Tips Menulis Novel Tanpa Macet

Cara Menulis Novel Bagi Pemula

Agak kaget melihat banyaknya query masuk ke web untuk mencari Cara Menulis Novel Bagi Pemula yang baik. Kalau dipikir-pikir, tutorial Shirei memang lumayan banyak, ya. Namun, bertaburan dan mungkin yang mau baca juga bingung mau mulai dari mana. Jadinya, kali ini, Shirei mau mencoba merangkum semua dalam satu postingan. Tentu saja, besar harapan Shirei kalau teman-teman membaca postingan lain agar lebih bisa dipahami. Maka, kali ini Cara Menulis Novel Bagi Pemula akan dipenuhi dengan tautan ke halaman lain yang sesuai. Sebelumnya, jangan panik! Percayalah kalau MULAI menulis novel itu tidaklah sulit. Yang bagis Shirei paling sulit justru adalah konsisten untuk terus menulis hingga tamat. Jangan khawatir juga kalau cerita kita tidaklah keren atau banyak salah. Namanya juga ketikan pertama. Nanti akan ada revisi, dll. Cara Menulis Novel Bagi Pemula 1. Cari Ide dan rumuskan Premis Untuk Premis, teman-teman bisa baca di CARA MEMBUAT PREMIS NOVEL Konsep utama dari membuat novel adalah, premis harus solid. Harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Apakah masalah yang diangkat cukup menarik, cukup kuat, dan mampu membuat protagonis bergerak. 2. Cari Konflik yang Sangat kuat Mencari konflik yang sangat kuat ini susah-susah gampang. Setelah tahu keinginan protagonis, lalu konflik utamanya di premis, kita harus membuat konflik-konflik yang mendukung konflik utama. Cara membuatnya bisa dicek di TIPS MENYUSUN ALUR, PLOT, dan KERANGKA 3. Silakan riset Apa itu riset? Riset adalah proses mencari data untuk dituliskan dalam novel. Entah itu tentang pekerjaan, data-data khusus, ataupun seting novel. Semua bisa dikumpulkan sebelum digunakan dalam novel. Adapun tipsnya bisa dibaca di TIPS RISET MENULIS NOVEL 4. Mulai membuat prolog Prolog adalah awalan kisah. Apa prolog harus dibuat? Tentu tidak. Hanya saja, jika bab satunya kurang nendang atau menyentak, tentu saja dipersilakan membuat prolog yang nendang agar cerita lebih gereget dan menggaet pembaca. Untuk cara membuatnya, bisa diintip ke CARA MEMBUAT PROLOG DAN EPILOG NOVEL 5. Mulai menulis.  Jangan terlalu khawatir kalau tulisan kita jelek, tidak bagus, dll. Fokus pada RASA. Tulis sebisanya, semampunya, secepatnya. Tidak perlu memikirkan diksi. Pokoknya kebut sampai ending. Kalau macet? Mungkin cara menulis kamu yang berbeda. Ada beberapa cara menulis. Silakan kamu pilih mau jadi yang mana dan disesuaikan saja. TIPE CARA MENULIS NOVEL DAN CARA MEMILIHNYA TIPS MENULIS NOVEL TANPA MACET 6. Jangan lupa tulis ending yang berkesan Akhir cerita yang baik akan membuat pembaca merasa puas setelah membaca novel kita. Pastikan semua masalah sudah selesai dan ditutup dengan baik. Open ending tidak masalah, tapi harus ada konklusi. Lalu untuk tipsnya bisa ke CARA MEMBUAT AKHIR NOVEL YANG BAIK 7. Lakukan Revisi  Berikut tips melakukan revisi agar naskah kita terpoles dan menjadi jauh lebih baik. TIPS MEREVISI NOVEL 8. Persiapkan untuk dikirim ke Penerbit /platform incaran Jangan lupa siapkan premis dan sinopsis lengkap. Hal ini sangat krusial kalau kamu pengin mengirim naskah ke penerbit. Soalnya, dari sini lah penerbit membaca intisari dari cerita kamu dan akan menentukan cerita kamu akan diterima atau tidak. PENTINGNYA SINOPSIS LENGKAP YANG BAIK —— Nah, ribet juga nyariin link semua postingan Shirei yang lawas-lawas. Sebenarnya isi blog ini juga nggak banyak. Kalau ada waktu, bisa dibaca semua dan semoga bisa memberi manfaat, ya. Kalau masih kurang paham, bisa ikut les, ya! Klik link di atas artikel atau bisa langsung KLIK INI BUAT INFO LEBIH LANJUT.  Sekian dulu Cara Menulis Novel Bagi Pemula kali ini. Kalau ada request artikel, drop komen aja, ya. Nanti kalau bisa, Shirei usahakan buatkan Sampai jumpaaaaa

Cara Menulis Novel Bagi Pemula Read More »

Lebih Bagus Mana (4)

Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel

Kalau kita disuruh bikin sinopsis lengkap untuk diajukan ke penerbit, banyak penulis yang masih tertukar dengan blurb alias sinopsis singkat. Padahal, sesuai namanya, antara sinopsis lengkap dan sinopsis singkat itu beda jauh baik dalam segi isi maupun panjangnya. Pada postingan kali ini, Shirei mau nulis tentang Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel Dalam membuat blurb jangan sampai asal-asalan bahkan sekadar untuk cerita di Wattpad. Blurb adalah sinopsis PENDEK yang diletakkan di belakang sampul novel atau di bawah cover novel Wattpad. Blurb TIDAK menceritakan semua isi novel, melainkan hanya teaser singkatnya saja. Hanya saja, banyak penulis Wattpad yang tidak terlalu memedulikan soal blurb dan mengisi seenaknya. Kira-kira mau nggak mampir ke cerita yang tulisannya, “Baca aja dijamin seru!”? Kecuali kita punya menggemar setia, sinopsis singkat macam itu terlihat tidak menarik dan justru tidak akan bikin kepo. Orang akan meraba-raba ke mana cerita akan dibawa? Apa temanya cocok sama selera? Ataukah protagonisnya tipe kesukaan? Semua sama sekali tidak tergambar. Formula penulisan Blurb : 🌸 (1) Kondisi Jelaskan dengan singkat situasi yang terjadi di novel. Sesuatu yang membuat cerita itu bergerak. 🌸 (2) Kemungkinan harapan Sampaikan kemungkinan pemecahan masalah. Kayak, “Akankah Razza bisa meraih hati Keshwa yang selalu mengurung diri di kamar?” (ToGetHer Love) Jadi reader dikasih bayangan gimana cerita MUNGKIN akan berakhir. 🌸 (3) Nuansa dan genre cerita Sampaikan nuansa cerita dalam blurb. Kalau memang ceritanya berbahasa puitis, ya, tulis blurb dengan nuansa sejenis. Sampaikan ke pembaca tulisan dan genre macam apa yang akan diterima. Contoh cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel : Jika menikah seolah dijadikan pertandingan. Jika menikah diharuskan karena usia yang terus bertambah. Jika menikah hanya untuk membungkam pertanyaan yang terus berulang. Jika menikah tak didasari cinta. Akankah bahagia tercipta? Delan sang maniak Gunpla [Gundam plastic] memutuskan menikah dengan Arlin sang maniak bento dengan sebuah janji. “Menikah hanya untuk menyenangkan orang tua masing-masing. Tidak saling usik satu sama lain meski tinggal seatap.” Ketika kehidupan pernikahan aneh itu dimulai, kedua orang tua mereka meminta cucu secepatnya. Akankah permintaan itu mengubah kehidupan pernikahan mereka? Akankah cinta hadir di antara mereka? Akankah cinta bertaut? ⭕⭕⭕ Paragraf pertama adalah poin pertama yakni situasi yang dihadapi oleh Arlin dan Delan. Di mana keduanya udah di usia kritis buat menikah, tapi calon pun tak ada. Sehingga memicu konflik di paragraf kedua. Keseluruhan blurb digambarkan dengan ringan dan ada istilah Jejepangan yang menggambarkan di dalam novel pun akan ada istilah-istilah itu sebagai kunci. Diakhiri diparagraf ketiga tentang harapan penyelesaian masalah dari hubungan aneh bin ajaib antara Arlin dan Delan itu. ⭕⭕⭕ Sebenarnya membuat Blurb itu susah-susah gampang. Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel di page Tips Menulis Novel Gratis ini pun sebenarnya sederhana, bukan? Namun, jika masih bingung Shirei buat rangkumannya 💖 Kesimpulan : 🌸 1. Pendek aja Tergoda bikin blurbs panjang dengan memasukkan banyak konflik menarik? Jangan! Itu makanya wattpad sinopsis juga dibatasin kan hurufnya? Cover belakang buku juga tidak besar bukan ? Fokus sama inti masalah utama aja. Yang PALING MENARIK dan BIKIN KEPO YANG BACA. 🌸 2. Buat sedramatis mungkin. Pembaca nggak butuh sesuatu yang panjang, mereka butuh DRAMA, butuh MASALAH. Kasih itu di blurb. 🌸 3. Jangan berbohong Jangan nulis “Best Seller” padahal baru juga cetakan pertama dan belum open PO. Atau bikin review palsu mengatas namakan orang-orang terkenal, padahak bohong. Ouch! Itu bakalan mencederai kredibilitas penulis ke depannya. Lagian, nggak barokah menjual hal dusta, ‘kan? 🌸 4. Jangan merendahkan orang lain. Boleh mengeluarkan kelebihan diri sendiri. Misal, “Kisah cinta yang lain dari biasanya” Namun, jangan “Berbeda dengan novel cinta lain yang klise dan membosankan, novel ini bla bla”. Bisa bedainnya kan? Jangan menjatuhkan orang lain, tapi naikkan saja value diri sendiri. Nah, begitulah Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel Cara mana yang menurut teman-teman paling sulit dijalankan?

Cara Membuat Blurb atau Sinopsis Singkat pada Cover Belakang Novel Read More »

Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan

Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan

Shirei sering mendapatkan kalimat, “Kalau nulis novel tuh harus Show don’t Tell! Biar pembaca bisa meresapi apa yang terjadi.” Nah, apa sih Show don’t Tell itu? Kenapa dia begitu dikumandangkan ke seluruh penjuru bumi? Seberapa sakti dia untuk membuat novel kita menjadi lebih hidup? Ehehehe Postingan kali ini akan membahas tentang bagaimana cocoknya Show don’t Tell diterapkan dalam cerita. Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan Sederhananya, jika kita menulis novel, jangan serta merta menulis seperti urutan kejadian yang lurus tanpa ada hiasan sama sekali. Banyak yang kurang mampu membedakan antara menulis laporan kejadian dengan menulis novel. Dalam novel ada berbagai macam faktor yang mendukung. Ada seting, karakteristik, dll Meski dalam contoh di post Tips Menulis Novel Gratis kali ini, Shirei enggak kasih semua faktor untuk masuk, tapi semoga tetap bisa dimengerti perbedaannya ⛔ Contoh salah : Syaira menangis, lalu mengambil tisu, kemudian mengelap air mata yang tumpah. Setelah tisunya basah, dia melemparnya ke tempat sampah. Hatinya begitu sedih hingga ia tak bisa berhenti menangis. —— Apa enggak ambyar itu feeling-nya? Si sana kayak pembaca berita lagi melaporkan kejadian penyebab terjadinya suatu peristiwa. Datar dan lurus tanpa emosi sama sekali. ⛔ Contoh salah 2 : Syaira mengeluarkan cairan sebening kristal dari matanya. Tetes demi tetes menyiratkan duka mendalam yang terus mengoyak jiwa. Sudah seminggu ini dia berbenguk. Bahkan helai putih terus teronggok di ranjang. Ia ingin mencuarkan darah dari nadi yang menjantang di tangannya. ——— Ini juga ambyar. Terlalu menyodorkam kosakata baru, kiasan-kiasan yang terlalu rapat satu sama lain bikin enggak fokus. Bahkan mungkin pembacanya perlu buka KBBI dulu supaya bisa memahami itu paragraf isinya apaan sih. Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan Banyak juga yang sering bingung kenapaa kok novelnya ‘garing’. Salah satu alasan karena kita terlalu berusaha mengatakan, bukan menunjukkan. Alias, kita terlalu TELL bukan SHOW. Di sisi lain, ada yang justru terlalu berpuitis, lalu kehilangan esensi cerita sebenarnya karena sibuk menyusun kata dan frasa indah seperti contoh nomor dua. Kita terlalu SHOW dan kurang lugas. Contoh 1 dan 2 menjelaskan ada beda signifikan antara terlalu Tell dan terlalu Show. Keduanya butuh KESEIMBANGAN. Contoh yang seimbang : TELL : Aguri lapar. Perutnya terasa keroncongan kala mencium aroma roti. Sayang, uangnya terbatas. SHOW : Air liur Aguri menetes kala mencium aroma roti yang menggelitik hidung. Perutnya merintih. Pemuda itu ingin sekali menyuapkan roti lembut itu ke mulutnya. Sayang sekali, saat ini ia tak punya uang sepeser pun. Ah … seandainya menjadi Makai Knight bisa menghasilkan uang juga, tentu ia tak kelaparan seperti ini. Aguri – Garo Yami o Terasu Mono. Jadi, meski orang-orang selalu mengatakan Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan, sekali lagi, buat Shirei itu namanya keseimbangan. Tujuan utama menulis novel adalah membuat pembaca terhanyut dengan cerita. Kalau terlalu puitis ya susah dicerna, kalau terlalu lugas ya susah diresapi. Kalau kata orang dulu … Yang sedang-sedang sajaaaa. (plak) Jadi, sekian post tentang Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan. Kalian suka tipe yang mana? Show? Tell? Gabungan?

Menulis itu Menunjukkan, Bukan Mengatakan Read More »

20190911 061140 0001.png

Tips Menulis Novel Tanpa Macet

Bismillah. Apa teman-teman pas mau nulis novel sering merasa stuck alias macet? Pas udah siap di depan komputer, rasanya software menulis itu begitu suci dan polos hingga satu kata pun nggak muncul untuk mampu menodainya. Begitu pula saat pakai gawai ataupun buku tulis biasa. Rasanya halaman terlihat putih bersih? Berikut Tips Menulis Novel Tanpa Macet Semoga dengan tips ini teman-teman bisa menulis novel tanpa kendala sama sekali. Karena penyakit utama seorang penulis adalah stuck. 💖 Tips Menulis Novel Tanpa Macet kali ini membahas satu alasan utama yang bikin cerita kita macet dan nggak ketulis sama sekali. 😱 PERFEKSIONIS! Umumnya karena kita terlalu berpikir apa kata-kata yang akan kita tulis indah, apakah bisa bikin baper, dll. Akibatnya, bukannya malah banjir ide, kita justru ketakutan kalau-kalau cerita kita jelek dan nggak akan ada yang baca. Padahal, Tips Menulis Novel Tanpa Macet kali ini justru untuk menghindari perfeksionis! Lho? Piye kalau nggak perfect? Dibacanya ANCUR dong?! Oh, No! No! No! Aturan dasar menulis novel adalah : TULIS DULU, EDIT NANTI! Jika nanti butuh edit, maka boleh dibaca ulang dan perbaiki di sana-sini. Jadi, tulis saja yang ingin ditulis. Tuangkan aja semua ide meluber di dalam otak tanpa perlu kepikiran hal-hal teknikal selerti PUEBI, singkatan, kalimat efektif, diksi, dll. Pokoknya luapkan semua ide yang terlintas. Bahkan jika itu sekadar potongan-potongan kalimat yang absurd dan sama sekali tidak indah dibaca. Biar banyak typo, biar kalimatnya berantakan, biar dialog semua atau justru narasi semua. Enggak apa-apa dialog tag salah, yang penting adegan tergambarkan. Fokuskan tulisan kita untuk menceritakan adegan demi adegan dalam novel dengan jelas. Nggak perlu rapi, yang penting JELAS. Setidaknya kita sendiri ngerri tadi nulis apaan. Ahahaha Jangan sampe sangking absurdnya, kita sendiri lupa nulis apaan. 🤣 Setelah selesai, baru deh baca ulang dan perbaiki. Karena semakin kita mengabaikan kesempurnaan, akan semakin lancar kita menulis. Pikirkan kesempurnaan saat proses revisi. Itupun harus dengan porsi yang pas. Kapan-kapan Shirei buat tutorial menulis novel gratis tentang cara merevisi yang efisen, deh, InsyaAllah! Kalau teman-teman, biasanya stuck-nya kenapa? Semoga Tips Menulis Novel Tanpa Macet ini membantu, ya! Silakan kalau ada pertanyaan. With love, Shireishou

Tips Menulis Novel Tanpa Macet Read More »

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top