TES HEADER BELOW HEADER

asdasdasdasd below header

Menulis Novel

5 Cara Jitu Anti-Prokrastinasi Sebelum Menulis

5 Cara Jitu Anti-Prokrastinasi Sebelum Menulis. Langkah Jitu untuk Penulis Produktif

Menunda-nunda menulis (prokrastinasi) sering bikin naskah kita terlantar. Padahal, kadang kita cuma butuh ritual rutin. Semacam angkah-langkah praktis yang membangunkan mood dan mematikan tombol “tunda” di otak.

Berikut 5 Cara Jitu Anti-Prokrastinasi Sebelum Menulis yang bisa kita praktikkan kapan pun teman-teman mau menulis.

Mengapa Ritual Anti-Prokrastinasi Sebelum Menulis Penting?

Setiap penulis pernah mengalami writer’s block yang membuat jari enggan menyentuh keyboard. Alih-alih langsung duduk dan menulis, ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis bisa menjadi kunci untuk “membuka gerbang kreativitas”.

Sering nggak denger kalau penulis produktif memiliki rutinitas spesifik sebelum memulai sesi menulis. Bukan sekadar coffee break, melainkan rangkaian langkah psikologis yang mengirim sinyal ke otak untuk ngabarin, “Sekarang waktunya berkarya.”

Nah, ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis ini nggak perlu rumit. Fokus pada 5 langkah jitu berikut yang udah Shirei pakai juga.

5 Cara Jitu Anti-Prokrastinasi Sebelum Menulis.

1. Hilangkan distraksi dan tekanan

Bayangkan ini: kita duduk di depan laptop dengan blank page, lalu berpikir, “Harus bikin bab 3 yang dramatis!”—tekanan ini justru memicu prokrastinasi. Apalagi kalau kalimat pertama tuh nggak sesuai sama harapan.

Solusinya?

  1. Matikan semua notifikasi (termasuk word count di aplikasi menulis). Word count bikin jiper kadang-kadang.
  2. Tulis bebas selama 5 menit tanpa tujuan spesifik. Boleh curhat, deskripsi kopi di meja, atau dialog khayalan. Jangan mikirin naskah. Luwesin aja enam jari eh sepuluh jari yang dipakai mengetik. Dua kalau ngetiknya pakai HP. hehehe
  3. Hancurkan aturan “harus sempurna”. Hapus mentalitas first draft must be great. Draft untuk direvisi. KETIK AJA DULU! [Berasa iklan platform jualan]
Kadang, kita bisa mulai dari hal yang absurd kayak, “Aku pengin bakso rasa pizza….” Lalu cerita bisa mengalir dari sana.

Mengapa ini bekerja?

Ritual ini memanfaatkan prinsip “action precedes motivation” (tindakan mendahului motivasi). Dengan membuang beban output, otak beralih ke mode explorasi, kondisi ideal untuk kreativitas.


2. Teknik “Teh Hangat + Satu Kalimat”: Ritual Anti-Prokrastinasi dengan Sensorik

Ilmu di Balik Ritual Teh Hangat untuk Penulis

Enggak cuma urusan memilih diksi kita pakai fokus ke lima indra. Tubuh kita pun perlu diperhatikan kesemua indranya, lho! Prokrastinasi sering dipicu oleh sensory overload. Otak kewalahan memproses informasi sehingga memilih “lari” ke media sosial. Terjadi juga untuk ibu-ibu yang overstimulasi di rumah oleh anak-anak.

Solusinya? Ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis dengan sensory reset:

  1. Semprotkan minyak aromaterapi (lavender untuk tenang, lemon untuk fokus, dll) di sekitar area menulis.
  2. Sentuh 3 tekstur berbeda selama 10 detik [Barang bisa disesuaikan]:
    • Kertas kasar (buku sketsa),
    • Kayu halus (meja),
    • Kain berbulu (syal / kucing piaraan).
  3. Tutup mata 15 detik, bayangkan alur cerita seperti film.
Kalau sudah reset, mulai deh lakuin ini :
  1. Seduh teh hangat (atau kopi, tapi teh lebih rendah kafein). Shirei air putih hangat aja.
  2. Tulis SATU kalimat yang menjadi “kompas” hari ini. Contoh:
    • “Hari ini, aku akan mengeksplorasi rasa takut karakter utama pada ketinggian.”
    • “Fokus pada dialog yang terdengar natural, bukan dramatis.”
  3. Minum teh perlahan sambil membaca kalimat tersebut 3x.

Hasilnya? Kita jadi lebih rileks untuk mulai menulis


3. Journaling Spontan dengan Batasan Waktu

Di Jepang, penulis haiku menggunakan teknik shasei (sketsa realitas) untuk mengatasi kebuntuan kreatif. Adaptasi modernnya menjadi ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis yang powerful:

  1. Ambil buku catatan fisik (bukan gadget biar sensory-nya lebih kena).
  2. Tulis 3 hal yang bisa diamati dalam 2 menit:
    • Suara: “Kucing tetangga mengeong 4x, jeda 5 detik.”
    • Bau: “Ada yang goreng ikan asin. Mungkin buat kucingnya”
    • Gerak: “Daun jendela bergetar saat angin kencang.”
  3. Pilih 1 observasi, lalu kembangkan menjadi 1 paragraf deskriptif.
Mengapa ini lebih efektif dari journaling biasa?

Batasan waktu 2 menit mencegah overthinking, sementara fokus pada observasi sensorik melatih kemampuan deskripsi, keterampilan kritis untuk penulis.


4. Stretching Ringan & Napas 4–7–8

Tubuh kaku sering bikin otak malas gerak. Lakukan stretching ringan selama 2–3 menit. Angkat lengan, putar leher, tarik mata ke kanan-kiri. Lalu praktikkan napas 4–7–8:

  1. Tarik napas dalam hitungan 4.

  2. Tahan selama 7 hitungan.

  3. Hembus perlahan selama 8 hitungan.

Ulangi 3 siklus. Shirei baru praktik ini otw 2 bulan dari kelas Bunda Sayang Ibu profesional. Ini akan mengurangi ketegangan dan meningkatkan fokus. Salah satu ritual penulis yang sederhana, tapi powerful.

5. Micro-Commitment

Target harian seperti “tulis 2.000 kata” seringkali terasa menakutkan. Alih-alih, terapkan prinsip “1% rule” dalam ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis:

  1. Hitung 1% dari target harian Anda. Contoh:
    • Target: 1.000 kata → 1% = 10 kata.
    • Target: revisi 5 halaman → 1% = 0,05 halaman (baca 1 paragraf).
  2. Janji hanya menulis/membaca 1% itu.
  3. Setelah selesai, tanyakan: “Apa 1% berikutnya?”
Mengapa ini menghancurkan prokrastinasi?

Otak lebih mudah menerima komitmen kecil karena tidak memicu amygdala (area yang merespons ancaman). Setelah menyelesaikan 1%, Anda cenderung melanjutkan. Fenomena yang disebut Zeigarnik effect (otak mudah melupakan yang udah selesai dan malah fokus panik dengan yang belum).

 


Menunda menulis itu wajar, tapi 5 Cara Jitu Anti-Prokrastinasi Sebelum Menulis ini akan membantu kita memulai dengan ringan dan penuh fokus. Coba praktikkan setiap pagi, dan rasakan perbedaannya: naskah jalan, ide mengalir, dan prokrastinasi kabur!

Coba 1 ritual di atas besok pagi, lalu komen di bawah: Ritual mana yang paling ‘klik’ untukmu? 

Shireishou

Recent Posts

5 Filosofi Samurai untuk Mengatasi Burnout

5 Filosofi Samurai untuk Mengatasi Burnout Dulu Shirei tipe yang nggak percaya adanya burnout. Shirei…

1 week ago

5 Cara Menulis Adegan Tarung Termasuk Keroyokan

5 Cara Menulis Adegan Tarung Termasuk Keroyokan Shirei entah kenapa justru sangat amat suka menulis…

2 weeks ago

7 Cara Mengoptimalkan Cuaca dalam Novel

7 Cara Mengoptimalkan Cuaca dalam Novel Cuaca bukan sekadar latar belakang. Ia bisa jadi unsur…

3 weeks ago

7 Cara Membuat Prolog Novel Memikat

Menulis prolog kadang terasa menakutkan.  Jangankan mulai menulis, baru mikir ‘enaknya pakai prolog atau tidak’…

1 month ago

6 Cara Membangun Tokoh Anti-Hero yang Disukai Pembaca

Halo, teman-teman! Kali ini kita akan membahas topik yang sering bikin penulis pemula atau bahkan…

2 months ago

Kenapa Cerita Novel Hubungan Toxic Banyak Diminati?

Pernah nggak, kita sengaja mencari film, novel, atau drama dengan tema hubungan toxic meski tahu…

3 months ago

This website uses cookies.