Tips Menyusun Plot, Alur, dan Kerangka
Setiap menulis novel, Shirei selalu menyusun premis dengan baik. Setelah premis ditetapkan dan yakin akan bertahan sampai akhir, Shirei bergerak ke langkah selanjutnya. Menyusun Plot, Alur, dan Kerangka. Apa kita harus menulis plot, alur, dan kerangka? Buat Shirei, YA! Dengan mengetahui akan berjalan ke mana novel kita, umumnya kita nggak akan stuck dan malah tidak bisa menamatkan cerita. Semua yang akan kita tulis sudah tercatat dengan rapi. Tinggal masalah eksekusi aja. Lagipula, dalam kebanyakan Tips Menulis Novel gratis maupun berbayar yang Shirei ikuti, semua selalu kompak menyarankan penulis sebaiknya menggunakan sistem plot, alur, dan kerangka. Jadi, inilah Tips Menyusun Plot, Alur, dan Kerangka Menurut KBBI plot n Sas jalan (alur) cerita (dl novel, sandiwara, dsb) alur n 3 Sas rangkaian peristiwa yg direka dan dijalin dng saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian; 4 Sas jalinan peristiwa dl karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat); ke·rang·ka n 1 garis besar suatu gejala atau kejadian yg akan dibuat dl laporan lengkap dan resmi; Kesimpulan : Alur dan Plot itu serupa tapi tak sama. Maka di Tips Menyusun Plot, Alur, dan Kerangka kali ini, Shirei mencoba menjelaskannya secaraa singkat dan mudah. Alur adalah URUTAN kejadian berurutan yang disususun berdasarkan waktu. Plot adalah HUBUNGAN sebab-akibat sebuah peristiwa dengan peristiwa di sisinya. Di dalam alur, belum tentu ada plot, tapi di dalam plot pasti ada alur. Kerangka adalah garis besar dari alur dan plot yang dirancang ********************************* Tahapan plot [sudah disederhanakan bahasanya ala Shirei] Penjelasan akan pakai kisah Cinderela sebagai contoh, ya! a. Tahap pengenalan situasi dan tokoh cerita. Tokoh dan situasi cerita diperkenalkan. Dalam Cinderela diperkenalkan tentang kematian ibu kandung, lalu ibu tiri dan dua anaknya masuk ke dalam keluarga Ela setelah menikahi ayahnya, b. Tahap persiapan bakar konflik. Diperkenalkan kedua saudara tiri Ela ternyata sudah buruk rupa, buruk pula hatinya. Setelah ayah Cinderela pergi [atau tewas?], mereka jadi mengeluarkan sifat sesungguhnya yang menindas Ela sepuasnya c. Tahap ngipasin konflik di mana konflik akan semakin membesar. Lalu ada undangan pesta dansa ke Istana. Ela ingin ikutan, tapi tentu saja dilarang oleh keluarga tirinya. Ela diam-diam menjahit gaunnya sendiri dari sisa-sia kain yang dia temukan. d. Tahap tokoh mencapai titik intensitas puncak. Paling gereget! Saat Ela bersiap ke pesta, kedua saudara tiri dan ibu mereka melihat gaun yang dibuat Ela. Meski sederhana, Ela terlihat sangat cantik. Tak rela ada saiingan, mereka pun menghancurkan gaun Ela dan meninggalkannya di rumah. e. Tahap penyelesaian Ibu peri datang dan memberi Ela gaun dan akhirnya bisa berdansa dengan pangeran. Pangeran pun mengeluarkan sayembara menemukan Ela dan berhasil menikahinya. Contoh Lain: One Punch Man Episode 2 Alur : Suatu pagi, Saitama lagi nyiram tanaman, nemu nyamuk pengganggu Plot : Saitama nyiram tanaman -> Ada nyamuk -> Nyamuk gigit Saitama -> Berusaha dibunuh Kerangka Karangan : 1. Saitama ambil air 2. Saitama nyiram kaktus 3. Nyamuk gigit punggung tangan 4. Digebuk, tapi lolos 5. Nyerang pelipis, digebuk lolos 6. Saitama marah 7. Lompat-lompat buat bunuh nyamuknya di balkon apartemennya. Kebayang cara bikinnya? Alur itu urutan globalnya, Plot itu sebab akibatnya, kerangka itu detilnya. ————————– Jenis plot menurut urutan waktu a. Plot maju, jika peristiwa-peristiwa yang pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa yang kemudian. b. Plot mundur, yaitu cerita yang diawali tahap akhir baru tahap awal. c. Plot campuran, maju mundur [One step pake cara ini] Trivia dari Shirei 1. Shirei selalu menggunakan bahasa seenaknya saat nulis Alur. Bahasa singkatan, gaul, bebas, toh cuma Shirei yang baca. 2. Shirei nyusun plot pake strip. Hal ini mempermudah saat merasa plot nggak sreg, tinggal copy paste or ketik-ketik lagi, tapi nggak perlu revisi nomer. 3. Kerangka selalu Shirei tulis secara plot maju. Baru setelah itu main cut dan paste untuk menciptakan alur maju mundur jika dibutuhkan. Kerangka karangan bukan suatu hal yg wajib. Seperti yang pernah Shirei bilang di postingan Cara Mempersiapkan Menulis Novel, ada orang yang bisa nulis HANYA dengan premis. Itu bebaaaaas. Suka-suka. Namun, buat orangyg pelupa, moody, butuh ketenangan batin, dan gampang writer’s block kayak Shirei, kerangka karangan ngebantu banget. Kalo Shirei lagi sedih, dan nggak mood bikin bab ceria, Shirei cukup lihat di kerangka, cari chapter galau, dan lompat nulis bab itu. Senang deh. Lol Semoga Tips Menyusun Plot, Alur, dan Kerangka bisa dipahami, ya! Apa ada pertanyaan?
Tips Menyusun Plot, Alur, dan Kerangka Read More »