Author name: Shireishou

Aliran Rasa Menulis Novel 2023

Aliran Rasa Menulis Shireishou 2023

Sudah tiba di penghujung tahun 2023. Enggak berasa banget, ya! MasyaAllah. Meski tiga bulan blog ini error, eh tadi ya error. Apa Shirei kudu cek tiap hari agar yakin nih blog run smoothly? Heran, deh! Anyway, Setahun udah nulis apa aja? Mungkin bagi sebagian orang bisa menjawab dengan tenang udah menghasilkan karya apa. Namun, bagi sebagian yang lain, bingung mau menjawab apa. Awal tahun, H-1 pendaftaran, Shirei ikut KLIP [Kelas Literasi Ibu Profesional]. Sistemnya 4 bulan pertama 300 kata / setoran minimal setoran 10. Lalu empat bulan berikutnya setoran minimal 400 kata selama sepuluh hari. Lalu terakhir 500 kata per setoran selama sepuluh hari. Shirei awal-awal lengkap 30 hari. Makin ke belakang makin lupa udah setor novel yang mana aja. Akhirnya dijaga di 10 setoran aja meski nulisnya lebih banyak dari itu. Ahaha Maafkan. keder aku. Lalu bagaimana yang kesulitan untuk setor? Sebenarnya, KLIP sendiri kan targetnya ‘cuma’ 5000 kata sebulan. Kalau dibagi 30, sekitar 167 kata sehari. Bukan angka yang betat. Ini aja Shirei ngetik begini udah 150 kata, lho! Pendek, kan? Makanya, lebih baik nulis 150 kata sehari terus menerus daripada 5000 kata sehari terus 29 hari sisanya bengong. Konsisten membentuk kebiasaan. Kebiasaan akan membuat segalanya jadi lebih mudah. Tahun 2023 adalah titik balik Shirei menjadi penulis gratisan. Eh, gimana? Shirei berhenti dari semua platform menulis premium. Istirahat total. Sekarang kembali fokus menulis demi membagikan kebaikan. Ahahaha….. Ya memang sangat bersyukur kalau kita menulis karena kesenangan, eh, dapet duit pula. Sayangnya, genre Shirei tidak banyak disenangi orang. Jadi, sekarang niatnya bener-bener menebar kebaikan meski yang baca tidak banyak. Doakan semoga istiqomah Join grup NPC2301 sejak 2015 juga memecut Shirei untuk lebih aktif. Secara ikut lomba menulis tahun lalu gagal. Jadinya males banget tahun ini lomba-lomba. Akhirnya cuma ngajuin-ngajuin naskah yang ada. Bahkan naskah sebenernya banyak yang revisi dari platform lainnya. Cuma bisa mulur yang tadinya cuma 30 jadi 60 bab. Ahahah. Makanya mau setor klip juga bingung. Akhirnya cuma setor yang fix nulis baru aja. Ini Dia karya-karya Shirei di Wattpad dan Joylada username SHIREISHOU   Kalau di List, ini dia daftar cerita yang Shirei buat selama 2023 1. Rahim untuk Suamiku [Mei 2023] 2. Asam garam Asa dan gara [Maret 2023] 3. Bertunas Tiap Hari [ April 2023] 4. ToGetHer Love [Juni 2023] Masih on going ada 1. Drivin Me Crazy [25 bab] 2. Halang Pandang [7 bab] 3. Titik Buta [32 bab] 4. Putra yang Tak Kupunya [ 57 bab] Lalu mana yang paling berkesan? Kesayangan banget! Sampai bikin traulernya. Padahal aku udah jarang banget bikin trailer [embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=eUZQm9TZtIA[/embedyt] Kenapa berharga? Soalnya ini kalah lomba tahun lalu, padahal aku cinta banget sama ceritanya. Karakternya cowok tobat selalu menjadi kesukaanku. Apalagi trope first love dan he fell first, he fell harder. Pas Gara bertarung, pas dia gelut… aku cinta banget. Darah, cowok, nahan marah, seksi! [plak] Terus, pas iseng diajukan ke GWP, waktu itu lihat karya temen masuk. Shirei langsung kasih selamat dia karena Shirei ga lihat nama Shireishou ada di sana. Eh, tiba-tiba temen-temen di grup NPC kasih selamat. Pas Shirei cek, ternyata PAKE NAMA ASLI, dong! Wkaakkakaka Akhirnya kerusuhan revisi premis berdua sama Ray yang juga lolos. Terus akhirnya diajukan ke penerbit KG. Gagal di BIP. Sekarang masih ke Elex Media. Kalau gagal, akan terus diberikan sampai 6 penerbit KG. Mohon doanya agar bisa terbit, yaaaa!! Semoga tahun 2024 Shirei bisa terbit buku cetak lagi meski hasilnya tidak secuan platform premium karena Shirei belum menjadi penulis best seller. Belum sekarang, Entah nanti. Namun, apa pun itu, semoga bisa menebar pahala jariyah sebanyaknya. Aamiin.  

Aliran Rasa Menulis Shireishou 2023 Read More »

Cara Menulis Novel Bagi Pemula

Agak kaget melihat banyaknya query masuk ke web untuk mencari Cara Menulis Novel Bagi Pemula yang baik. Kalau dipikir-pikir, tutorial Shirei memang lumayan banyak, ya. Namun, bertaburan dan mungkin yang mau baca juga bingung mau mulai dari mana. Jadinya, kali ini, Shirei mau mencoba merangkum semua dalam satu postingan. Tentu saja, besar harapan Shirei kalau teman-teman membaca postingan lain agar lebih bisa dipahami. Maka, kali ini Cara Menulis Novel Bagi Pemula akan dipenuhi dengan tautan ke halaman lain yang sesuai. Sebelumnya, jangan panik! Percayalah kalau MULAI menulis novel itu tidaklah sulit. Yang bagis Shirei paling sulit justru adalah konsisten untuk terus menulis hingga tamat. Jangan khawatir juga kalau cerita kita tidaklah keren atau banyak salah. Namanya juga ketikan pertama. Nanti akan ada revisi, dll. Cara Menulis Novel Bagi Pemula 1. Cari Ide dan rumuskan Premis Untuk Premis, teman-teman bisa baca di CARA MEMBUAT PREMIS NOVEL Konsep utama dari membuat novel adalah, premis harus solid. Harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis. Apakah masalah yang diangkat cukup menarik, cukup kuat, dan mampu membuat protagonis bergerak. 2. Cari Konflik yang Sangat kuat Mencari konflik yang sangat kuat ini susah-susah gampang. Setelah tahu keinginan protagonis, lalu konflik utamanya di premis, kita harus membuat konflik-konflik yang mendukung konflik utama. Cara membuatnya bisa dicek di TIPS MENYUSUN ALUR, PLOT, dan KERANGKA 3. Silakan riset Apa itu riset? Riset adalah proses mencari data untuk dituliskan dalam novel. Entah itu tentang pekerjaan, data-data khusus, ataupun seting novel. Semua bisa dikumpulkan sebelum digunakan dalam novel. Adapun tipsnya bisa dibaca di TIPS RISET MENULIS NOVEL 4. Mulai membuat prolog Prolog adalah awalan kisah. Apa prolog harus dibuat? Tentu tidak. Hanya saja, jika bab satunya kurang nendang atau menyentak, tentu saja dipersilakan membuat prolog yang nendang agar cerita lebih gereget dan menggaet pembaca. Untuk cara membuatnya, bisa diintip ke CARA MEMBUAT PROLOG DAN EPILOG NOVEL 5. Mulai menulis.  Jangan terlalu khawatir kalau tulisan kita jelek, tidak bagus, dll. Fokus pada RASA. Tulis sebisanya, semampunya, secepatnya. Tidak perlu memikirkan diksi. Pokoknya kebut sampai ending. Kalau macet? Mungkin cara menulis kamu yang berbeda. Ada beberapa cara menulis. Silakan kamu pilih mau jadi yang mana dan disesuaikan saja. TIPE CARA MENULIS NOVEL DAN CARA MEMILIHNYA TIPS MENULIS NOVEL TANPA MACET 6. Jangan lupa tulis ending yang berkesan Akhir cerita yang baik akan membuat pembaca merasa puas setelah membaca novel kita. Pastikan semua masalah sudah selesai dan ditutup dengan baik. Open ending tidak masalah, tapi harus ada konklusi. Lalu untuk tipsnya bisa ke CARA MEMBUAT AKHIR NOVEL YANG BAIK 7. Lakukan Revisi  Berikut tips melakukan revisi agar naskah kita terpoles dan menjadi jauh lebih baik. TIPS MEREVISI NOVEL 8. Persiapkan untuk dikirim ke Penerbit /platform incaran Jangan lupa siapkan premis dan sinopsis lengkap. Hal ini sangat krusial kalau kamu pengin mengirim naskah ke penerbit. Soalnya, dari sini lah penerbit membaca intisari dari cerita kamu dan akan menentukan cerita kamu akan diterima atau tidak. PENTINGNYA SINOPSIS LENGKAP YANG BAIK —— Nah, ribet juga nyariin link semua postingan Shirei yang lawas-lawas. Sebenarnya isi blog ini juga nggak banyak. Kalau ada waktu, bisa dibaca semua dan semoga bisa memberi manfaat, ya. Kalau masih kurang paham, bisa ikut les, ya! Klik link di atas artikel atau bisa langsung KLIK INI BUAT INFO LEBIH LANJUT.  Sekian dulu Cara Menulis Novel Bagi Pemula kali ini. Kalau ada request artikel, drop komen aja, ya. Nanti kalau bisa, Shirei usahakan buatkan Sampai jumpaaaaa

Cara Menulis Novel Bagi Pemula Read More »

Cara Membuat Cliffhanger

Cara Membuat Cliffhanger dan Contohnya

Di Instagram Shireishou, Shirei udah pernah membahas sedikit tentang cara membuat Cliffhanger ada empat point. Namun, karena keterbatasan jumlah kata, akhirnya hanya bisa meminta menunggu sampai Shirei bahas di blog Tips Menulis Novel Gratis ini atau di Youtube Shireishou. Semoga bahasan kali ini bisa lebih jelas dan langsung dipraktikkan, ya. Cara Membuat Cliffhanger dan Contohnya Pernah kan pas lagi seru-serunya membaca cerita tiba-tiba…. ‘CUT!’ gitu? Rasanya kan gereget gitu, ya? Kalau di buku cetak, mungkin kita akan langsung buka bab berikutnya, ya? Kalau di platform cerita bersambung kayak Wattpad, maka kudu gigit jari bersabar sampai update selanjutnya. Heheheh Nah, gimana kita membuat akhir bab yang bikin pembaca merasa gereget kayak gitu? Sekarang kita bahas Cara Membuat Cliffhanger dan Contohnya 1. Berikan Ketegangan Sayang, beristirahat sehari semalam di penginapan cukup membuat keberadaan mereka terendus. Dari balik semak-semak, muncul lebih dari selusin pasukan berbadan tegap dengan pedang panjang terhunus siap menyerang. Beberapa bahkan membawa tongkat sihir. Agnis merasakan kengerian yang sangat. —- Jadinya, pembaca diberi ketegangan tentang apa yang akan terjadi. Apa akan ada yang tewas? Apa semua dalam bahaya? Dll 2. Scene melakukan sesuatu tapi terpotong Ae mengangguk maklum. “Lo keliatan bukan tipe gamer. Terus ngapain nyoba main game ini?” Jantung Kalya langsung berdegup dengan kencang. Jawaban apa yang harus dia berikan? [ ToGetHer Love / Fight [with] Me – Shireishou ] —- Pembaca diberikan rasa ingin tahu tentang adegan berikutnya. Apakah sesuai perkiraan atau justru ada akhir twist? 3. Twist “Lalu?” “Nama pena dari teman yang disukainya itu adalah Stayka.” [Amore in Sardegna – Shireishou ] Jadi, untuk membuat kejutan, twist bisa dilakukan di akhir bab. HIngga ini adalah Cara Membuat Cliffhanger dan Contohnya yang terbaik. 4. Info baru Mas Radi mungkin mengalami masa berat yang tidak pernah kubayangkan sama sekali. Bisa jadi trauma kehilangan berturut-turut membuat pikiran Mas Radi menjadi sama sekali tidak logis. Namun, apa benar begitu? [Rahim untuk Suamiku – Shireishou ] Memberikan informasi baru yang belum ada sebelumnya. 5. Memberikan pertanyaan “Otak cerdasmu ke mana Danita?” suara Indria menggelegar. “Mana ada cowok mau lamaran yang diminta bilang ceweknya. Pengecut macam apa dia?!” Danita tersentak. [ Suami Jahatku Tak Lagi Mampu Menyakitiku – KBM – Ani Laelia ] 6. Jam menghitung mundur Suara familier terdengar di kepala.  “Lima … empat … tiga … dua … satu….” [ 12 Tender Killers – Shireishou ] 7. Kematian orang penting Kuzunoha sangat kuat. Aku bisa merasakan tekanan besar yang menahan pergelangan tanganku. Aku menghadap ke lemari kaca. Bisa kulihat di belakangku dia menatap bayanganku di kaca dengan sedih. Seolah ia enggan melakukan hal hendak dikerjakannya. “Maafkan saya sensei. Sayonara.” Sempat kulihat dia mengangkat sikunya sebelum dihunjamkan kuat ke tengkukku dan semua langsung menjadi gelap. [ 12 Tender Killers – Shireishou ] 8. Menampilkan kenyataan Akan tetapi, seberapa kuat pun gadis itu memberontak semua sia-sia. Di hari dengan hujan petir menggelegar, gadis itu pun kehilangan mahkotanya yang direnggut paksa. [ Asam Garam Asa dan Gara – Shireishou ] 9. Membuat keputusan “Oke.” Aku pun bangkit, merapikan piring makan kami dan meninggalkannya. Sebuah senyum penuh kemenangan terukir di wajahku diam-diam. Mas Danu masuk perangkap. [ Balas Debdan Istri Tajir – KBM – Shireishou ] —- Tokoh utama akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang bisa memajukan plot. 10. Penyesalan Nama yang dipanggil berulang, tekanan pada perut yang terkoyak, berusaha untuk menghentikan serpihan nyawa yang semakin menghilang. Semua tak membuahkan apa-apa. Sang gadis hanya menatap pria muda di hadapannya dengan lunglai. Ia berusaha mengangkat tangannya yang kini serapuh jaring laba-laba. Membelai pipi pria yang membanjiri wajahnya dengan air mata sebelum terjatuh menghunjam tanah. — Nah, gimana? Udah lengkap bukan Cara Membuat Cliffhanger dan Contohnya ? Semoga bisa dipahami, ya. Silakan kalau masih ada yang belum jelas. Boleh komen, ya. Sampai jumpa di postingan berikutny!

Cara Membuat Cliffhanger dan Contohnya Read More »

Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya

Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya

Ada banyak hal yang bisa kita pelajari sebagai penulis. Akan tetapi, tidak sedikit penulis yang enggan mengembangkan diri menjadi lebih baik. Entah atas alasan malas atau sudah merasa paling  canggih dalam tulis-menulis. Akibatnya, kemampuan menulisnya mandek dan tidak berkembang lagi. Eksekusi ceritanya begitu-begitu saja dan monoton. Setelah beberapa waktu, Shirei sering menerima curhatan juga menemukan pola saat memeriksa novel murid mentoring novel privat. Di situ Shirei menemukan. Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya Tentu saja, tidak semua penulis mau mengakui memiliki kelemahan. Kebanyakan yang enggan belajar itu, justru tidak sadar memiliki kelemahan diri. Jujur saja, memahami kelemahan diri lebih sulit dibandingkan mendapat masukan dari orang lain. Akan tetapi, hal ini tidaklah mustahil. Karena itu, buat kamu yang mau berkembang dengan baik, yuk mulai evaluasi kelemahan tulisan sendiri. Shirei pun sering melakukan ini karena jujur aja, Shirei masih jauh banget dari standar ‘bagus’ yang Shirei kejar. Jadi, kali ini Shirei bikin artikel tentang Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya Semoga saja kita bisa sama-sama menggali dan berkembang lebih baik lagi! Sebelumnya, kita harus mengosongkan isi kepala. Karena paling berat saat mengoreksi diri sendiri adalah perasaan bahwa semua yang kita kerjakan sudah sangat baik. Juga perasaan malu karena kita punya kelemahan yang mungkin sudah dilihat pembaca. Singkirkan semua rasa jengah agar kita bisa menulis dengan lebih baik. Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya 1. Tidak Mau Revisi Tidak ada tulisan yang sekali jadi. Semua pasti butuh REVISI. Dan meski tampak membosankan, proses ini harus dilalui oleh kita sebagai penulis. Lakukan Revisi dulu, baru diedit. Jangan menggabungkan kedua proses bersamaan. Nanti kepala pusing dan malah tidak fokus. Eh? Bedanya apa? Ini dia bedanya. Kalau bingung, langsung tanya aja di kolom komentar, ya!   2. Kurang Fokus Premis tidak kuat hingga kisah pun melenceng ke mana-mana. Cara membuat premis bisa dibaca di Cara Membuat Premis Novel Misal, tentang seorang Pembunuh Bayaran yang ingin bertobat jatuh cinta pada seorang penjahit tetangganya yang ternyata korban rudapaksa rnam orang. Namun, di tengah kisah melebar tentang konflik di tempat kerja si mantan pembunuh, lalu membahas soal pekerjaan jahitnya, dll. Memang terlihat ‘nyambung’, tapi sebenarnya melenceng. Apa pun tipe menulis kita, baik plotter maupun pantser, pastikan premisnya kuat dulu. Lihat bagaimana Shirei membuat cerita Asa dan Gara tetap fokus pada track-nya, meski tampaknya tetap harus ada revisi besar untuk memperbanyak perjuangan Gara lepas dari masa lalunya sebelum mendapatkan Asa. 3. Kalimat Tidak Efektif dan berputar-putar Kalau bermain di platform premium, pasti sudah tidak asing dengan ‘dibayar berdasarkan banyaknya jumlah kata‘. Hal ini mengakibatkan tulisan jadi melebar tidak karuan. Misal penyebutan warna mata berulang-ulang. Penyebutan pakaian di satu scene yang sama berkali-kali, dll. Sebenarnya, kalau menulisnya sistem kebut-kebutan, maka akan sulit sekali menghindari pemborosan kata ini karena tidak adanya waktu untuk mengedit. Namun, jika untuk buku cetak, ada baiknya untuk membaca ulang dan melakukan editing yang diperlukan. Bersabarlah untuk membaca ulang karya kita dari awal. 4. Terlalu terpengaruh Pembaca Saat kita sudah menentukan pasangan cerita kita, misal A dengan B dan bukan dengan C, lalu banyak pembaca protes. Kita akhirnya berubah ke C. Padahal tidak ada hint-hint kalau C tuh bakalan jadi sama A. Bisa jadi malah plot hole. Atau ada penulis yang tiap pembaca marah-marah dan menuntut plot sesuai keinginan mereka, penulis pun ikutan. Akibatnya, plot hole bisa terjadi di mana-mana. Ayo angkat kepala! Jangan mau diatur pembaca jika kita sudah punya rencana matang dengan cerita kita. Kalau mau mengambil ide pembaca, harus dipastikan baik-baik semua sudah ‘mulus’ dan tidak akan menimbulkan kesalahan. 5. Berhenti Sebelum Selesai Jangan tergoda menulis cerita baru kalau cerita lama belum selesai. Karena, biasanya meski cerita baru terlihat lebih indah, tapi akan berhenti jika tiba-tiba kita menemukan ide baru lagi. Tulis saja premis kasar. kalau belum puas, bikin juga covernya lalu simpan di draft. Yang penting ‘lega’ dulu. Untuk Tips Mendesain Cover bisa dibaca di sini —- Nah, itu kesalahan umum yang cukup sering Shirei temui dan bahkan juga Shirei miliki. Teman-teman biasa kena yang mana? Shirei nomor 2. Ahahaha Romance selalu kebawa gelut. lol Semoga artikel Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya ini membantu, ya! Jangan ragu untuk drop komen kalau ada yang mengganjal. Kalau ada notifnya, InsyaAllah Shirei coba balas. Sampai jumpaaa….

Lima Kesalahan Umum Seorang Penulis dan Cara Memperbaikinya Read More »

Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis

Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis

Bingung cara nulis kembali setelah lama tidak menulis?  Pengin nulis lagi setelah didera writer block dalam waktu yang lama? Nggak tahu harus dari mana ketika ingin menulis setelah Hiatus gara-gara kesibukan lainnya? Di postingan kali ini, Shirei mau membuat tips : Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis Perasaan tidak tahu harus mulai dari mana, sering kali kita hadapi sebagai penulis. Apalagi jika sudah lama tidak menulis. Adapun penyebab kita menjadi kaku memulai setelah lama tidak menulis adalah : Tidak pernah latihan Semua skill jika tidak pernah dilatih, maka akan karatan. Biasa kita tahu kalimat efektif, nyusun SPOK saja bisa keder, kan? Akibatnya, kita bingung mau mulai darimana saat sudah lama tidak menulis. Kurang Membaca Diperburuk dengan minimnya minat membaca yang kita lakukan. Pas lagi males nulis, meski tidak selalu, tapi kebanyakan akan ikut males membaca. Kita memang bbisa belajar nyusun plot dan alur dengan menonton. Namun, menyusun diksi, tetap membutuhkan asupan gizi berupa bacaan.  Dengan tidak membaca, maka semua diksi dan tata bahasa akan lenyap dari kepala Strong Why yang ikutan hilang Jika lama tidak melakukan sesuatu hal, maka Strong Why alias alasan kuat kita melakukan sesuatu akan ikut terlupakan. Misalnya saja, awalnya kita menggebu-gebu ingin menerbitkan buku di penerbit kenamaan. Namun, setelaah kelamaan tidak menulis, niat itu pun lenyap. Mau menamatkan yang sudah ada saja, rasanya enggan. Minder Jikalau teman-teman sesama penulis masih lanjut menulis, sementara kita hiatus dalam waktu yang lama, bisaa-bisa mereka sudah menerbitkan di penerbit yang kita incar, sementara kita malah belum menulis apa pun. Akibatnya, ketika kita mau mulai kembali menulis, rasanya minder berat.   Nah, lalu gimana sih Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis ?   Berikut beberapa tips yang Shirei rangkum dari berbagai sumber serta dari pengalaman pribadi Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis 1. Percaya kalau kita masih punya kemampuan itu Seperti yang sudah Shirei katakan di atas, menulis itu melatih muscle memory juga. Apa pun yang sudah kita pelajari tidak akan mudah lenyap begitu saja. Hanya saja dia tenggelam jauh di dalam ingatan dan butuh waktu untuk menggalinya kembali. Namun, bukan berarti tidak mungkin. Semoga langkah-langkah yang Shirei tulis bisa membantu. 2. Kembalikan Strong Why yang hilang Ketika mood menulis sudah mengilang, yang pertama harus dikembalikan adalah NIAT utama kita. Sebaiknya, Strong WHY alias niat kita saat melakukan sesuatu tidak diserahkan kepada orang lain. Misalnya, ‘Ingin ceritaku dibaca BANYAK ORANG.’ Ini artinya menimpakan tujuan ke tangan orang lain. Kalau tidak banyak yang baca, maka akan hancur semua semangat. Strong WHY sebaiknya yang bisa kita kontrol sendiri. Misal, ‘Ingin menulis cerita yang bernilai pahala.’ atau ‘Ingin menamatkan dua cerita dalam satu tahun’, dll. Jadi, kegagalan or keberhasilan, semua tergantung pada usaha diri dan takdir Allah SWT. Bukan manusia lain. 3. Membaca yang banyak Isi bensin dengan membaca yang buanyaak. Tidak harus novel. Kalau mager, bisa mulai dari kumcer, atau artikel-artikel pendek. Setelah terbiasa, bisa baca novellet atau novela. usahakan baca yang sudah mengalami proses editing. Biar lebih terasah. 4. Membuat jadwal menulis Tidak perlu lama-lama. Cukup sepuluh menit saja. Tanpa media sosial, tanpa aplikasi chatting. Fokus. sepuluh menit sehari. Kalau di komputer bingung, coba menulis dengan kertas. Coret-coret saja. Entah hanya sekadar premis, atau potongan adegan acak. Yang penting menulis. 5. Membuat jurnal ide / premis Hal cukup mudah untuk mulai menulis adalah dengan menuliskan ide saja. Tanpa memedulikan diksi ataupun efektifitas kalimat. Mulailah dari merancang ide-ide. Tidak perlu yang megah. Kisah-kisah klise sederhana pun nggak apa, kok. 6. Riset Kalau masih stuck juga, tidak perlu memaksa menulis, RISET aja! Cari hal-hal menarik yang ingin kita tulis, lalu catat hasilnya. Siapa tahu menaikkan semangat buat menuliskan hasil risetnya, kan? 7. Jangan terburu-buru Jangan kepengin langsung lepas dari semua rasa mandeg yang mendera. Yang penting konsisten diperjuangkan. 8. Mencari Kesalahan dari karya lama Masih belum bisa juga? Coba baca karya lama dan catat semua kelemahan yang pernah dilakukan. Siapa tahu bisa dapat insight baru dan bersemangat buat berkarya or malah revisi. 9. Keseimbangan berkarya dan istirahat Jangan lupakan beristirahat. Kadang yang bikin mentog, bukan karena hilang strong why, tapi karena terlalu lelah hingga burnt out. 10. Abaikan orang lain Hal lain yang bikin kita minder adalah terlalu sering menoleh dengan pencapaian orang lain. Makanya, pasang kacamata kuda dan teruslah melangkah. *** Tidak semua penulis akan terkenal, tapi klita tidak tahu takdir apa yang menanti kita di depan sana. Jadi, pelan-pelan, teruslah berusaha! Semoga tips Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis bisa membantu Langkah mana yang bisa teman-teman gunakan?

Cara Kembali Menulis Setelah Writer Block dan Lama Tidak Menulis Read More »

Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik

Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik

Ada banyak cara untuk mengakhiri novel yang kita tulis. Mau itu berakhir bahagia, sedih, atau akhir yang terbuka supaya pembaca bisa mengkhayalkan ceritanya sendiri. Shirei pribadi paling suka menulis dan membaca novel yang memiliki akhir bahagia. Soalnya di tengah udah menderita. Kalau sampai akhir tetap menderita rasanya kok mengenaskan. Ahahaha Tentu saja, tidak ada larangan untuk membuat akhir tragis dan menyedihkan hingga menguras air mata pembaca hingga kisah novel kita pun terasa nyata. Akhir seperti ini biasanya akan lebih diingat karena umumnya memberi dampak lebih besar daripada akhir yang bahagia. Kita bukan akan membahas tiga tipe ending cerita, tapi lebih ke Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik. Ending seperti apa yang tetap bisa diterima pembaca meskipun pada akhirnya hero / heroine tidak berakhir bahagia. Bagaimana menyusun akhir kisah yang membuat pembaca merasa puas dan tidak berpikir bahwa karya yang kita tulis ‘nggak jelas. Ini mungkin ada sedikit gambaran tentang pengertian akhir cerita yang bagus versi Shirei. Buat yang nggak bisa membuka gambar, Shirei salinkan tulisannya. Akhir yang baik adalah akhir yang masuk akal dan menyelesaikan semua masalah yang dijabarkan di awal cerita. Pembaca juga akan menghapuskan semua pertanyaan dari kepala saat membaca novel yang kita tulis. Bahkan ending yang sangat baik adalah akhir yang akan dikenang pembaca hingga nanti. Nah, Lalu bagaimana sih membuat akhir yang baik itu? Pertama-tama, dilansir dari laman Masterclass, yang harus diingat ada empat hal yang membuat sebuah akhir novel menarik : 1. Resolusi: Akhir cerita harus selalu merangkum dan menyelesaikan konflik utama yang kita susun di awal novel. Seorang pembaca harus memiliki perasaan bahwa ceritanya sudah selesai. 2. Transformasi: Tidak hanya plot yang selesai, karakter utama pun harus BERUBAH menjadi sesuatu yang berbeda daripada bagaimana mereka ada di awal cerita. Entah semakin baik atau semakin buruk, semua tergantung pada cerita. Yang jelas, perubahan ini penting karena di sinilah pembaca akan merasakan perjuangan pemeran utama telah mendapatkan ‘hasil’. Jadi ini adalah Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik 3. Ketegangan: Ketika mau menuju akhir, pembaca sebaiknya dibuat setegang mungkin di konflik utama. Hingga saat pembaca masuk ke bagian akhir, kepuasan itu melonjak! Seperti saat kita menonton pertandingan bulutangkis di mana draw di akhir pukulan. Begitu kemenangan tiba, rasanya SUPER sekali daripada yang sejak awal sudah memimpin di depan. 4. Kejutan: Banyak yang suka akhir yang mengejutkan. Namun, bagi Shirei, tidak bisa membuat plot twist pun tak mengapa. Karena cerita yang baik tidak ditentukan oleh banyaknya plot twist. Namun, bagaimana kisah kita bisa membuat pembaca bertahan membaca sampai akhir dan merasakan kepuasan 💖💖💖 Setelah mengetahui empat alasan akhir novel kita dinilai baik, sekarang kita bergerak ke Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik 1. Pastikan kita tahu akhir sebelum mulai menulis Gimana kalau tipe pantser yang maunya langsung nulis nggak pakai plotting?  Enggak pakai plotting bukan berarti nggak ada perencanaan. Umumnya, cerita yang sudah diketahui akhirnya akan lebih mudah disusun daripada yang sambil jalan. Mengurangi kemungkinan plot hole, juga masalah yang tidak selesai. Coba dibayangkan kita mau jalan, tapi nggak tahu mau ke mana. Akhirnya cuma muter-muter ngabisin bensin, tapi nggak tahu mau ke mana. Tiba-tiba pengin ke Bandung, eh, lupa bawa koper misalnya. Berbeda kalau kita mau ke Surabaya. Kita bisa mengecoh pembaca berpura-pura mau Ke Jogja ternyata lanjut ke Surabaya. Semacam itulah. Tidak perlu kerangka detail kalau kamu termasuk penulis pantser. Namun, setidaknya, mengetahui apa akhir ceritamu akan sangat membantu 2. Pastikan karakter amat menderita di klimaks cerita Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa semakin ketegangan memuncak, kemenangan akan terasa semakin manis 3. Pastikan karakter berubah Jika kamu tidak terbiasa membuat plot sebelum menulis, setidaknya buat sebaik mungkin karakter novelmu, bahkan yang karakter antagonisnya. Karakter tidak harus menjadi lebih baik, bisa saja dia meninggal atau bahkan masuk penjara. Namun, karakter ini HARUS BELAJAR menjadi sesuatu yang baru karena perjalanannya selama bertualang di dunia novel yang kita tulis. Perubahan ini sebaiknya signifikan, mencolok, dan terasa penting bagi cerita. Misal di kisah Asam Garam Asa dan Gara, Gara si Pembunuh bayaran pas akhir berubah jadi sosok yang berjuang menjadi suami yang saleh. Demikian Asa yang korban rudapaksa hingga trauma pada laki-laki, akhirnya berjuang menjadi istri yang salehah. 4. Pastikan semua masalah selesai Kalau kamu tipe pantser, tiap ada masalah, tolong dicatat. Jadi kalau masalah tersebut selesai, beri ceklis. Jangan sampai pas ending masih ada misteri yang tidak terselesaikan. 5. Pastikan akhirnya tidak memaksa Banyak akhir yang berujung memaksakan cerita demi plot twist. Misal tadinya sepanjang cerita A mau dijodohkan dengan B. Tiba-tiba tanpa petunjuk apa-apa, hanya karena ingin membuat ending yang mengejutkan, kita membuat A jadian sama C. Padahal belum pernah ada latar belakang bagaimana C bisa mungkin jadian sama A. Akhirnya cerita jadi terasa memaksakan dan janggal. 6. Tidak perlu sampai happily ever after Kadang, kita nggak perlu membuat akhir yang sampai punya anak. Kadang, untuk kisah romansa, cukup sampai lamaran pun boleh. Intinya, jangan terlalu mengekang pikiran pembaca, Biarkan mereka berkreasi sendiri akan akhir ceritanya. 💖💖💖 Demikianlah, Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik Kamu suka akhir novel yang bagaimana? Happy end? Sad end? Gantung end? Ahahahah

Cara Membuat Akhir / Ending Novel yang Baik Read More »

Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik

Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik

Selain karakter utama, karakter berikutnya yang paling penting dalam sebuah novel adalah karakter antagonis. Meski Antagonis TIDAK SELALU berupa manusia, tapi pada postingan kali ini, kita akan membahas karakter antagonis yang berupa manusia. Bagaimana membuat karakter Antagonis ini bisa hidup hingga pembaca pun bisa saja menjadi suka dengan tokoh antagonis tersebut. Mungkin juga malah lebih disukai daripada protagonisnya. Jadi, setelah menguatkan premis novel, sekarang saatnya membuat antagonis novel kita! Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik Nah, sebelum mulai, antagonis TIDAK SELALU JAHAT, ya! Menurut KBBI n Sas tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama; tokoh lawan Jadi, tidak selalu jahat, yang penting MENENTANG TOKOH UTAMA. Namun, sekali lagi, kali ini fokus kita untuk antagonis manusia yang jahat, yaaaa….. Tanpa berlama-lama… inilah Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik 1. Buat TUJUAN UTAMA yang KUAT dan SOLID Tidak hanya pemeran utama yang membutuhkan tujuan yang sangat kuat dan solid. Antagonis pun demikian. Tanpa tujuan yang solid, maka keberadaan dia hanya berupa tempelan saja. Misal dalam kisah Deliverance – Dimensional Fugitive, tujuan utama antagonisnya adalah menjadi yang terkuat dan menguasai seluruh dimensi. Tujuan ini terhalang oleh Hero-nya, Alf, yang ternyata memiliki kekuatan rahasia. Maka pertarungan pun tak terelakkan. Atau seperti kisah Sang Penggoda di mana antagonisnya ingin menghancurkan Hero yang dinilai merusak semua kehidupannya. Antagonisnya sangat membenci Hero dan semua rasa cinta yang terlimpah pada Agnis, tapi tidak padanya. 2. Cari Antagonis yang SESUAI dengan Protagonisnya Antagonis yang baik adalah antagonis yang sesuai dengan protagonisnya. Contohnya, jangan membuat antagonis yang ingin menghancurkan dunia, sementara hero-nya cuma hidup santai dan nggak peduli sama nasib dunia. Ya … nggak nyambung. Cari Antagonis yang bisa nyusahin protagonismu lahir-batin. Sampai bikin protagonismu hidup segan mati tak mau. Karena salah satu ciri antagonis yang baik adalah yang mampu membuat protagonisnya berada di titik terendah. 3. Buat LATAR BELAKANG tokohnya NYATA Jangan sepelekan latar belakang antagonis, Meski tidak semua harus dituliskan dalam cerita, latar belakang adalah hal krusial untuk membuat karaktermu bertindak hingga saat ini. Dengan latar belakang yang kuat, maka karakter pun akan lebih mudah dijalankan. Jangan takut memulai sebuah kisah masa lalu penjahat di novelmu 4. Buat Antagonis yang Bisa Menipu Jangan selalu membuat karakter yang blak-blakan jahat di depan heronya. Buat yang menipu. Tidak terlihat jahat, tapi justru dalang dari segala kejahatan. Bisa dijadikan seperti twist yang seru, bukan? 5. Desain Antagonis yang Cerdas Antagonis tidak melulu harus mata melotot dan jahatnya kelihatan. Bisa juga dia menggunakan taktik-taktik cerdas, dengan senyum menawan, tapi menjatuhkan protagonisnya ke titik terendah. Kadang, penjahat adu kecerdasan sama heri juga seru, lho! Kayak novel-novel detektif gitu. 6. Desain bahwa Antagonis ini percaya bahwa Hero kita lah penjahatnya Kalau bisa, jangan sampai Antagonis ini merasa dirinya jahat. Dia berusaha untuk melakukan sesuatu yang bagi dirinya adalah ‘menyelamatkan prinsip hidupnya’. Boleh saja kita bikin karakter yang murni psikopat. Jahat ga ketulungan. Ya, kalau yang begini, biasanya yang suka juga hanya orang-orang tertentu aja. Namun, kalau antagonisnya merasa dia memegang kebenaran, mungkin masih bisa ada simpatinya 7. Tunjukkan Bagaimana Antagonis berada di atas Protagonis Dari Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik, cara ketujuh adalah antagonis harus kuat. Kalau nggak secara fisik, ya mental, ya otaknya. Tunjukkan kesuperioran dia di atas hero. Buat pembaca merasa ‘wow keren banget sih nih karakter!’ 8. Buat Antagonis yang Memiliki Banyak Kelebihan Kalau kita bikin karakter kan umumnya tentu ingin yang menarik, ya? Nah, buat karakter yang memiliki banyak kelebihan. Jangan hanya jahat saja yang dikedepankan. 9. Jangan bikin dia mudah dikalahkan Meski dia antagonis, tapi kalahnya alot. Bikin heronya kudu bertarung jungkir balik baik secara mental maupun fisik untuk bisa mengalahkannya. Agar ada memory berharga yang tersisa. 10. Akhiri dengan sempurna Kupas alasan dia menjadi antagonis, beri sisi kemanusiaan yang membuat dia terasa humanis alih-alih penjahat tanpa hati. Tidak harus dia bertobat, tapi dia bisa dibuat tetap berkukuh dengan prinsipnya dan kalah, atau buat dia akhirnya mengakui kekalahannya. Semua sama-sama boleh dan tergantung pada eksekusi cerita. —– Nah, ini tadi Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik Paling penting adalah eksekusinya. Rancang dengan sepenuh hati, maka InsyaAllah semua akan lancar. Masih bingung cara membuat karakter yang hidup? Setiap bulan, Shirei InsyaAllah membuka kelas menulis untuk belajar membuat karakter. Silakan klik link di atas, ya!  

Sepuluh Cara Merancang Karakter Antagonis yang Jahat tapi Menarik Read More »

Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata

Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata

Ada beberapa permintaan dari pembaca social media Shirei dan juga pembaca blog Tips Menulis Novel Gratis ini tentang gimana sih kalau ingin menjadikan kejadian sehari-hari yang dialami untuk menjadi novel? Apalagi akhir-akhir ini kisah dengan embel-embel “Diangkat dari kisah nyata” laris manis di pasaran. Misal, kita dalam hidup ini InsyaAllah pernah mengalami aneka perjalanan menarik, bukan? Nah, bagaimana caranya agar bisa menulis kisah nyata tersebut agar menjadi novel yang juga seru dirasakan oleh orang lain. Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata Ada beberapa rambu-rambu sebelum kita menulis dari kisah nyata. Lebih tepatnya, dalam urusan etika, ya. Mari kita cek ya! 1. Jika kisah ini dari pengalaman sendiri  Apakah ini akan membuka aib orang lain? Apakah antagonis di cerita kita itu sudah bertobat? Jangan sampai ketika orang tahu kalau kisah ini adalah kisah si Penulis, lalu menghubung-hubungkan dengan kenalan-kenalan si Penulis. Padahal si Antagonis telah bertobat. Hasan Al Basri berkata, “Para sahabat dan tabi’in memiliki konsep, barang siapa yang mencela saudaranya, karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allāh, maka si pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut.”  [ HR. Ibnu Abid Dunya dalam kitab Ash-Shamt]  Sumber: https://muslim.or.id/ Shirei sangat menyarankan kalau itu kisah diri sendiri, sebisa mungkin disamarkan agar tidak ketahuan kalau itu punya sendiri, atau gunakan nama pena yang benar-benar beda agar orang tidak menyadari itu kisah kita. 2. Kalau ini kisah dari orang lain Adab yang baik adalah meminta izin terlebih dahulu apakah kisahnya boleh dijadikan novel. Karena tidak semua orang suka kisahnya dijadikan cerita apalagi diviralkan. 3. Kalau kisah nyata ini dari berita atau gosip di sosial media Tetap sebaiknya minta izin terlebih dulu. Jangan sampai di akhirat kita kesandung masalah pas hissab gara-gara orang yang mengalami kejadian tidak rida. “Lha? Ribet dong ya kalau kudu nyamar atau izin dulu? Maunya langsung nulis aja, nih!” Itu kalau kamu mau menulis dengan jelas di novel kamu bahwa INI ADALAH KISAH NYATA! Jadi, apa pun yang akan kamu tulis dalam novel adalah KENYATAAN. Shirei harus mengingatkan Hadist ini : Shirei penganut, “Tidak mengapa menulis Fiksi selama DIJELASKAN kalau itu FIKSI.” Karena ada yang berpendapat jika menulis Fiksi itu haram mutlak. Shirei nggak ingin debat, ya. Yang jelas, dengan kondisi seperti ini, jangan sampai kita menyelipkan tulisan INI KISAH NYATA padahal kisah yang kita tulis adalah fiksi. Jadi di Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata ini, Shirei berlepas diri kalau masih ada yang nekat menulis kisah fiksi, tapi diaku-aku kisah nyata demi viral. Karena masuknya berdusta banget. Setelah mengingat beberapa Adab di atas, kita mulai ke Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata Tidak semua kejadian bisa dimasukkan Meski ada banyak hal yang ingin kita ceritakan, tapi tidak perlu kita masukkan. Pilih mana yang bisa dijadikan cerita mana yang harus dibuang. 2. Semua hal harus ada alasannya Meski di dunia nyata kita nggak tahu alasan antagonis menyerang kita, kenapa dia gedeg banget sama kita, kenapa dia memfitnah kita, kita harus tahu alasannya. Nah, di sinilah Shirei agak menghindari menulis DIANGKAT DARI KISAH NYATA. Shirei lebih suka menulis FIKSI YANG TERINPISRASI DARI KISAH NYATA. Karena kalau sampai kita salah menduga alasannya apa, jatuhnya fitnah. Ngeri, kan? 3. Kadang perlu bumbu lagi Tidak semua hidup kita cukup menarik jadi novel. Kadang kita perlu bumbu. Maka, dari kisah nyata ini, kita bisa tambahkan bumbu-bumbu pemanis atau pedas agar tulisan lebih seru. Misal tadinya tidak ada kasus anak yang kritis akibat kena pukul anaknya antagonis, tapi kita bisa tambahkan. Sekali lagi, kalau sudah ada bumbu, maka TIDAK BOLEH ditulis DIANGKAT DARI KISAH NYATA. 4. Pastikan tidak ada plot hole Jangan sampai ada bumbu-bumbu kebanyakan, malah jadi plot hole. Untuk mencegah terjadinya Plot Hole, bisa ikut MENTORING MENULIS NOVEL PREMIUM Shireishou. 5. Pilih Ending yang sesuai dengan keinginan Misal, kisah hidup kita pahit banget. Enggak indah kalau dijadikan novel. Maka, kita bisa mengubah akhirnya supaya jadi lebih indah. Contoh, ada kisah teman yang bercerai. Dia belum mendapatkan kebahagiaan. Maka, kita bisa membuatkan akhir bahagia untuknya. —- Apa masih ada yang ingin ditanyakan? Beginilah Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata kali ini. Kamu suka nulis kisah nyata juga?

Cara Menulis Novel dari Kisah Nyata Read More »

Tips bikin 3

Cara Bikin Premis Novel yang Konsisten

Doeloeeee kala, Shirei udah pernah menulis tentang Cara Membuat Premis Novel tahun 2019 lalu di Blog Tips Menulis Novel Gratis ini. Namun, ternyata masih ada juga permasalahan yang timbul setelah membuat premis. Permasalahan ini yang terus menjadi pertanyaan ke akun sosial media Shirei. “Kenapa premis saya berubah-ubah alias tidak konsisten?” Cara Bikin Premis Novel yang Konsisten Nah, premis yang berubah-ubah berarti cerita kita pun berubah-ubah. Misal saja : Romeo and Juliet is about young lovers triumphing over their warring families by choosing love even unto death in order to be together. Nah, kalau tiba-tiba premisnya ganti, kan bisa berubah jadi … “Juliet akhirnya nekat mau kawin lari, tapi ternyata Romeo malah jatuh cinta dengan Rosaline.” Iya kalau berubahnya di depan sih nggak apa-apa, ya? Kalau udah jalan? Tiba-tiba semua jalan udah menunjukkan kalau Romeo dan Juliet akan bersatu, tiba-tiba penulisanya membelokkannya ke arah lain. Iya kalau ada hint-hint sebelumnya bisa disebut plot twist, ya! Alias memang sejak awal disengaja sama penulisnya. Akan tetapi, kalau di awal-awal tidak ada rambu-rambut kalau Romeo ada naksir sama Rosalline, tiba-tiba duaaar…. dia ninggalin Juliet, kan kentang namanya. Karena itu, mengetahui Cara Bikin Premis Novel yang Konsisten sangat penting. Ada beberapa alasan yang membuat seseorang mengubah-ubah premis yang sudah dibuatnya. Karena Premisnya tidak kuat Karena sebenarnya kamu nggak suka premisnya dari awal Karena bosan Karena nemu yang lebih seru Dipengaruhi Pembaca Sebenarnya, menggantik alur atau konflik kecil tidak masalah. Namun, kalau sampai mengganti konflik utama, itu baru masalah. Bayangkan jika di tengah-tengah cerita, konflik utama Romeo dan Juliet yang harusnya soal salah paham dan minum racun, malah ganti jadi perselingkuhan Romeo misalnya. Jadi otomatis cerita geseeeer semua, kan? Namun, kalau mau ditambahi konflik kecil misalnya, Juliet kesulitan menemukan racun, atau ada yang naksir Romeo atau Juliet, tapi diabaikan, ini masih bisa lah. Nanti, kalau premis berubah-ubah entah karena kita bosan atau nemu yang lebih seru, cerita akan menjadi berubah total. Misal, contoh sederhana lain adalah kisah Cinderela. Kalau ide awalnya kan Pangeran mencari pemilik sepatu, lalu kita geser deh, premisnya jadi, “Cinderela ternyata memiliki saudara kembar rahasia yang menipu Pangeran dalam mencari pemilik sepatu yang asli dan kembarannya itu pun berhasil menikahi Pangeran.” Ahahaha Bayangkan cerita yang harusnya meluncur ke jalur A, harus mendaki gunung lewati lembah belok ke samudera dan nyemplung ke ending yang 180 derajat beda sama desain awal. Tidak apa-apa kalau memang belum diunggah. Namun, bakalan revisi gede-gedean atau ada risiko plot hole kalau nekat diteruskan sering mengubah premis. Banyak penulis yang menjadikan ceritanya tidak konsisten karena terbawa komentar pembaca. Misal cinta segitiga, tadinya penulis udah sreg A sama B dan C jomlo. Eh, pembaca protes. Akhirnya belok A ke C. Mending kalau mulus eksekusinya, ya? Kalau ada plot hole? Waduh….   Jadi, inilah Cara Bikin Premis Novel yang Konsisten   1. Pikirkan matang-matang di awal Jangan terburu-buru. Shirei menghabiskan banyak waktu untuk membuat premis matang dan tidak akan kamu ubah apa pun kata orang. Kuatkan STRONG WHY kamu memilih konflik dan akhir seperti itu. Pastikan premis kamu kuat dan pastikan kamu tidak akan bosan mengeksekusi cerita seperti itu. Jangan menulis hal yang kamu tidak suka karena akan berisiko kamu akan berhenti di tengah jalan, atau ceritanya bisa belok dan berantakan 2. Pikirkan Plot Hole Kebanyakan penulis yang mengganti premisnya karena yakin tidak akan plot hole. Percayalah, pembaca bisa merasakan ending atau konflik yang mendadak berubah di tengah jalan dan bukan plot twist. Shirei udah beberapa kali membaca karya di platform yang berubah karena populer. Jadi panjaaaaaaaang dan nggak jelas juntrungannya pokoknya biar panjang. Mungkin bukan selera Shirei aja, sih. Cerita yang nggak jelas mau dibawa ke mana, pasti udah Shirei drop. 3. Kalau nemu ide lain, jadikan cerita baru Kamu nemu ide premis lain yang seru dan WOW gitu. Jangan diubah premis yang sekarang. Pakai untuk cerita barumu saja. Ganti karakter, seting, dll. Jadikan premis itu sebuah cerita baru. Daripada kamu mengacak-acak yang sudah berjalan, lebih baik rancangan cantik itu, kamu pakai untuk hal yang baru, bukan? ————————- Nah, gimana Cara Bikin premis NOvel yang Konsisten kali ini? Mana alasan yang bikin kamu berubah-ubah?

Cara Bikin Premis Novel yang Konsisten Read More »

Tips Branding Media Sosial sebagai Penulis

Tips Bisa Update Rutin di Sosial Media Sambil Tetap Menulis

Zaman now, kita semua harus eksis di dunia daring. Bagaimana tidak? Penulis sekarang tugasnya tidak sekadar untuk menulis, tetapi juga mempromosikan tulisannya ke khalayak. Bahkan tidak sedikit platform dan penerbit yang tidak mau ikut campur dalam mempromosikan karya penulis, tapi hanya membantu menerbitkan saja. Urusan promosi, biar penulis yang ngurus sendiri. Nah, gimana caranya kita bisa tetap eksis padahal juga disibukkan dengan kegiatan menulis. Maka dari itu, Shirei tahun 2023 ini berniat menghidupkan kembali Blog Tips Menulis Novel Gratis dan Youtube yang terbengkalai. Siapa tahu sanggup. Ahahaha Karena itu, hari ini Shirei akan bagikan tips yang Shirei pakai untuk bisa rutin update di lima platform sekaligus. Tips Bisa Update Rutin di Sosial Media Sambil Tetap Menulis Pilih Sosial Media yang Paling Mudah Mudah tuh yang kayak apa? Yang mudah bagi kita untuk membuat isinya. Misal, Shirei lebih suka mengetik dengan panjang kata yang sedang-sedang saja, maka Facebook adalah jawaban. Sedangkan kalau kamu suka bikin video, maka bisa jadi Tiktok / Short / Reels lah jawabannya. Kalau Shirei, karena follower IG Shireishou lebih gede daripada follower Facebook, maka Shirei aktifnya di IG. Meski Shirei nggak suka desain-desain, alhamdulillah sekarang ada Canva. Ahahaha Ga sia-sia premiuman pake Canva demi bisa update Instagram tiap hari. Bahkan bisa bikin cover novel yang keren dengan banyak stock foto dan element yang cakep.     2. Pilih SATU SAJA Kecuali kamu punya admin atau punya banyak waktu, menghandle BANYAK social media sekaligus itu memakan waktu sekali. Belum nanti kita harus menulis untuk platform. Shirei sangat tidak menyarankan untuk aktif di lebih dari satu platform jika kamu baru mulai merintis. Tips Bisa Update Rutin di Sosial Media Sambil Tetap Menulis termasuk memastikan kita tetap di satu sosial media dahulu setidaknya enam bulan. Kalau nanti sudah stabil, baru deh, kalau mau nambah boleh. Karena makin banyak yang kamu pegang, nanti malah makin males buat update karena menghabiskan banyak waktu.     3. Konsisten Nggak perlu seminggu 7x update kalau setelah itu nggak update 3 minggu. Lebih baik update 3x seminggu, tapi rutin seperti itu. Algoritma sosial media lebih senang dengan akun yang postingannya rutin. Jadi, daripada menggebu-gebu di awal, lebih baik dicicil saja. Misal, kalau memang lagi senggang dan bisa bikin 10 konten sehari, ya di schedulled aja buat postingan-postingan hari-hari ke depan, jaga-jaga kalau ada masa-masa sibuk.    4. Copy ke Sosmed Lain Kayak Instagram Shirei, bisa diduplicate ke Page Facebook. Terus isi Instagram juga bisa dijadikan postingan blog. Misal di IG cuma bisa kasih lima Tips Bisa Update Rutin di Sosial Media Sambil Tetap Menulis Namun, kalau di blog kan bisa sampai delapan tips dan penjelasannya jadi lebih panjang dan detail. InsyaAllah untuk Youtube pun nanti akan bisa juga dibuat menjadi video yang siap diunggah Sabtu nanti. Doakan, ya! Semoga Sabtu bisa mulai update Youtube. Kok malah salin-salin materi? Apa nggak pengulangan? Kan nggak semua orang punya semua sosial media. Ada yang cuma aktif di FB kayak Shirei. Ada yang lebih suka baca blog, ada yang scroll Tiktok dan nonton video Youtube. Jadi TIDAK APA-APA kalau mirip-mirip materinya     5. Bagikan yang Kamu Suka Jangan memaksakan membagikan yang kamu tidak suka. Bahkan misal mau bikin blog kayak gini, Shirei pun memikirkan hal apa yang Shirei suka untuk tulis. Kalau Shirei nggak suka soal fashion, ya Shirei nggak akan sanggup menulis. Namun, selalu ingat kalau apa pun yang kita tulis akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak. Jadi, ingat selalu sebelum kita menulis.     6. Jangan Terlalu Pusing dengan Teori Copywriting Kadang yang bikin kita bingung dan tidak bisa update di sosial media karena terlalu banyak membaca teori copywriting. Akibatnya, kita malah jadi takut melangkah. Balik ke poin nomor lima bahwa tuliskan apa yang kamu suka. Sejatinya, akan mengalir dengan sendirinya.    7. Cari idenya dengan melihat postingan orang lain BUKAN DIPLAGIAT, ya! Tapi, kita bisa dapat ide. Kayak misal Shirei nulis Tips Branding di Social Media, maka kamu bisa bikin Tips Branding di Tiktok, dll. Pokoknya, cari yang sesuai dengan topik sosial media kamu. Jadinya, nggak perlu mikir dari nol karena toh semua topik sebenernya sudah ada di internet. Tinggal kita mengolah dengan kalimat kita sendiri.       8. Jadwalkan Postingan Daripada setiap hari bingung mau update apa, seminggu sekali, bikin tema untuk seminggu, lalu bikin sebelum pas senggang. Misal, Shirei update blog penginnya Senin dan Kamis. Maka Shirei udah mikirin topik dari Sabtu kemarin tuh. Habis itu, pas Senin Shirei ada waktu lebih, gas bikin sosmed IG sampai Rabu. Pas Rabu kemarin kedatangan ortu, udah nggak mikirin sosmed lagi. Tinggal hari ini buat post Blog aja sama revisi novel Asam Garam Asa dan Gara buat besok. ‧˚₊꒷꒦︶︶︶︶︶꒷꒦︶︶︶︶︶꒦꒷‧₊˚⊹ Nah, semoga Tips Bisa Update Rutin di Sosial Media Sambil Tetap Menulis bisa membantu, ya! Silakan kalau ada yang mau ditanyakan di kolom komentar.

Tips Bisa Update Rutin di Sosial Media Sambil Tetap Menulis Read More »

error: Maaf, tidak diperkenankan klik kanan. Tautan akan terbuka langsung ke halaman baru.
Scroll to Top