Bismillah. Hal paling banyak membuat para penulis galau adalah bedanya kata depan dengan imbuhan. Kapan suatu kata harus digabung dan kapan harus dipisah.
Padahal ini adalah salah satu hal dasar yang harus dikuasai penulis. Jika tidak, kita akan terlalu sering melihat DI JUAL alih-alih DIJUAL. Meski terkesan sepele, tapi kemampuan membedakan kata depan dan imbuhan mutlak diperlukan.
Apakah cara membedakannya sulit? Tidak juga. Hanya butuh sedikit pengujian dan lama-lama kita akan terlatih untuk menentukan tanpa harus pusing melakukan pengujian lagi.
Kemudian, kata yang paling sering ditanyakan adalah
Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana?
Most Common Question :
Kak, ini di nya dipisah apa digabung? Kalau ini ke nya dipisah apa digabung?
Shirei sebenernya punya cara sederhana buat membedakannya :
************************************
Membedakan di yang kata depan [pisah] dan imbuhan [gabung]
**********************************
1. Cek kata yang mengikutinya. Klo kata itu bisa menjadi pasif, berarti digabung.
2. Cek kalau di– diubah menjadi me– ada di KBBI, artinya gabung
3. Ga berhasil memenuhi dua syarat di atas, PISAH
Contoh pengujian :
A. Kata yang diuji : Dibuang
1. Buang adalah kata kerja, bisa dipasifkan
2. Bisa diganti jadi Membuang
Kesimpulan : Gabung
B. Kata yang diuji : Di kereta
1. Kereta kata yang tidak bisa dipasifkan
2. Engga bisa diganti jadi mengereta [apaan ini?]
Kesimpulan : Pisah
Trus yang paling sering bikin galau :
C. Di balik atau dibalik?
Menurut KBBI :
ba·lik
1 n sisi yg sebelah belakang dr yg kita lihat
2 v kembali; pulang: k
– Dibaliknya buku itu perlahan.
a. Balik yang arti menuju ke sebelah belakang. Bisa dipasifkan
b. Bisa diubah menjadi : Ia membalikkan buku itu perlahan (aktif)
Kesimpulan : gabung
– Di balik Tembok ia berdiri.
a. Balik menunjuk kata tempat yang engga bisa dipasifkan [ada di sebelah belakang tembok]
b. Enggak bisa dijadikan : Ia berdiri membalik tembok [nah lho]
Kesimpulan : Pisah
Versi penjelasan simpel.
Paham bedanya, ya?
Di balik = ada di belakang
Dibalik = Digulingin.
Wakakakakak
***********************************
Membedakan ke yang kata depan [pisah] dan imbuhan [gabung]
***********************************
1. Kata yang mengikutinya bisa menunjukkan tempat, Pisah
2. Ketika ke [menuju] bisa diubah ke di [posisi], Pisah
3. Tidak memenuhi syarat di atas, gabung
Contoh Pengujian :
A. Dia berenang ke dalam kolam.
1. Dalam : kalau enggak tau ini masuk mana, cek kbbi. da·lam 1 a jauh ke bawah (dr permukaan); jauh masuk ke tengah (dr tepi): [bisa menunjukkan lokasi yang jauh di bawah].
2. Bisa diubah ke : Dia berenang di dalam kolam
Kesimpulan : Pisah
B. Keempat anak itu suka menulis.
1. Empat : Menunjukkan nomina, bukan merupakan tempat
2. Enggak bisa diubah ke diempat
Kesimpulan : Gabung
+++++++++++++++++++++++++++++
Masalah muncul pada kalimat dimana atau di mana. Juga Keluar atau ke luar.
Sederhananya gini
1. Di mana itu PISAH. Dimana itu ga ada, krn kata memana itu ga ada. Sesimpel itu.
2. Keluar dan ke luar dua-dunya BENAR. Tergantung konteks.
Ke luar biasanya berperan sebagai keterangan, sedangkan keluar berperan sebagai predikat.
Contoh :
1. Murid-murid pergi ke luar kelas.
Ke luar merupakan keterangan terhadap predikat pergi.
2. Murid-murid keluar dari kelas.
Keluar merupakan predikat yang menunjukkan tindakan yang dilakukan subjek.
KEMANA atau KE MANA?
Ke mana dipisah. Kenapa? Karena itu menunjukkan lokasi.
Dasarnya, semua yang menunjukkan lokasi itu PISAH.
+++++++++++++++++++++++++++++++
Shirei juga kadang masih suka bingung. Namun, kalau sambil nyoba diuji sesuai dengan aturannya, Insya Allah lebih mudah
Kuncinya : Uji, dan simpulkan
SEMANGAT ALL!
Semoga postingan tentang Dimana atau di mana dan kemana atau ke mana? ini bisa membantu buat teman-teman yang masih kebingungan, ya!
Makasih mba shi, membantu banget♡~
Akhirnya aku nemu titik terangnya. Huhu, sering blank masalah ginian 🙁