Dulu Shirei tipe yang nggak percaya adanya burnout. Shirei pikir, itu cuma sekadar kelelahan dalam menulis. Namun, ternyata, selain kelelahan, ada hal lain yang bikin kita terantai dengan rasa enggan dan stres dalam menulis. Jadi, sekarang Shirei percaya kalau burnout itu tidak hanya disebabkan oleh kelelahan, tapi juga stres.
Kadang kita merasa seperti pedang tajam yang terus diasah tanpa jeda, akhirnya aus dan patah. Nah, Shirei belakangan lagi nyelametin diri dari burnout dengan belajar sedikit dari filosofi samurai—pejuang yang terkenal disiplin, fokus, dan tenang walau sedang di medan perang. Semua gara-gara korban reels influencer yang sering lewat di FB ngejelasin soal sejarah Jepang dengan cara yang unik.
Yuk, kita terapkan tips produktivitas mereka supaya kita bisa kembali “tajam” dan penuh energi!
Ada buanyak filosofi samurai. Shirei cuma ambil sedikit yang kira-kira cocok buat kepenulisan. Kalau ada salah, tolong dikoreksi, ya
The Japanese word kaizen means ‘improvement’ or ‘change for better’ (from 改 kai – change, revision; and 善 zen – virtue, goodness) without the inherent meaning of either ‘continuous’ or ‘philosophy’ in Japanese dictionaries or in everyday use. [wikipedia]
Samurai percaya pada kaizen, gerakan perbaikan berkelanjutan. Bukan perubahan besar semalam, tapi langkah kecil setiap hari. Saat burnout, kita sering merasa harus lompat jauh biar cepat pulih. Padahal, yang dibutuhkan justru:
Dengan kaizen, kita mengumpulkan jejak pencapaian kecil dan percaya kalau itu amat berharga untuk kembali semangat.
Zanshin (残心) is a Japanese term meaning “remaining mind” or “the mind with no remainder.” In martial arts, it refers to a state of continued awareness and alertness, even after a technique is executed. It’s a state of mental and physical readiness, implying a vigilant observation of one’s surroundings and a preparedness to react to any potential threat or continuation of action.
Kadang, yang bikin burnout adalah kita tidak tahu mau ngapain setelah menyelesaikan satu task. Pikiran ke mana-mana dan malah menyelesaikan sesuatu yang tak seharusnya dikerjakan. Dengan kesiapan tanpa merasa lengah dan distraksi, kita bisa meminimalisir burnout akibat kebingungan dan stres nggak tahu harus bagaimana.
Dengan zanshin, kita menjaga kewaspadaan tanpa terjebak stres berlebih. Rutinitas kecil ini bikin kita tetap “hadir” dan tidak mudah burnout.
Mushin (無心), a Japanese term, translates to “no-mind” or “mind without mind”. It describes a state of mind where one is free from thoughts of ego, fear, or hesitation, allowing for spontaneous and uninhibited action.
Mushin bukan blank total, melainkan bebas dari gangguan emosi. Saat kerja, terutama saat burnout, pikiran sering melantur: “Naskah belum selesai,” “Deadline dekat.” Pikiran-pikiran yang sebenernya nggak perlu-perlu banget ada.
Ketika kita mencapai mushin, produktivitas kita meningkat, karena otak terlatih fokus, bukan terganggu beban emosi.
The term “jisei” (辞世) refers to a Japanese death poem, traditionally composed by individuals facing their final moments. It’s a form of poetry that expresses the thoughts and emotions of someone on the verge of death, often reflecting on life, mortality, and the afterlife.
Filosofi ini menanamkan kesadaran bahwa waktu kita terbatas fokus pada hal terbaik hari ini untuk mempersiapkan masa depan.
Dengan jisei, kita lebih menghargai waktu dan tidak terjebak kerja tanpa henti saat burnout melanda.
Bushido, meaning “Way of the Warrior,” is a code of ethics and conduct associated with the samurai, the military nobility of feudal Japan. These 7 rules were Righteousness, Loyalty, Honor, Respect, Honesty, Courage, and Consistency
Dengan menerapkan Bushido modern, kita membangun disiplin sejati. Bukan memaksa diri, tapi menghormati kebutuhan fisik dan mental.
———
Samurai bukan hanya pejuang bersenjata. Mereka ahli mengendalikan pikiran, emosi, dan waktu. Saat burnout menyerang, kita butuh cara untuk mengatasinya.
Ini sekelumit rangkuman dari beberapa reels yang Shirei tonton untuk5 Filosofi Samurai untuk Mengatasi Burnout . Silakan kalau ada yang mau ditanya. Silakan drop komen aja.
Atau kamu bisa baca lebih lanjut Tip merancang planner untuk penulis
6 Cara Penulisan Angka dan Bilangan dalam Novel sesuai EYD 2025 Penulisan angka dalam novel…
Kamu tipe orang yang pake onomatope atau enggak? Buat yang masih bingung onomatope apaan, Onomatope…
4 Panduan Lengkap Beda Kata Depan dan Imbuhan Kalau mau di media sosial, kadang ada…
5 Cara Bikin Tokoh Kompleks dengan Layering Karakter Banyak yang bilang, menulis karakter itu sulit.…
Waktu Terbaik Menulis: Eksperimen 7 Hari untuk Hasil Maksimal Mungkin hampir semua orang tahu mereka…
Temukan 5 ritual anti-prokrastinasi sebelum menulis yang jarang dibahas! Baca sekarang!
This website uses cookies.