Ada beberapa cara untuk menulis novel. Ada yang memilih langsung menulis dan ada yang harus menyusun kerangka karangan terlebih dulu.
Kadang kita bingung harus memilih yang mana. Apakah cara ini cocok untuk kita? Kenapa setiap kita menulis malah stuck dan tidak selesai?
Untuk mencegah novel kita sampai tidak selesai, kita harus bisa menemukan cara menulis novel yang paling cocok dengan kepribadian kita.
Berikut penjelasan (ala Shirei)ย Tipe Cara Menulis Novel dan Cara Memilihnya.
Tipe ini adalah tipe yang mengandalkan refleks dan intuisi selama menulis. Biasanya yang terlintas di kepala hanya karakter dan konflik utama. Setelah itu semua berjalan dengan sendirinya.
Menulis tanpa patokan dan bahkan banyak yang belum tahu akan seperti apa akhir cerita.
Penulis tipe ini mengandalkan karakter mereka untuk menggerakkan cerita.
Tipe yang biasanya menjabarkan masalah utama menjadi masalah-masalah kecil, dalam sebuah kerangka karangan.
Setiap bab sudah diatur mau menulis apa saja hingga tamat. Penulis berjuang keras di awal memeriksa plot hole, dll, tapi nyaris santai saat eksekusi.
Biasanya tipe ini menggunakan sistem tiga babak. Mereka hanya menentukan karakter, awalan, klimaks, dan akhir. Cerita akan berjalan dibimbing oleh keputusan karakter.
Mereka punya pegangan, tapi tidak terlalu mengekang. Bisa saja berubah kalau dirasa perlu.
๐๐๐๐
Semua cara punya plus minus masing-masing. Jadi pilihlah tipe yang justru menutupi kelemahan kita.
๐ Jika kamu orang yang tidak suka terikat, berimajinasi luas, disiplin, tidak mudah menyerah, mungkin tipe A adalah pilihannya.
Hanya saja, tipe ini memiliki kelemahan yakni mudah bosan dan sering stuck ide.
Cara menyiasatinya adalah denganย mendisiplinkan diri dan memberi tenggat. Lalu kuatkan hati bahwa tidak boleh menulis cerita lain sebelum menamatkan yang sebelumnya.
๐ Jika kamu orang yang teratur, tidak mudah bosan, sabar, ceroboh, pelupa, mungkin tipe B cocok buatmu.
Kelemahan tipe ini kadang bikin penulisnya bosan karena sudah tahu endingnya mau seperti apa. Jadi rasanya seperti sudah menyelesaikan novel padahal baru jadi kerangka.
Cara mengatasinya adalah jangan terlalu detail dalam menjabarkan masalah di kerangka sehingga terasa sudah menuliskan semua.
Lalu niatkan diri agar memastikan bisa menamatkan cerita dan ingat, hanya tinggal satu langkah lagi kita menamatkan cerita. Tanggung kalau dihentikan karena bosan.
๐Kalau kamu tipe yang pelupa, tidak suka terkekang, ceroboh, berimajinasi luas, mungkin tipe C cocok untukmu.
Tipe ini lebih fleksibel, tapi juga tidak terlalu bebas. Cocok buat penulis yang mudah bosan, tapi pelupa.
Kalau tidak disusun tiga babak utama, bisa lupa sama masalah dan lari ke mana-mana.
Permasalahannya mungkin kadang akan ada plot hole.
Cara mengatasinya, dilakukan pembacaan ulang naskah dari awal untuk memperbaiki.
๐๐๐๐
Mungkin postingan berikutnya akan membahas masing-masing tipe dengan lebih detail agar teman-teman bisa lebih mantap dalam memilih.
Silakan share kalau memang dirasa bermanfaat. Namun, jangan di-copas, ya! Hehehe
Sampai jumpa lagi!
With Love,
Shireishou
5 Cara Bikin Tokoh Kompleks dengan Layering Karakter Banyak yang bilang, menulis karakter itu sulit.…
Waktu Terbaik Menulis: Eksperimen 7 Hari untuk Hasil Maksimal Mungkin hampir semua orang tahu mereka…
Temukan 5 ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis yang jarang dibahas! Baca sekarang!
5 Filosofi Samurai untuk Mengatasi Burnout Dulu Shirei tipe yang nggak percaya adanya burnout. Shirei…
5 Cara Menulis Adegan Tarung Termasuk Keroyokan Shirei entah kenapa justru sangat amat suka menulis…
7 Cara Mengoptimalkan Cuaca dalam Novel Cuaca bukan sekadar latar belakang. Ia bisa jadi unsur…
This website uses cookies.