TES HEADER BELOW HEADER

asdasdasdasd below header

Tutorial

Reading for Healing – 5 Cara Membaca Untuk Terapi Antistres

Reading for Healing – 5 Cara Membaca Untuk Terapi Antistres

Halo, teman-teman! Shirei di sini. Akhirnya sempat update blog lagi. Hehehehe

Pernah nggak sih, kamu merasa dunia ini berputar terlalu cepat? Tumpukan kerjaan, notifikasi media sosial yang nggak henti-hentinya, dan ekspektasi dari mana-mana bikin kepala cenat-cenut dan hati merasa sesak. Saat merasa overwhelmed seperti itu, apa yang biasanya kamu lakukan?

Kita sering mencari pelarian di layar yang justru membuat kita lebih lelah. Namun, gimana kalau Shirei bilang ada satu aktivitas sederhana yang bisa jadi alat terapi yang powerful? Yap, itu adalah membaca.

Di tengah kesibukan yang gila-gilaan, kita bisa menjadikan membaca sebagai sanctuary, tempat untuk menyembuhkan diri. Yuk, mari kita jelajahi cara membangun kebiasaan membaca sebagai terapi ini!

Reading for Healing – 5 Cara Membaca Untuk Terapi Antistres

Apa Itu Membaca sebagai Terapi?

Mungkin kamu pernah dengar istilah Bibliotherapy. Kedengarannya akademis banget, ya? Namun, konsepnya sederhana, kok. Membaca sebagai terapi adalah penggunaan bahan bacaan yang dipilih secara sengaja sebagai alat pendukung untuk kesehatan emosional dan mental.

Bibliotherapy is the use of books and literature to help people understand and cope with life’s challengesIt is a therapeutic approach that uses reading, writing, and storytelling to help with mental health, with applications ranging from self-help to professional therapy. The process involves identifying with characters or situations in a story to gain insight, process emotions (catharsis), and ultimately achieve greater self-understanding and well-being

Ini bukan tentang membaca buku pengembangan diri sampai pusing. Ini tentang menggunakan cerita, kata-kata, dan ketenangan proses membaca itu sendiri untuk:

– Mengistirahatkan diri sejenak dari tekanan sehari-hari.

– Memproses emosi dengan melihat pengalaman serupa yang dialami karakter.

– Menenangkan sistem saraf yang overloaded.

Seperti yang diungkapkan dalam artikel Psychology Today tentang [Manfaat Bibliotherapy] kegiatan ini dapat membantu seseorang mendapatkan insight dan perspektif baru tentang masalah mereka. Intinya, kita sengaja menggunakan buku sebagai “obat” untuk jiwa.

Reading for Healing – 5 Cara Membaca Untuk Terapi Antistres

 Lalu, Bagaimana Cara Memulai Kebiasaan Reading for Healing?

Membangun kebiasaan baru, apalagi di tengah kesibukan, memang challenging. Namun, Shirei percaya, dengan pendekatan yang benar, membaca sebagai terapi bisa menjadi ritual yang dinanti-nanti. Ini langkah-langkahnya.

1. Turuti Mood-mu, Jangan Ngeyel

Langkah pertama dalam membaca sebagai terapi adalah jangan memaksakan diri. Jika kamu sedang sedih, jangan paksakan baca buku motivasi yang terlalu semangat. Jika pikiranmu penuh, jangan pilih novel thriller yang malah bikin deg-degan.

– Sedih & Lelah? Coba baca puisi atau cerpen slice of life yang hangat.

– Butuh Kekuatan? Mungkin memoir tentang seseorang yang mengatasi rintangan besar.

– Pusing & Overwhelmed? Baca ulang buku favorit masa kecilmu. Rasanya seperti pelukan yang hangat.

Shirei sendiri punya “kesukaan” pribadi, cerita yang selalu dibaca ulang saat merasa lost, dan efeknya selalu manjur. Kumpulan cerpen selalu manjur buat Shirei. Pendek, mudah dicerna dan kadang diksinya indah banget.

2. Ciptakan “Reading Nook” dan Ritual Kecil

Buat yang belum tahu, Reading Nook adalah area atau sudut khusus dalam rumah yang didesain untuk kegiatan membaca dan bersantai.

Kita tidak perlu perpustakaan mewah. Yang kita butuhkan adalah sudut kecil yang nyaman. Cari spot di rumah yang bisa dijadikan “basecamp” untuk reading for healing.

– Sebuah kursi yang nyaman dekat jendela.

– Pojokan kasur dengan bantal dan selimut favorit.

– Sembari menyalakan lilin aromaterapi atau mendengarkan ASMR yang kalem.

Dengan menciptakan ritual ini, otak kita akan mulai mengasosiasikan aktivitas membaca dengan relaksasi.

Seperti kata Shirei:

“Dalam kata-kata di buku, kita menemukan suara untuk perasaan yang tak terucap.”

Ritual ini adalah bentuk komitmen untuk meluangkan waktu merawat diri.

 

3. Mulai dengan “Micro-Reading”: 5 Menit Saja!

Kebiasaan membaca sebagai terapi harusnya tidak menambah beban. Jangan langsung targetkan satu bab atau satu jam. Mulailah dengan micro-reading.

– Setel timer selama 5-10 menit.

– Katakan pada dirimu, “Aku hanya perlu membaca selama ini. Setelah itu, boleh berhenti.”

– Seringkali, setelah 5 menit, kita justru ingin terus membaca karena sudah terasa manfaatnya.

Konsistensi lima menit setiap hari jauh lebih efektif daripada membaca 2 jam sekali sebulan. Ini adalah kunci membangun kebiasaan membaca sebagai terapi yang berkelanjutan, seperti yang sering Shirei bahas dalam [7 hari eksperimen menyusun kebiasaan menulis] di blog ini.

4. Catatan reflektif singkat (1–3 kalimat)

Habis baca, tulis 1–3 kalimat di jurnal: apa yang kamu rasakan?

Satu insight apa yang muncul?

Catatan ini membantu menginternalisasi efek penyembuhan dan melacak progres emosional.

Atau, sepanjang membaca, kita bisa tandai pakai highliter atau post it, lho!

5. Cari Komunitas Baca yang Fokus pada Kesehatan Mental

Gabung grup yang nggak fokus pada “baca berapa buku sebulan”, tapi pada kualitas pengalaman

Karena, kalau yang fokus sama banyak-banyakan jumlah, nanti malah fokus akan bercabang dan minder trus malah slump parah. Aduh repot.

———–

 Buku adalah Sahabat untuk Jiwa yang Lelah – Anon

Di dunia yang serba sibuk dan bergerak terus, kesunyian yang kita rasakan justru seringkali semakin dalam. Membaca sebagai terapi menawarkan sebuah jembatan. Ia mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian dalam perasaan ini; bahwa ada karakter, penulis, dan jutaan pembaca lain yang mungkin merasakan hal yang sama.

Dengan membangun kebiasaan reading for healing, kita bukan sekadar menambah wawasan. Kita aktif merawat kondisi mental, memberikan diri kita waktu untuk bernapas, dan kembali ke dunia dengan perspektif yang sedikit lebih terang.

Jadi, buku apa yang akan kamu jadikan “terapis” pribadimu malam ini? Shirei tunggu ceritanya di kolom komentar!

Ingin eksplorasi lebih dalam tentang self-care lainnya? Shirei sekarang buat kategori khusus untuk curhat dan self reminder. Reading for Healing – 5 Cara Membaca Untuk Terapi Antistres adalah artikel pertama di sini. Hehehe

 

Shireishou

Recent Posts

5 Strategi Mengatasi Imposter Syndrome

5 Strategi Mengatasi Imposter Syndrome Hai! Coba jujur sama diri sendiri: Pernahkah kamu merasa, "Kok…

3 weeks ago

5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok

5 Strategi Menulis Review Buku di Instagram & TikTok yang Bikin Follower Kepo   Halo,…

4 weeks ago

7 Tips Lolos Seleksi Penerbit Mayor

7 Tips Lolos Seleksi Penerbit Mayor

1 month ago

6 Cara Penulisan Angka dan Bilangan dalam Novel sesuai EYD 2025

6 Cara Penulisan Angka dan Bilangan dalam Novel sesuai EYD 2025 Penulisan angka dalam novel…

1 month ago

3 Alasan Onomatope Dilarang Dipakai

Kamu tipe orang yang pake onomatope atau enggak? Buat yang masih bingung onomatope apaan, Onomatope…

2 months ago

4 Panduan Lengkap Beda Kata Depan dan Imbuhan

4 Panduan Lengkap Beda Kata Depan dan Imbuhan Kalau mau di media sosial, kadang ada…

2 months ago

This website uses cookies.