masalahnya… apakah Shirei berniat untuk melakukannya. WAKAKAKAKAKAKAK

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top